KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Selasa, 05 Juni 2012

WISATA GIRLI WINONGO DAN SASANA PANGGIH WARGA


By Casnugi

KENAPA KAMI MEMILIH JUDUL INI ?
KENAPA  KAMI  MEMILIH  LAHAN  INI ?
ADA APA DENGAN LAHAN INI ?


Latar Belakang
Membangun melalui konsep dan strategi pengembangan wilayah harus dilakukan secara komprehensif sehingga mampu menunjang aktivitas masyarakat dengan infrastruktur pendukungnya. Dukungan terhadap aktivitas masyarakat diwujudkan dengan menyediakan ruang sebagai wadah dari segala aktivitas yang ada.
Menata ruang tidak hanya produk rencana yang  berupa dokumen, tetapi juga adanya upaya mengimplementasikan rencana tata ruang tersebut untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat baik secara langsung maupun tidak langsung. Amartya Sen dalam bukunya yang berjudul Development as Freedom mengatakan bahwa aktivitas dengan kemerdekaannya sangat beragam, bukan hanya masalah ekonomi, namun melibatkan pula masalah politik, sosial dan budaya. Berarti didalam konsep penataan ruang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak hanya pertimbangan ekonomi saja tetapi juga politik, sosial dan budaya yang ada.
Kota Yogyakarta yang memiliki bermacam sebutan, diantaranya adalah sebagai kota pendidikan, kota pariwisata, kota budaya dan kota pelayanan jasa. Dari bermacam sebutan tersebut menunjukkan aktivitas yang beragam. Upaya pemerintah kota Yogyakarta untuk menjaga dan meningkatkan predikat tersebut harus mengembangkan potensi-potensi yang selama ini belum diperhatikan , menggarap dan memanfaatkan lahan dan bangunan terlantar , maupun bangunan-bangunan Sekolah Dasar yang tidak digunakan (kosong tidak ada muridnya), contoh dikampung Serangan diwilayah RW 01 kelurahan Notoprajan kecamatan Ngampilan kota Yogyakarta, terdapat bekas SDN Ngabean 2, di satu sisi masyarakat butuh ruang atau wadah untuk aktivitas. Sementara bangunan tersebut dibiarkan rusak termakan waktu. Potensi lain adalah diwilayah RW 01 ada bantaran kali winongo lokasinya sangat Elok, tetapi karena belum tertata  kondisi saat ini gersang dan terlantar.
Kampung ini merupakan kampung padat penduduk, kebutuhan ruang untuk  wadah aktivitas warga tidak ada, banyak warga memanfaatkan ruang pinggir kali untuk berinteraksi, duduk-duduk dan  jajan di angkringan. Begitu pula dengan  tingkat pendidikan dan ekonomi warga  yang kurang baik.  Dengan menata  bantaran girli dan bekas SDN 2, kebutuhan warga tentang wadah untuk aktivitas akan terpenuhi.
Wisata Girli Winongo dan Sasana Panggih Warga, hal ini tidak berlebihan, mengingat ada potensi dan lahanpun tersedia, untuk menyampaikan keinginan tersebut, ada kendala masalah birokrasi. Warga saat ini butuh ruang untuk aktivitas Sosial maupun kegiatan ekonomi .Warga mendambakan adanya aktivitas yang dapat mendatangkan pendapatan untuk keperluan hidup. Bantaran tepi kali winongo terdapat ruang yang dapat dimanfaatkan untuk wisata, penjualan ikan karamba, bebakaran ikan segar, pemancingan, kuliner, atraksi budaya, jika hal ini terujud, dapat mengurangi pengangguran diwilayah ini dan dapat meningkatkan perekonomi masyarakat. Untuk menampung aktivitas sosial, bekas SDN 2 dapat di manfaatkan untuk Sasana Panggih Rukun Warga, kantor RW, kantor PKK, kantor Karang Taruna dan untuk kegiatan kemasyarakatan.
Dalam perencanaan ini harus ada partisipatif masyarakat lokal dengan memanfaatkan keahlian yang dimiliki sehingga hasilnya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat, akhirnya masyarakat merasa memiliki dan peduli dengan lingkungannya, akan bersama-sama merawatnya, untuk kesejahteraan masyarakat .  

Rumusan Masalah
Warga kampung Serangan pada umumnya dan Rukun Warga 01 Serangan pada khususnya mendambakan ruang Serba Guna/Sasana Panggih untuk wadah kegiatan warga masyarakat dan sarana untuk wadah kegiatan ekonomi dan rekreasi pinggir kali.

Maksud,Tujuan dan Sasaran
a.    Maksud :
     Maksud dari  usulan pekerjaan ini adalah menyusun dokumen perencanaan teknis penataan bantaran kali Winongo penggal Jl. RE Martadinata hingga batas wilayah Rukun Warga 02 Serangan dan rencana alih fungsi bekas SDN Ngabean 02 di Serangan kel.Notoprajan kec. Ngampilan Kota Yogyakarta. Lokasi Kedua tempat ini berdekatan, bekas SDN Ngabean 02 dialih fungsikan sebagai tempat untuk aktivitas sosial, sedangkan bantaran kali Winongo untuk kegiatan ekonomi( kuliner, yang menunjang rekreasi kali Winongo) masyarakat kecil yang berdomisili diwilayah ini. Sehingga dapat bermanfaat bagi warga maupun bagi Kota Yogyakarta.
b.    Tujuan :
    Tujuan dari usulan pekerjaan ini adalah untuk menyusun rencana pemanfaatan dan penataan bantaran kali Winongo, penggal dari jembatan jl. RE Martadinata hingga batas wilayah Rukun Warga 02 Serangan dan alih fungsi bekas SDN Ngabean 02 sebagai tempat aktivitas sosial,sedangkan bantaran kali Winongo dimanfaatkan untuk kegiatan Wisata kuliner dan rekreasi pada siang maupun malam. Rencana kebutuhan anggaran biaya .

c.    Sasaran :

1.    Tersusunnya Konsep Rencana Penataan dan Perancangan, sebagai tempat untuk aktivitas sosial, ekonomi, dan tempat rekreasi pada siang maupun malam hari.




KARAKTERISTIK WILAYAH RW 01 SERANGAN KELURAHAN NOTOPRAJAN KECAMATAN  NGAMPILAN KOTA YOGYAKARTA.
          Wilayah RW 01 Serangan kelurahan Notoprajan kecamatan Ngampilan kota Yogyakarta, tanah yang berkontur, terletak pada lokasi yang strategis karena dekat dari pusat kota (satu kilometer dari Kraton Yogyakarta). Disisi utara Jl. RE Martadinata, Sisi Timur tempat parkir bus wisata Kraton dan Jl. Wahid Hasyim. Sisi barat kali Winongo dan wilayah Wirobrajan.
Aktivitas Warga dan Fasilitas Lingkungan
Kegiatan PKK RW 01antara lain:
1.    Penimbangan Balita
Nama Posyandu Pala I, kegiatan dilaksanakan tiap tanggal 20 satu bulan sekali jam kegiatan jam 13.00 WIB, tempat kegiatan di bekas SDN Ngabean 2.Jumlah bayi 0-11 bulan sebanyak 9 anak, jumlah balita 12-59 bulan sebanyak 59 anak.
2.    Posyandu Lansia
Nama posyandu Ngudi Tentrem, kegiatan dilaksanakan tanggal 5 satu bulan  sekali, jam kegiatan 16.00 WIB,tempat kegiatan di bekas SDN Ngabean 2.Jumlah Pra lansia aktif 10 orang, jumlah lansia aktif 30 orang.
3.    PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Nama PAUD Nur Insani kegiatan dilaksanakan setiap hari Minggu, awal bulan dan akhir bulan, satu bulan 2 kali. Diadakan jam 16.00 WIB bertempat di bekas SDN Ngabean 2, jumlah peserta 40 anak.
4.    Senam Poco-Poco.
Kegiatan diadakan tiap hari Selasa dan hari Jumat bertempat di halaman bekas SDN Ngabean 2.
5.    Perpustakaan .
Perpustakaan Rukun Warga 1, bertempat di bekas SDN Ngabean 2,Perpustakaan buka tiap hari Selasa dan hari Jumat.

Kegiatan Ekonomi
1.    Paguyuban budidaya ikan Karamba (jumlah anggota 23 orang)
2.    Tempat pemancingan ikan musiman.
3.    Warung Angkringan (4 orang)
4.    Penjual Bakmi (2 orang)
5.    Penjual Bakso (1 orang )
6.    Pembuat tahu (2 orang )
7.    Penjual nasi kuning (2 orang)
8.    Penjual kue Apem (1 orang)
9.    Penjual gudeg  (1 orang )
10. Penjual gorengan(2 orang)
11. Penjual cacing (2 orang)
12. Penjual lumpia (1 orang)

Fasilitas Lingkungan
1.    IPAL Komunal
Diwilayah ini terdapat Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Tangga,dengan jumlah pemakai 125 KK (RT 01,RT o2, RT 03, RT 04 dan RT 05) dengan adanya IPAL ini masyarakat tidak lagi membuang kotoran/tinja ke kali.Didalam merawat IPAL, dibentuklah suatu kepengurusan pengguna IPAL.Dengan terbentuknya kepengurusan pengelolaan IPAL ini maka mengenai perawatan tidak tergantung kepada pemerintah kota.
2.    MCK Umum .
 Dengan adanya fasilitas MCK Umum ,warga akan menjadi mudah akan fasilitas mandi, cuci dan buang air besar, dulu sebelum ada MCK masyarakat banyak yang mandi di bilik Kali Winongo, demikian pula dengan kebutuhan buang air besar dulu banyak yang buang ke kali.
Walaupun jumlah MCK sudah ada 4 tempat,pada waktu pagi hari masih dirasa kurang.
3.    Tempat Ibadah.Terdapat masjid tempat ibadah walaupun ukurannya tidak besar.


 



KESIMPULAN
Bantaran sungai Winongo pada penggal Jl. RE Martadinata hingga wilayah Rukun Warga 02 yang merupakan lahan terlantar yang perlu untuk diolah dan dimanfaatkan menjadi ruang publik. Di satu sisi masyarakat membutuhkan ruang bersama sedangkan disisi lain masyarakat memiliki beberapa potensi. Dalam hal ini diperlukan pendekatan multi dimensi, baik aspek sosial, politik, budaya, ekonomi dan lingkungan. Dan dengan peran serta masyarakat diharapkan akan tumbuh rasa handarbeni terhadap lingkungannya.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan