Formasi Semilir tersingkap luas di sepanjang Pegunungan
Selatan, pantai selatan Jawa bagian tengah. Formasi, yang memainkan peran
penting dalam stratigrafi dan magmatisme di daerah tersebut, dialasi secara
selaras oleh Formasi Kebo-Butak dan bagian atasnya ditindih oleh Formasi
Nglanggran. Formasi Semilir didominasi oleh batuan vulkanik berupa tuf kristal,
tuf lapili, dan breksi batuapung. Bagian atas terdiri atas breksi batuapung dan
breksi batuapung andesitan.
Kendala penertiban tambang breksi timbul karena begitu usaha ini
ditutup, tumpuan masyarakat untuk mencari nafkah akan hilang. Selain itu plasma
nutfah yang ada di dalamnya telah hilang, Kerusakan lingkungan ini jika
dibiarkan begitu saja pasti akan menimbulkan dampak negatif yang luar biasa.
Salah satu usaha pemulihan lahan yang rusak ini adalah reklamasi
lahan bekas tambang.
Bertahun-tahun bukit kapur di Pedukuhan Nglengkong, Groyokan Sambirejo Prambanan itu, menjadi sumber mata pencaharian warga. Mereka menambang dan memperoleh pendapatan dari sana. Tapi mulai tahun lalu, penambangan tersebut dihentikan.
Larangan pemerintah, ternyata tak memutus kreativitas warga. Melihat tebing bekas penambangan, warga sekitar punya ide lain. Ide muncul, tatkala melihat bekas-bekas galian meninggalkan gurat-gurat yang indah. Perpaduan warga putih berkilau semburat kuning dan coklat dalam bidang tebing yang begitu luas, memberikan panoramic yang menarik
Larangan pemda ini muncul, setelah sejumlah peneliti melakukan kajian. Hasilnya, batuan kapur breksi disana ternyata adalah endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Maka, kawasan ini masuk dalam cagar budaya dan harus dilestarikan. Sama halnya dengan keberadaan Gunung Api Purba Nglanggeran, Candi Ijo, Situs Ratu Boko dan sebagainya.
Merujuk pada tulisan Prasetyadi, di lokasi ini terdapat singkapan batuan endapan debu gunungapi purba, membentuk morfologi bukit. Oleh penduduk lokal bukit ini ditambang menghasilkan kupasan tebing setinggi 30 m.
Dari Lava Bantal Berbah yang berada di bawah menuju ke Formasi Semilir yang berada di atasnya, berarti kita melihat bukti perkembangan suatu busur gunungapi yang pada awalnya ditandai dengan volkanisme ‘monogenesis’ (hanya menghasilkan satu lelehan lava) di bawah laut, kemudian berkembang menjadi volkanisme ‘poligenesis’ yang menghasilkan gunungapi strato (terdiri dari perselingan lava dan volkaniklastik), dan dipuncaki dengan peristiwa super eruption Gunungapi Semilir.
Potensi:
Tebing Breksi Bekas Tambang di Formasi Semilir
Kawasan Wisata Endapan Abu Vulkanik Purba, Tebing Breksi dekat Candi Ijo, Sleman
Kegiatan Penambangan Breksi Sedang Berlangsung
Kehadiran batuapung ini membuktikan dengan sangat meyakinkan bahwa perlapisan ini merupakan hasil letusan gunungapi yang eksplosif. Batuan semacam ini banyak dijumpai mulai dari perbukitan di daerah Parangtritis sampai di daerah Wonogiri dan dengan ketebalan antara 300-600 m. Singkapan terbaik terdapat di Desa Semilir, di Kecamatan Pathuk, DIY, sehingga formasi batuan ini disebut Formasi Semilir.
Formasi ini, secara stratigrafi (urutan perlapisan), berada di atas Lava Bantal Berbah. Distribusi yang luas dan dengan ketebalan yang besar mengindikasikan bahwa Formasi Semilir ini dihasilkan dari suatu peristiwa rangkaian letusan gunungapi yang besar sekitar 20 juta tahun lalu yang kemungkinan tidak kalah dahsyat dengan letusan Toba Volcano. Oleh karenanya formasi ini disebut sebagai hasil super eruption dari Semilir Volcano (Smyth et al. 2005).
Formasi Semilir ditumpangi oleh Formasi Nglanggran, yang lebih muda yang terdiri dari breksi andesit dan sedikit lava andesit. Hadirnya Formasi Nglanggran menunjukkan bahwa setelah terbentuk hamparan luas hasil letusan katastrofis Gunungapi Semilir, kemudian disusul dengan tumbuhnya gunungapi strato baru, yakni Gunungapi Nglanggran.
Saat ini, Tebing Breksi atau yang lebih dikenal dengan Taman Tebing Breksi, benar-benar sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya. Prasasti ditandatangani langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X Mei 2015.
Dari situ lah warga mulai sadar akan potensi alam kawasan tersebut. Apalagi, jumlah pengun-jung yang datang ke tempat tersebut cukup banyak. Dari waktu ke waktu, pengunjung terus bertambah jumlahnya.
Menuju Tebing Breksi:
Dari Prambanan menuju ke wisata tebing berjarak sekitar 7 km. Letaknya sebelum Candi Ijo. Jika dari arah Jogja, ada jalur yang lebih cepat. Sampai di pertigaan Piyungan, anda bisa berbelok ke kanan. Lurus saja sampai menyeberang ruas jalan Prambanan-Piyungan. Dari sini ikuti papan penunjuk arah ke Candi Ijo. Di sebelah kiri jalan, nanti aka nada spanduk bertuliskan wisata Tebing Breksi.
Dari atas bukit pandangan sangat leluasa ke segala arah. Di sebelah barat, terpampang bandara berikut landan pacu pesawat yang terlihat begitu mungil. Juga jalur KA yang panjang tak berujung. Di sebelah utara, terlihat Merapi, Merbabu dan Prambanan yang megah. Sedangkan di sisi timur dan selatan, terlihat alur sungai yang menembus bukit serta perkampungan warga dan hijaunya alam yang masih lestari.
Jika anda dating pagi buta, maka sempat menyaksikan keluarnya sang surya. Sebaliknya bila sore hingga petang, Anda akan menjadi saksi datangnya malam.
Lokasi ini juga dekat dengan Candi Prambanan, Situs Ratu Boko, Candi Ijo, Candi Barong. Kalau ingin lebih maksimal, sebaiknya datang pagi hari sehingga bisa berkeliling ke destinasi lain di sekitarnya.
Tlatar Seneng adalah tempat pertunjukan budaya yang berdiri di tanah kosong yang berada di area Tebing Breksi (sering disebut Taman). Kebetulan dari pagi sampai (rencananya) malam Tlatar Seneng menampilkan berbagai macam seni.
Dapat ditempuh Kegiatan Reklamasi atau Revitalisasi Kawasan yang dapat menyentuh masyarakat dari sisi Sosial, Ekonomi, Budaya dan Politik yang berkembang. Kegiatan reklamasi atau Revitalisasi Kawasan yang tidak memperhatikan aspek sosial masyarakat, melibatkan seluruh komponen masyarakat, dan kepedulian dari masyarakat tentunya akan mendatangkan kegagalan.
NAwalnya, Tebing Breksi hanyalah bukit batu setinggi kira-kira 30 meter yang menjadi tempat penambangan batu-batu alam. Namun belakangan, Tebing Breksi pun masuk jajaran tebing batu di Indonesia yang lagi hits. Dari Tebing Breksi yang memiliki nama lengkap Telatar Seneng Taman Tebing Breksi ini mulai serius digarap menjadi tempat wisata sejak akhir tahun 2014. Selain menawarkan keindahan panorama tebing yang eksotis, Tebing Breksi juga menawarkan panorama indah Candi Prambanan, Candi Sojiwan dan Candi Barong yang berlatar Gunung Merapi. Untuk bisa melihat pemandangan candi, Anda harus naik dulu ke atas Tebing Breksi. Hehehe. Tebing Breksi berlokasi di Pedukuhan Nglengkong, Groyokan, Sambirejo, Prambanan, 1 km dari Candi Ijo.
Bertahun-tahun bukit kapur di Pedukuhan Nglengkong, Groyokan Sambirejo Prambanan itu, menjadi sumber mata pencaharian warga. Mereka menambang dan memperoleh pendapatan dari sana. Tapi mulai tahun lalu, penambangan tersebut dihentikan.
Larangan pemerintah, ternyata tak memutus kreativitas warga. Melihat tebing bekas penambangan, warga sekitar punya ide lain. Ide muncul, tatkala melihat bekas-bekas galian meninggalkan gurat-gurat yang indah. Perpaduan warga putih berkilau semburat kuning dan coklat dalam bidang tebing yang begitu luas, memberikan panoramic yang menarik
Larangan pemda ini muncul, setelah sejumlah peneliti melakukan kajian. Hasilnya, batuan kapur breksi disana ternyata adalah endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Maka, kawasan ini masuk dalam cagar budaya dan harus dilestarikan. Sama halnya dengan keberadaan Gunung Api Purba Nglanggeran, Candi Ijo, Situs Ratu Boko dan sebagainya.
Merujuk pada tulisan Prasetyadi, di lokasi ini terdapat singkapan batuan endapan debu gunungapi purba, membentuk morfologi bukit. Oleh penduduk lokal bukit ini ditambang menghasilkan kupasan tebing setinggi 30 m.
Dari Lava Bantal Berbah yang berada di bawah menuju ke Formasi Semilir yang berada di atasnya, berarti kita melihat bukti perkembangan suatu busur gunungapi yang pada awalnya ditandai dengan volkanisme ‘monogenesis’ (hanya menghasilkan satu lelehan lava) di bawah laut, kemudian berkembang menjadi volkanisme ‘poligenesis’ yang menghasilkan gunungapi strato (terdiri dari perselingan lava dan volkaniklastik), dan dipuncaki dengan peristiwa super eruption Gunungapi Semilir.
Potensi:
Tebing Breksi Bekas Tambang di Formasi Semilir |
Kawasan Wisata Endapan Abu Vulkanik Purba, Tebing Breksi dekat Candi Ijo, Sleman |
Kegiatan Penambangan Breksi Sedang Berlangsung |
Kehadiran batuapung ini membuktikan dengan sangat meyakinkan bahwa perlapisan ini merupakan hasil letusan gunungapi yang eksplosif. Batuan semacam ini banyak dijumpai mulai dari perbukitan di daerah Parangtritis sampai di daerah Wonogiri dan dengan ketebalan antara 300-600 m. Singkapan terbaik terdapat di Desa Semilir, di Kecamatan Pathuk, DIY, sehingga formasi batuan ini disebut Formasi Semilir.
Formasi ini, secara stratigrafi (urutan perlapisan), berada di atas Lava Bantal Berbah. Distribusi yang luas dan dengan ketebalan yang besar mengindikasikan bahwa Formasi Semilir ini dihasilkan dari suatu peristiwa rangkaian letusan gunungapi yang besar sekitar 20 juta tahun lalu yang kemungkinan tidak kalah dahsyat dengan letusan Toba Volcano. Oleh karenanya formasi ini disebut sebagai hasil super eruption dari Semilir Volcano (Smyth et al. 2005).
Formasi Semilir ditumpangi oleh Formasi Nglanggran, yang lebih muda yang terdiri dari breksi andesit dan sedikit lava andesit. Hadirnya Formasi Nglanggran menunjukkan bahwa setelah terbentuk hamparan luas hasil letusan katastrofis Gunungapi Semilir, kemudian disusul dengan tumbuhnya gunungapi strato baru, yakni Gunungapi Nglanggran.
Saat ini, Tebing Breksi atau yang lebih dikenal dengan Taman Tebing Breksi, benar-benar sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya. Prasasti ditandatangani langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X Mei 2015.
Dari situ lah warga mulai sadar akan potensi alam kawasan tersebut. Apalagi, jumlah pengun-jung yang datang ke tempat tersebut cukup banyak. Dari waktu ke waktu, pengunjung terus bertambah jumlahnya.
Menuju Tebing Breksi:
Dari Prambanan menuju ke wisata tebing berjarak sekitar 7 km. Letaknya sebelum Candi Ijo. Jika dari arah Jogja, ada jalur yang lebih cepat. Sampai di pertigaan Piyungan, anda bisa berbelok ke kanan. Lurus saja sampai menyeberang ruas jalan Prambanan-Piyungan. Dari sini ikuti papan penunjuk arah ke Candi Ijo. Di sebelah kiri jalan, nanti aka nada spanduk bertuliskan wisata Tebing Breksi.
Dari atas bukit pandangan sangat leluasa ke segala arah. Di sebelah barat, terpampang bandara berikut landan pacu pesawat yang terlihat begitu mungil. Juga jalur KA yang panjang tak berujung. Di sebelah utara, terlihat Merapi, Merbabu dan Prambanan yang megah. Sedangkan di sisi timur dan selatan, terlihat alur sungai yang menembus bukit serta perkampungan warga dan hijaunya alam yang masih lestari.
Jika anda dating pagi buta, maka sempat menyaksikan keluarnya sang surya. Sebaliknya bila sore hingga petang, Anda akan menjadi saksi datangnya malam.
Lokasi ini juga dekat dengan Candi Prambanan, Situs Ratu Boko, Candi Ijo, Candi Barong. Kalau ingin lebih maksimal, sebaiknya datang pagi hari sehingga bisa berkeliling ke destinasi lain di sekitarnya.
Tlatar Seneng adalah tempat pertunjukan budaya yang berdiri di tanah kosong yang berada di area Tebing Breksi (sering disebut Taman). Kebetulan dari pagi sampai (rencananya) malam Tlatar Seneng menampilkan berbagai macam seni.
NAwalnya, Tebing Breksi hanyalah bukit batu setinggi kira-kira 30 meter yang menjadi tempat penambangan batu-batu alam. Namun belakangan, Tebing Breksi pun masuk jajaran tebing batu di Indonesia yang lagi hits. Dari Tebing Breksi yang memiliki nama lengkap Telatar Seneng Taman Tebing Breksi ini mulai serius digarap menjadi tempat wisata sejak akhir tahun 2014. Selain menawarkan keindahan panorama tebing yang eksotis, Tebing Breksi juga menawarkan panorama indah Candi Prambanan, Candi Sojiwan dan Candi Barong yang berlatar Gunung Merapi. Untuk bisa melihat pemandangan candi, Anda harus naik dulu ke atas Tebing Breksi. Hehehe. Tebing Breksi berlokasi di Pedukuhan Nglengkong, Groyokan, Sambirejo, Prambanan, 1 km dari Candi Ijo.
saat ini breksi sudah terkenal, geoheritage terkenal di Sleman. monggo mampir :)
BalasHapus