KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Kamis, 31 Maret 2016

Patung dan Garuda Wisnu Kencana pernah menjadi tambang batu kapur yang ditinggalkan dan tidak produktif.

DSC02492
Bekas Tambang kapur yang dipotong rapi tegak, kotak-kotak di Kawasan Garuda Wisnu Kencana
Awalnya kawasan GWK adalah lokasi tambang kapur. Oleh Nyoman Nuarta, kawasan ini diubah dengan menciptakan suatu Land Art berskala kolosal. Monumen Garuda Wisnu Kencana, yang berwujud Dewa Wisnu yang duduk di atas Burung Garuda, merupakan fokus utama kawasan GWK dan diharapkan dapat menjadi Ikon dunia dan landmark baru di Bali.
DSC02486
Bukit Kapur Bekas Tambang, menjadi Kawasan Wisata Garuda Wisnu Kencana
Pada awalnya kawasan ini adalah lokasi tambang kapur. Tantangan untuk mengembangkan kawasan ini diambil oleh Bapak Nyoman Nuarta dengan menciptakan suatu Land Art berskala kolosal. Karya ini mencoba merefleksikan keberadaan kita sebagai manusia yang hanya merupakan suatu satuan kecil di tengah-tengah alam semesta yang luas. Fokus utama dari kawasan GWK adalah monumen Garuda Wisnu Kencana yang berwujud Dewa Wisnu yang duduk di atas Burung Garuda, yang akan menjadi sebuah ikon dunia dan landmark baru di Bali.

Patung GWK akan menjadi salah satu patung tertinggi di dunia. Memiliki ketinggian kurang lebih 126 meter dengan lebar 64 meter. Monumen ini sendiri memiliki dua bagian yaitu patung utama yang terbuat dari kurang lebih 3.000 ton tembaga, dan beberapa bagian dari patung seperti mahkota dan perhiasan garuda yang akan dilapisi dengan mozaik emas. Bagian kedua adalah Pedestal patung, yang merupakan bangunan seluas kurang lebih 30.000 meter persegi di atas lahan seluas lebih kurang 10.000 meter persegi. Di dalam bangunan Pedestal tersebut akan ditempatkan berbagai fasilitas seperti; ruang serba guna yang dapat digunakan untuk konferensi internasional, galeri-galeri, dan museum budaya Indonesia.
DSC02538
Lighting di sepanjang Bukit Bekas Tambang Kapur Garuda Wisnu Kencana
Di dada burung garuda akan dibangun viewing gallery yang dapat digunakan untuk menikmati pemandangan dari titik tertinggi di Bali. Adapun pihak yang terlibat adalah Nu-Art konsultan yang bertanggung jawab dalam konsep, perencanaan dan pembangunan monumen patung didukung oleh kontraktor utama Tata Mulia, Arkitekton sebagai konsultan arsitektur, Penta rekayasa sebagai konsultan struktur, Metakom Pranata sebagai konsultan ME, RWDI (wind tunnel consultant) dan berbagai pihak-pihak lainnya yang tidak kami sebutkan satu per satu.
Selain menampilkan berbagai budaya bagi para wisatawan, Kawasan GWK juga menawarkan berbagai fasilitas termasuk tempat wisata kuliner dengan pemandangan spektakuler, water park yang menyenangkan serta ruang ritel dan perbelanjaan yang lengkap. Kawasan GWK akan memiliki kawasan komersial, sebagai bentuk apresiasi Pengembang kepada masyarakat sekitar kawasan. Untuk menjadikan kawasan ini berskala internasional, Pengembang juga akan memberikan pelatihan pelayanan pelanggan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya terutama bagi pedagang agar dapat memberikan pelayanan dengan standar internasional.

DSC02560
Total investasi untuk tahap pertama adalah Rp 450 miliar yang sebagian akan didanai dengan pinjaman bank. Selain itu, GWK juga akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mempercepat realisasi pengembangan kawasan GWK.
PT. Garuda Adhimatra Indonesia, pengelola Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, adalah anak perusahaan dari PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), perusahaan properti nasional papan atas. Berawal dari kesuksesan mengembangkan kawasan residensial Alam Sutera di Serpong, ASRI telah meluncurkan pula kawasan residensial Suvarna Sutera di Pasar Kemis. Di samping itu, ASRI pun telah berhasil membangun Mall @ Alam Sutera, Apartemen Silkwood Residences, gedung perkantoran Synergy, serta saat ini sedang menggarap beberapa proyek prestisius lainnya yang meliputi gedung perkantoran 50 lantai The Tower, apartemen Paddington Heights dan gedung perkantoran The Prominence.  


 DSC02570

Patung dan Garuda Wisnu Kencana dikelilingi oleh lebih dari 240 hektar taman budaya yang pernah menjadi tambang batu kapur yang ditinggalkan dan tidak produktif. Taman budaya akan memberikan atraksi bagi pengunjung lokal dan asing dengan fasilitas pendukung seperti Lotus Pond, Festival Park, Amphitheater, Street Theater, Exhibition Hall, serta Jendela Bali The Panoramic Resto dan toko suvenir. Pada saat ini, patung Wisnu, patung Garuda, dan tangan Wisnu telah ditempatkan sementara di tiga plaza yang berbeda dalam Taman Budaya park. GWK dimaksudkan untuk mendidik, terutama generasi muda tentang pentingnya melestarikan dan budidaya warisan budaya dunia.

garudawisnukencana-jatayurental.com


PT Garuda Adhimatra Indonesia selaku pengelola Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana,anak perusahaan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)berkomitmen untuk menjadikan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di kawasan Ungasan, Bali,sebagai salah satu kebanggaan bagi bangsa Indonesia. GWK diharapkan bukan hanya menjadi icon bagi Bali semata, namun juga Indonesia.

Tebing-tebing kapur yang akan dipahat menjadi epik MahabarataSumber Foto: omdimas.com
Komitmen tersebut ditunjukkan dengan mulai dilakukannya Pengecoran Raft Foundation tahap I pada hari Senin, 10 November 2014 lalu. Pengecoran diperkirakan akan berlangsung selama 4 minggu ke depan. Raft Foundation sendiri merupakan plat beton yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar bangunan yang digunakan untuk meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah dasar atau batu-batuan dibawahnya.

“Pembangunan pedestal patung GWK yang melibatkan sebanyak 200 tenaga kerja ini merupakan salah satu megaproyek dari PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) di Bali. Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan agar target pembangunan patung kurang lebih selama 3 tahun ke depan dapat terwujud. Dengan demikian, Bali bahkan Indonesia akan memiliki satu maha karya yang menjadi kebanggaan bangsa di mata dunia,” kata Seno Andikawanto DirekturPT Garuda Adhimatra Indonesia.
Total area yang akan di cor tahap I yaitu seluas 46 m x 46 m dengan ketebalan pondasi 2,2 m. Untuk mendukung proses pengecoran pada proyek dengannilai total investasi sekitar Rp 350 M tersebut, dibutuhkan tak kurang sekitar 600 ton besi dan 4.452 m3 beton yang akan disalurkan melalui 3concrete pump yang disuplai melalui 24 mobil dari 2 batching plant yang telah disiapkan di area Nusa Dua dan Sanur. Tak hanya itu, guna mencegah terjadinya keretakan pada struktur, kurang lebih sekitar 18.000 es balok akan didatangkan secara khusus dari Banyuwangi untuk proses pendinginan setelah pengecoran berlangsung.
Garuda Wisnu Kencana atau GWK, merupakan Kawasan Wisata Budaya berskala Internasional di Ungasan, Bali, dengan suguhan sebuah maha karya yang menampilkan keanekaragaman kebudayaan Nusantara, khususnya Bali. GWK dikelola oleh PT Garuda Adhimatra Indonesiayang memiliki semangat tinggi dan komitmen penuh.
Awalnya kawasan GWK adalah lokasi tambang kapur. Oleh Nyoman Nuarta, kawasan ini diubah dengan menciptakan suatu Land Art berskala kolosal. Monumen Garuda Wisnu Kencana, yang berwujud Dewa Wisnu yang duduk di atas Burung Garuda, merupakan fokus utama kawasan GWK dan diharapkan dapat menjadi Ikon dunia dan landmark baru di Bali.
Patung ini memiliki ketinggian kurang lebih 120 meter dengan lebar 64 meter, patung GWK direncanakan akan menjadi salah satu patung tertinggi di dunia. Selain menampilkan berbagai budaya bagi para wisatawan (Amphi Theatre, Plaza Kura Kura, Plaza Wisnu) Kawasan GWK juga menawarkan berbagai fasilitas lainnya seperti, tempat wisata kuliner (Jendela Bali dan Beranda), ruang ritel (Street Theatre, Photo Studio, Souvenir Shop) dan perbelanjaan yang lengkap, serta kawasan komersial.
Kawasan GWK juga menjadi tempat penyelengaraan beberapa event International maupun National, seperti di Lotus Pond dan Indera Loka. Saat ini dengan kunjungan tidak kurang dari satu juta per tahun, kedepan GWK akan menjadi primadona tujuan wisata di bali dan siap menerima kunjungan wisatawan asing maupun lokal yang terus meningkat setiap tahunnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan