NIM :
114100069
Kelas : A
Foto 1 : Suasana Pantai Depok |
Letak Pantai Depok berada sekitar 1 kilometer
sebelah barat dari Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Untuk menuju Pantai depok bisa ditempuh melalui jalur kearah barat
dari Pantai parangtritis maupun jalan kecil ke kanan sebelum memasuki gerbang
masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis. Posisi Pantai depok yang tidak
terlalu jauh dari pusat kota Yogyakarta, dan jalan yang mulus membuat lokasi
ini mudah dijangkau oleh wisatawan dengan kendaran roda dua maupun roda empat. Dengan
membayar tiket masuk Rp 5.000,00 pengunjung sudah dapat menikmati pesona Pantai
Depok. Pada hari biasa jumlah pengunjung berkisar 3.000 orang, dan pada hari
libur dapat mencapai 10.000 orang.
Foto 2 : Pasar Ikan di Pantai
Depok
|
Menjelang sore, dan air mulai pasang, suasana Pantai
Depok cukup indah. Suasana pantai yang nyaman dan sejuk dimanfaatkan oleh para
pengunjung untuk menyaksikan kapal-kapal yang tengah menepi atau akan turun
kelaut, menunggu peristiwa matahari terbenam, bermain bola, layang-layang, atau
sekedar berfoto ria. Walaupun demikian, deburan ombak yang kencang cukup
berbahaya sehingga para pengunjung dilarang mendekat terlalu jauh ke tengah
laut. Untuk itu, perlu adanya pemantauan dan pengawasan yang ketat dari pihak
keamanan.
Mengembangkan dan memanfaatkan keindahan bentuk
fisik kawasan pariwisata Pantai Depok
adalah upaya untuk menarik jumlah jumlah pengujung. Akan tetapi dalam
perkembangan suatu kawasan pariwisata seringkali mengabaikan kondisi fisik
lingkungan, flora-fauna dan lainnya, sehingga pada akhirnya harus menanggung
beban akibat perubahan kawasan itu sendiri. Padahal pariwisata sebagai kegiatan
ekonomi dapat dikembangkan hanya dalam beberapa keterbatasan, sehingga
memberikan keseimbangan yang harus tetap dipelihara di antara kenampakan alami
lingkungan geografi (Jerzy Kozlowski, 1997:120).
Untuk itu, strategi yang digunakan untuk mengembangan
kawasan Pantai Depok dilakukan melalui revitalisasi dan penataan kawasan,
dengan cara pemugaran, konservasi (pelestarian) lingkungan maupun penataan kembali.
Pemilihan strategi ini didasarkan pada kondisi kawasan dimana terdapat area
yang kumuh (slum area). Dan wilayah
pantai merupakan daerah yang sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan
manusia, seperti sebagai kawasan pusat pemerintahan, permukiman, industri,
pelabuhan, pertambakan, pertanian/perikanan, pariwisata, dan sebagainya
(Bambang Triatmodjo, 2008:3).
Jalan menuju Pantai Depok yang sempit dan tidak
teratur serta penerangan jalan yang
minim (terutama di malam hari) dapat ditangani dengan pelebaran jalan dan
menambah lampu-lampu jalan untuk penerangan. Karena dengan adanya pola jalan
yang baik maka penataan bidang tanah dan bangunan akan mengikuti menjadi baik
(Mulyono Sadyohutomo, 2009:141). Selain itu, pada permukiman nelayan harus
dilakukan upaya penataan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas lingkungan
dan kawasan, serta mencerminkan arsitektur lokal sehingga dapat dimanfaatkan
secara komersial untuk menarik pengunjung. Namun pembangunan diarahkan di
sepanjang badan air dengan tetap mempertahankan keber-adaan ruang terbuka.
Permasalahan pembuangan air limbah kawasan Pantai Depok
mengakibatkan badan air terkontaminasi. Masyarakat cenderung membuang air
limbah langsung ke badan air. Sehingga pembuangan air limbah memerlukan
penanganan khusus, karena muka air tanah yang tinggi serta menjadi muara daerah
hulunya. Selain itu, terbatasnya ruang sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
dalam penanganan sampah berakibat masyarakat membuangan sampah dengan dibuang/ditimbun
di pinggir laut atau dibuang langsung ke laut sehingga mengurangi nilai
estetika serta menimbulkan bau. Untuk itu perlu mempertimbangkan PP No. 20/1990
tentang pengendalian pencemaran Air dan kesadaran masyarakat di kawasan Pantai
Depok.
Kawasan sekitar pantai harus diciptakan tetap
menarik dan nyaman untuk dikunjungi. Untuk tetap menambah keasrian Pantai Depok
dapat ditanami jenis vegetasi spesifik seperti tanaman bakau yang dapat
berfungsi untuk mencegah abrasi (erosi pantai), serta menjadi pemandangan
alami. Keberadaan budaya masyarakat juga harus diperhatikan dan dipadukan
dengan pengelolaan lingkungan, didukung dengan kesadaran masyarakat untuk tetap
melindungi/mempertahankan keutuhan fisik kawasan Pantai Depok.
Foto 3 : Sunset di Pantai Depok
|
Perbaikan fasilitas yang sudah ada juga perlu
dilakukan, seperti merenovasi masjid, menambah jumlah toilet, memperluas area
parkir, menyediakan tempat sampah, dan lain-lain. Dengan demikian kawasan
Pantai Depok ini dapat menjadi kawasan yang lebih menarik. Untuk mencapai semua
itu, perlu adanya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah.
DAFTAR
PUSTAKA
Rustiadi, Ernan, dkk. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah.
Yayasan Pustaka Obor : Jakarta.
Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah. Bumi Aksara : Jakarta.
Kozlowski, Jerzy. 1997. Pendekatan Ambang Batas dalam Perencanaan
Kota, Wilayah dan Lingkungan. UI-Press : Jakarta.
Triatmodjo, Bambang. 2008. Teknik Pantai. Beta Offset : Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Revitalisasi Kawasan