KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Selasa, 26 Maret 2013

REVITALISASI LAHAN PARKIR RUKO DI BINTARO JAYA , TANGERANG SELATAN


NAMA : Muhammad Aryo Budi Mustopo
NIM     : 114090083


Dewasa ini pembangunan terjadi sangat pesat dan menjamur di mana mana dari kota - kota kecil hingga kota - kota besar, masuk nya pasar global di indonesia memicu daerah - daerah tersebut berlomba - lomba memajukan daerahnya dengan mengupayakan pembangunan semaksimal mungkin dengan lahan yang terbatas. Maka tak jarang juga pembangunan tersebut memicu pro dan kontra dari masyarakat.  Tentu saja pembangunan yang menguntungkan masyarakat yang menimbulkan pro dan sebaliknya, banyak pembangunan yang dimaksudkan untuk memajukan daerahnya  dan memajukan masyarakat mala justru menimbulkan paradigma berbeda di masyarakat
Karena sudah banyak terjadi di indonesia hal yang semacam itu, maka tugas pemerintah setempat untuk memberlakukan sebagai mana pembangunan itu di peruntukan fungsi dan tujuan nya. Karena sudah banyak sekali pembangunan pembangunan yang terbengkalai begitu saja, bangunan yang dahulu di tujukan untuk di fungsikan malah menjadi se onggok bangunan tua yang tak terawat, kumuh dah terkesan menyeramkan,
Untuk mencegah hal itu terjadi sudah selayaknya bagian dari pembanguan tersebut di manfaat kan sehingga dapat mencegah hal hal yang di takutkan di atas. Khusus nya bagi para pemilik modal harus merancang bentuk bangunan sesuai degan fungsinya agar tidak ada bagian dari bangunan yang sia – sia atau bahkan melakukan pembangunan yang sia sia, seperti pembangunan lahan parkir. Karena dewasa ini banak sekali pembangunan laha parir yang sia – sia khususnya lahan parkir luar. Di karenakan sang perancang bangunan sudah membangun basement. 
Pembangunan yang seperti ini lah yang harus di hindarkan karena banyak menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Karena banyak sekali lahan yang mubazier bila di biarkan terus menerus, dan bila di hibahkan kepada masyarakat bukan tidak mungkin lahan yang demikian bisa di manfaatkan semaksimal mungkin di bandingkan hanya di bangun untuk di sia sia kan, dan saya mempunyai gagasan untuk merevitalisasi lahan parkir salah satu bangunan ruko di daerah bintaro tangerang selatan,



BAB II
PEMBAHASAN

Melihat banyak nya bagian bangunan di sekitar gedung yang terbengkalai, lahan yang dahulu di maksud kan untuk lahan parkir kini menjadi bagian yang terlihat sia-sia karena tidak satu pun kendaraan yang parkir di tempat tersebut,di karenakan adanya pembangunan basement di dalam gedung, sehingga para pengunjung banyak yang memarkir kendraan nya di sana.
Gedung tersebut terletak di deerah bintaro jaya, Tangerang selatan. Daerah tersebut merupakan daerah yang sedang gencar – gencar nya dalam pembangunan di berbagai tempat, letak nya yang strategis, banyak akses jalan ke kota DKI Jakarta lahan yang sangat luas dan kondisi derah yang nyaman.
Lahan perkir tersebut rencana nya akan saya jadikan sebagai pust kuliner di daerah bintaro, dengan konsep kaki lima. melihat banyak nya penuduk perumahan – perumahan mewah, dan juga sebagai daarah yang sedang berkembang pesat, pastinya banyak pengunjung yang akan datang di tambah banyak nya mall dan pusat perbelanjaan.
Apalagi konsep warung makan atau rumah makan seperti itu sudah pasti menjadi tujuan – tujuan para keluarga yang selesai berbelanja dan anak anak muda yang ingin makan atau hanya skedar berkumpul bersama teman teman sejawat. Selain tempatnya yang cukup dekat dengan mall dan pusat perbelanjaan karena tempat makan ini masih menggunakan konsep kaki lima sudah pasti harga yang di tawarkan juga tidak perllu merogoh kocek terlalu dalam.
Tata tempat nya akan di design se modern mungkin tetapi tidak menghilangkan suasana tradisional nya. Dengan menyisakan lahan parkir yang cukup luas karena bukan tidak mungkin pengunjung yang datang membawa kendaraan pribadi, dengan hiburan live musik di setiap harinya agar pengunjung semakin nyaman berada di sana. Live music tersebut juga mengantisipasi banyak nya pengamen pengamen yang bisa menggaggu pengunjung yang sedang menikmat santapan nya. Dengan konsep seperti ini di harapkan bangunan yang tadinya terbengkalai bisa terllihat apik dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Karena dapat membuka lahan pekerjaan baru bagi masyarakat.





BAB III
KESIMPULAN

Pembangunan dewasa ini sering sekali menimbulkan pro dan kontra di masyarakat karena banyaknya bangunan yang di bangun tidak tepat sasaran sehingga banyak pembangunan  yang sia – sia. Hal ini lah yang dapat menimbulkan konflik di masyarakat, jika pembangunan di sesuaikan dengan fungsinya bukan tidak mungkin pembangunan tersebut dapat membuka lahan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar sehingga masyarakat pun dengan senang hati menerima pembangunan di daerah mereka.
Revitalisasi juga bisa sangat membantu mengupayakan pembangunan yang terbengkalai menjadi lebih berguna, tentunya dengan konsep yang kuat dan perhitangan yang matang. Sehingga usaha revitalisasi juga bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan masyarakat.  

Selasa, 05 Maret 2013

Peranserta masyarakat


Peranserta masyarakat• bukan sekedar “keikut-ikutan serta” atau untuk mendukung aspek formalitas yang memerlukan adanya kata partisipasi masyarakat semata.

Peranserta yang didukung pemahaman yang mendalam tentang persoalan revitalisasi dan konservasi.

•Pemahaman yang dimulai dari pengetahuan aspek kesejarahan yang terkandung di kawasan, atau nilai berharga yang dimiliki hingga apa yang perlu mereka lakukan saat ini dan nanti.
 Mekanisme untuk melibatkan mereka perlu dipersiapkan dengan jelas. Perlu dicatat di sini, masyarakat yang terlibat bisa jadi tidak hanya yang berada di kawasan revitalisasi. Mereka yang memiliki hubungan emosi atau kepedulian dengan tempat tersebut akan menuntut haknya sebagai orang yang perlu dilibatkan pula.
•Untuk itu, penggunaan teknologi informasi dalam mengelola keterlibatan banyak pihak (stakeholders) ini sanggat diperlukan. Termasuk mendukung semangat konservasi yang harus mampu mengelola perubahan, dokumentasi sumber daya budaya dari waktu ke waktu penting disebarluaskan untuk dipahami semua pihak.
Berkaitan proses learning by doing  melalui saling pembelajaran dalam desain revitalisasi kawasan upaya untuk mengembalikan serta menghidupkan kembali vitalitas yang pernah ada pada kawasan kota yang mengalami degradasi, melalui intervensi fisik dan nonfisik (rehabilitasi ekonomi, rekayasa sosial-budaya serta pengembangan institusional), maka perlu disimak tingkatan partisipasi masyarakat:
  
1.tingkat saling mengerti, penting untuk memahami fungsi dan sikap masing-masing guna mengembangkan kerjasama;
2.tingkat penasehatan/pemberian saran, berlangsung setelah saling mengerti;
3.tingkat otoritas, menentukan keputusan pelaksanaan kegiatan setelah pertimbangan terhadap gagasan yang timbul dari peserta partisipasi.