KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Kamis, 01 Desember 2016

Revitalisasi Kawasan Danau Tanjung Bunga sebagai Area Olahraga dan Wisata Air

Yanuar Pratama P
114140154

Pendahuluan
Waterfront development sebagai "interface between land and water". Di sini kata "Interface" mengandung pengertian adanya kegiatan aktif yang memanfaatkan pertemuan antara daratan dan perairan. Adanya kegiatan inilah yang membedakannya dengan kawasan lain yang tidak dapat disebut sebagai waterfront development - meski memiliki unsur air - apabila unsur airnya dibiarkan pasif. Dengan demikian pengertian waterfront development dapat dirumuskan sebagai pengolahan kawasan tepian air yaitu kawasan pertemuan antara daratan dan perairan dengan memberikan muatan kegiatan aktif pada pertemuan tersebut (Adhi Pradono Hadonoto, dkk , 2005).
Aksesibilitas dan Moda Transportasi Masyarakat

Revitalisasi kawasan adalah rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang cenderung mati, dan mengembangkan kawasan untuk mengoptimalkan kembali potensi yang dimiliki, sehingga dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas kehidupan masyarakat (Danisworo, 2000).Kawasan wisata merupakan kawasan yang didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah (UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan). Pariwisata air adalah kegiatan bepergian dengan tujuan atau obyek pemandangan alam maupun buatan berupa kawasan perairan. Pariwisata air merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kegiatan sehari-hari misalnya dengan menikmati pemandangan kawasan perairan (A Yoeti, H. Oka. 1970). Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Sungai Dan Danau, 23-24 Desember 2004:
Pendayagunaan sungai dan danau adalah upaya penatagunaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sungai dan danau secara optimal, agar berhasil guna dan berdaya guna. (Bab I,Pasal 1, ayat 9). Pemanfaatan lahan di daerah manfaat sungai dapat  untuk menyelenggarakan kegiatan bagi masyarakat yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan fungsi sungai. Catatan: dapat digunakan untuk olah raga, rekreasi, parkir dll. (Pasal 27, ayat 1 f). Pengembangan sungai dan danau wajib memperhatikan kekhasan dan aspirasi daerah serta masyarakat setempat, serta aspirasi seluruh pemilik kepentingan pada setiap tahap pengembangan dan dapat mengikutsertakan masyarakat, lembaga, atau badan usaha untuk ikut berperan. (Pasal 40, ayat 3)
Kota Makassar memiliki beberapa tapak danau, dalam hal ini yang merupakan Tapak Danau Buatan. Salah satu Tapak danau ini berada pada lokasi kawasan Tanjung Bunga yaitu Danau Tanjung Bunga, yang berada di Kecamatan Tamalate.  Danau Tanjung Bunga Makassar merupakan salah satu kawasan tepian air yang belum termanfaatkan secara maksimal. Mengingat besarnya potensi dari kawasan tepian air tersebut, Sehingga dibutuhkan pengembangan dan pendekatan tapak danau buatan yang dapat dimaksimalkan dengan berbagai potensi disekitar danau itu sendiri dengan tetap mempertahankan ekosistem yang ada di sekitar danau. Lokasi terletak di Danau Tanjung Bunga, tepatnya berada di Jl. Danau Tanjung Bunga Kelurahan Tanjung Merdeka Kecamatan Tamalate, sekitar 4 km dari pusat kota Makassar, dengan batas tapak Sebelah Utara Lahan kosong, dan perumahan, 
Sebelah selatan  : Rawa-rawa, sungai jeneberang terdapat perumahan , Sebelah Timur : Terdapat perumahan, penjual bunga, kanal, Sebelah Barat : Lahan kosong, GTC.
 

    Danau Tanjung Bunga

                                                       
                  
PEMBAHASAN
Untuk aksesbilitas kawasan danau Tanjung Bunga dapat di capai melalui jalan darat. Dalam hal ini, yaitu prasarana jalan yang berperan penting dalam memfasilitasi aksesbilitas menuju danau Tanjung Bunga. Pencapaian untuk kawasan danau tanjung bunga yang berada di sepanjang Jln. Danau Tanjung Bunga, hanya dapat diakses melalui jalur darat yaitu pada Jl. Metro Tanjung Bunga – Jl. Danau Tanjung Bunga untuk aksesibilitas di daerah ini didukung oleh prasana yang baik, namun masih terdapat beberapa jalan yang berlubang di beberapa titik. Aksebilitas melalui Jl. Cendrawasih – Jl. Danau Tanjung Bunga kurang baik karena jalan yang dilalui merupakan jalan lingkungan dengan kondisi jalan yang kurang baik.
            Untuk analisis fungsi kawasan, kawasan danau tanjung bunga yang awalnya hanya berfungsi sebagai kawasan olahraga dayung, bisa diberikan fungsi baru sebagai kawasan wisata keairan, melihat potensi yang dimiliki kawasan ini dengan karakteristik air yang tenang.  Analisis Prasarana Penunjang Kawasan yang dibutuhkan yaitu:
Kondisi Jalan Setelah Direvitaliasasi
Jalan serbelum diperbaiki

a. Prasarana Jalan
Beberapa jalan di sekitaran Danau Tanjung Bunga masih dalam keadaan rusak parah. Kondisi ini terjadi pada  jalan Danau Tanjung Bunga Selatan dan sebagian jalan Danau Tanjung Bunga. Hal ini dapat dilihat jika musim hujan tiba, kondisi jalan tergenang air dan sangat becek. Kondisi ini membuat kemacetan di sekitar jalan Danau Tanjung Bunga dan sangat membahayakan para pengguna jalan.  Adapun material jalan yang ada pada kawasan ini beragam, mulai dari jalan beton di jalan Metro Tanjung Bunga, material aspal di jalan Danau Tanjung Bunga, serta material tanah di jalan danau Tanjung Bunga Selatan.
Penyediaan Parkir Area
b. Prasarana Parkir
Sistem sarana parkir yang berada di Jl. Danau Tanjung Bunga, tidak terlihat sarana yang jelas. Sehingga ketika masyarakat berkunjung di Danau ini, memanfaatkan bahu jalan yang cukp lebar sebagai tempat parkir. Area ataupun lahan yang dijadikan tempat parkir dibeberapa titik antara lain Bahu jalan sepanjang Jl. Danau Tanjung Bunga, pinggiran danau, badan jalan sepanjang pedagang bunga, sebab bahu jalan yang ada telah dijadikan sebagai area berjualan
c. Prasarana Utilitas
Penyediaan Ruang Publik
Sistem utilitas tapak yang dapat dilihat di sekitar Danau Tanjung bunga ialah jaringan listrik. Dalam hal ini penerangan jika malam hari. Untuk kondisi jaringan listrik dalam penerangan masih kurang terfasilitasi di kawasan ini, sehingga dalam analisis tapak ini, hanya dapat berfungsi jika pagi hari sampai sore hari, dan ketika malam hari tidak terdapat aktifitas-aktifitas penting selain dari aktifitas transportasi yang berada di Jl. Danau Tanjung Bunga.
Pengadaan Pemancing Umum
            Untuk analisis bangunan yang terdapat di kawasan ini terdiri atas permukiman, jasa, dan perdagangan, namun terdapat beberapa titik bangunan yang membelakangi danau serta tidak berorientasi ke danau. Pola bangunan pada kawasan ini mengikuti pola jalan. Hal ini menyalahi aturan yang mengharuskan seluruh bangunan berorientasi ke air (waterfront).

Pebaikan Dermaga Dayung

            Melihat potensi dan masalah yang terdapat dibeberapa titik tapak Danau, beberapa konsep perencanaan yang di ajukan sebelum melakukan perencanaan antara lain, Mengembangkan potensi danau dengan air tenang sebagai kawasan olahraga air dayung yang menjadi pusat untuk skala kota makassar dan skala propinsi. Perbaikan dermaga dayung, sehingga dapat dijadikan landamark kawasan danau, sehingga danau tanjung bunga memiliki ketertarikan tersendiri. Peniadaan lokasi tambang pasir yang berada di tengah danau. Karena hal ini dapat memberikan masalah baru, ketika penambangan diteruskan.
Arena Bermain Air
Salah satunya masalahnya ialah kedalaman danau buatan akan semakin dalam dan habibat sekitar danau akan terganggu.Perbaikan Jl. Danau tanjung bunga (jalan yang berlubang), sedangkan Jl. Danau Tanjung bunga selatan, hanya dapat diadakan perencanaan perbaikan material, sebab untuk lokasi danau tanjung bunga selatan merupakan lokasi privat.Pengadaan Jalur pedestrian way dan taman bunga hias di antara bahu jalan dan jalur pedestrian.Penambahan pohon peneduh sepanjang pinggir danau dan sepanjang jalur pedestrian way. Relokasi pedagang bunga pada titik tertentu dengan sarana penunjang yang lebih kompleks. Pengadaan area publik space, sebagai lokasi penonton dan tempat masyarakat untuk dapat menikmati kondisi Danau Tanjung bunga dengan kondisi yang asri dan teduh.
Perbaikan Dermaga Dayung
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan:
a)      Kawasan Danau Tanjung Bunga merupakan kawasan yang berfungsi sebagai kawasan olahraga dayung untuk kota Makassar.
b)      Ketersediaan infrastruktur kurang memadai pada kawasan ini, sehingga perlu dilakukan perbaikan infrastruktur yang ada dilingkungan tersebut terutama jalan agar mempermudah aksesibiltas masuk dan keluar dari kawasan ini.
c)      Penambangan pasir yang dilakukan oleh masyarakat pada daerah ini menimbulkan masalah baru berupa semakin dalamnya dasr danau.
d)     Masih banyaknya bangunan yang tidak berorientasi ke air (waterfront), perlu penerapan secara tegas aturan mengenai bangunan yang harus berorientasi ke air.
e)      Mata pencaharian penduduk yang dominan adalah pedagang bunga hias.
Penyediaan Flower Centre

DAFTAR PUSTAKA
Adhi Pradono Hadonoto, dkk. Buku Rencana Pengembangan Objek Wisata Pantai Pasir Putih Situbondo Tahun 2005 – 2010. Universitas Brawijaya: Malang
A Yoeti, H. Oka. 1970. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Penerbit PT Pradnya Paramita.

Danisworo, Muhammad. 2000. Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota, Jakarta: Urban and Regional Development Institute.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan