KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Minggu, 12 Maret 2017

Revitalisasi Kawasan tambang PT.freeport, di Tembaga Pura, Kabupaten Mimika Papua menjadi Kawasan Hotel Bintang 5 dan sebagai daerah Ekowisata

Amellia Sancez Arista
114140169

A.                PENDAHULUAN
PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.(AS). Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Tambang Freeport tersebut merupakan komplek dari pegunungan Jayawijaya hasil produk pengangkatan dari laut ke darat dengan arah perpanjangan barat-timur. Erstberg merupakan gunung biji pertama yang ditemukan di area tambang Freeport tersebut dan sudah ditambang, akan tetapi ditemukan cadangan lebih besar lagi setelah beberapa km dari erstberg, itulah yang merupakan Grasberg open pit atau tambang terbuka. Sementara itu, dibawah Grasberg sudah produksi beberapa lokasi underground mine atau tambang bawah tanah, contohnya DOZ, DMLZ, Kucing Liar, dll. Hasil dari penambangan ini tedapat void atau lubang bekas tambang yang besar dan dalam, sehingga direncanakan utuk di revitalisasi menjadi Hotel bintang 5, selain itu di dalam nya ada bekas tambang bawah tanah dijadikan hotel bawah tanah dan ekowisata.


B.                 PEMBAHASAN

Gambar 1. Area tambang Freeport



PT.Freeport menghasilkan lubang bekas tambang terbuka yang besar dan cukup dalam, sementara jarak terowongan bekas underground mine atau tambang bawah tanah nya saja diperkirakan seperti jarak Jakarta-Solo. Tambang open pit atau pun underground ini memberikan bekas terhadap area yang ditambang tersebut, sehingga harus di revitalisasi menjadi kawasan yang berguna bagi makhluk hidup. Revitalisasi kawasan adalah rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang cenderung mati, dan mengembangkan kawasan untuk mengoptimalkan kembali potensi yang dimiliki, sehingga dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas kehidupan masyarakat (Danisworo, 2000).
Revitalisasi kawasan Tambang Freeport direncanakan untuk dilakukan pembangunan yang bermanfaat bagi makhluk hidup sekitarnya, sehingga ada keseimbangan ekologis yang dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar. Pembangunan suatu daerah selalu didasarkan kepada pemanfaatan suatu sumberdaya alam. Makin banyak suatu daerah mempunyai sumberdaya alam dan makin efisien pemanfaatan sumberdaya alam tersebut, makin baiklah harapan tercapainya keadaan kehidupan ekonomi yang baik dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, maka perencanaan pembangunan, pengelolaan, dan penyelamatan sumberdaya perlu dilakukan dengan lebih cermat, dengan memperhitungkan hubungan-hubungan ekologis yang berlaku untuk mengurangi akibat-akibat yang merugikan kelangsungan pembangunan secara menyeluruh (Soerjani. Moh, 1987). Selain di revitalisasi, daerah bekas tambang Freeport juga harus di revegetasi dengan berbagai vegetasi yang mampu untuk memperbaiki kualitas lingkungan di area bekas tambang tersebut.
 Proses penambangan, khususnya pada tambang permukaan, akan menghilangkan semua vegetasi di lokasi yang akan ditambang, seperti pohon, semak-belukar, perakaran tanaman, benih, mikroorganisme, termasuk berpindahnya hewan liar. Proses ini tentunya akan menghilangkan fungsi-fungsi kawasan bervegetasi tersebut, seperti menyediakan berbagai hasil hutan, tempat hidup hewan liar, pangan, dan kawasan penyerap air atau sumber air, dan lain-lain. Vegetasi termasuk komponen biotik yang berfungsi antara lain sebagai pelindung permukaan tanah dari daya perusak butir-butir hujan yang jatuh, dan dapat menahan derasnya aliran permukaan (Barrow,1991). Setiadi (1999), mendefinisikan revegetasi sebagai suatu usaha manusia untuk memulihkan lahan kritis di luar kawasan hutan dengan maksud agar lahan tersebut dapat kembali berfungsi secara normal.

 Konsep Revitalisasi Lahan Bekas Tambang di PT. Freeport
a.    Hotel Bintang 5 bagian atas dan Kolam Renang atas Permukaan
Bahan galian tambang merupakan sumber daya mineral yang tidak dapat diperbaharui sehingga dijumpai kerusakan lingkungan pada lahan bekas penambangannya, sehingga revitalisasi sangat dianjurkan untuk memperbaiki lahan bekas tambang tersebut untuk memberikan nilai ekonomis. Tambang Freeport memiliki bekas tambang terbuka atau open-pit dan bekas tambang bawah tanah atau underground. Revitalisasi kawasan adalah rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang cenderung mati, dan mengembangkan kawasan untuk mengoptimalkan kembali potensi yang dimiliki, sehingga dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas kehidupan masyarakat (Danisworo, 2000). Rencana Revitalisasi pertama adalah konsep Hotel bintang 5 dengan berbagai Fasilitasnya untuk area bekas tambang terbuka. Void atau lubang bekas tambang terbuka akan dibangun Hotel yang berkonsep ramah lingkungan, serta dilengkapi dengan sarana kolam renang atas permukaan. Untuk hotel diatas bekas tambang void ini belum di lakukan oleh Freeport karna proses penambangan Freeport masih berlangsung, maka dari itu konsep hotel bintang 5 ini di anjur kan sekali untuk lubang bekas tambang Freeport nantinya.

b.    Hotel bawah tanah di bekas tambang Underground
Tambang bawah tanah di PT. Freeport memberikan bekas tambang berupa lorong-lorong, lorong-lorong bekas tambang tersebut dapat revitalisasi menjadi hotel bawah tanah dengan konsep bawah tanah. Sehingga daerah tambang bawah tanah tersebut dapat bernilai ekonomis dan bernilai jual tinggi. Konsep hotel tersebut adalah hotel bintang 5 dengan model kamar yang masih asli seperti bekas tambang nya. Selain hotel bawah tanah, maka diberi juga sarana peribadahan dan rumah makan mewah. Di bekas tambang underground tersebut juga diberikan fasilitas taman diatas air,ini di bangun di atas lahan bekas tambang bawah tanah yang tergenang air.

c.    Ekowisata seperti museum sebagai sarana pembelajaran
Disekitar hotel bawah tanah tersebut dibuat juga museum bawah tanah, museum tersebut dijadikan sebagai tempat ekowisata. Sarana untuk pembelajaran bagi pengunjung hotel di PT. Freeport tersebut. Dimuseum tersebut masih dalam keadaan alami dari bekas tambang bawah tanahnya, hanya diberi ornament-ornamen dan tambahan barang peraga seperti jenis mineral yang didapatkan ditambang bawah tanah tersebut.

d.   Revegetasi lahan disekitar bekas tambang Freeport
Untuk revegetasi lahan, Pt. Freeport telah melakukan revegetasi. Revegetasi sangat dianjurkan di lahan bekas tambang PT. Freeport tersebut. Ekosistem dataran tinggi terbentuk oleh kondisi-kondisi lingkungan yang ekstrem, yang mencakup suhu malam hari yang sangat rendah, radiasi matahari tinggi selama siang hari dengan periode fotosintesis yang pendek, kabut tebal, curah hujan tinggi, dan tanah yang miskin hara. Tanaman yang hidup di sini sangat istimewa; melewati evolusi untuk bertahan dalam kondisi hidup yang keras. Banyak di antara spesies ini, termasuk rumput lokal dan beberapa spesies rhododendron dan lumut, telah diketahui sesuai untuk dipakai dalam reklamasi terasering batuan penutup. Revegetasi lahan sangat dianjurkan di bekas lahan tambang, lahan tersebut selain ada tumbuh-tumbuhan yang mampu memperbaiki lahan tersebut, juga direncanakan ada taman-taman hijau diatas permukaan tanah hotel tersebut.

C.  KESIMPULAN
Kawasan bekas tambang PT Freeport di Tembaga Pura, Papua yang telah menjadi lubang atau belum terrevitalisasi. Daerah bekas tambang tersebut sebaiknya dikembangkan kembali menjadi daerah ekonomi seperti Hotel, museum, dan ekowisata dengan sarana penunjang yang akan memberikan uang kepada Negara dan daerah tersebut. Selain menjadi daerah yang ekonomis, area tersebut telah direvegetasi dibeberapa tempat oleh PT.Freeport, sehingga kawasan nya hijau dan asri.

DAFTAR PUSTAKA
Barrow, C.J, 1991. Degradarion of Tropical Rain Forest, Tropical/Sub Tropical Seasonally Organisme ang Tropical/Sub Tropical Upland Forest, Woodlands and Saruglands. Land Degradatioan Development and Breakdown of Terrestrial Environment. Cambridge-UK.
Danisworo, Muhammad. 2000. Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota, Jakarta: Urban and Regional Development Institute
Setiadi Y.2006. Teknik Revegetasi untuk merehabilitasi Lahan Pasca Tambang. Seminar Nasional PKRLT Fakultas Pertanian UGM. 11 Febuari 2006. Yogyakarta.
Soerjani, Moh, Dkk. 1987. Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: UI Press


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan