Amellia Sancez Arista
114140169
A.
PENDAHULUAN
PT. Freeport
Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya
dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.(AS). Perusahaan ini
adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan
penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia
telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari
1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura,
Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Tambang Freeport
tersebut merupakan komplek dari pegunungan Jayawijaya hasil produk pengangkatan
dari laut ke darat dengan arah perpanjangan barat-timur. Erstberg merupakan
gunung biji pertama yang ditemukan di area tambang Freeport tersebut dan sudah
ditambang, akan tetapi ditemukan cadangan lebih besar lagi setelah beberapa km
dari erstberg, itulah yang merupakan Grasberg open pit atau tambang terbuka.
Sementara itu, dibawah Grasberg sudah produksi beberapa lokasi underground mine
atau tambang bawah tanah, contohnya DOZ, DMLZ, Kucing Liar, dll. Hasil dari
penambangan ini tedapat void atau lubang bekas tambang yang besar dan dalam,
sehingga direncanakan utuk di revitalisasi menjadi Hotel bintang 5, selain itu
di dalam nya ada bekas tambang bawah tanah dijadikan hotel bawah tanah dan
ekowisata.
B.
PEMBAHASAN
Gambar 1. Area tambang Freeport |
PT.Freeport menghasilkan lubang bekas tambang terbuka yang besar dan cukup dalam, sementara jarak terowongan bekas underground mine atau tambang bawah tanah nya saja diperkirakan seperti jarak Jakarta-Solo. Tambang open pit atau pun underground ini memberikan bekas terhadap area yang ditambang tersebut, sehingga harus di revitalisasi menjadi kawasan yang berguna bagi makhluk hidup. Revitalisasi kawasan adalah rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang cenderung mati, dan mengembangkan kawasan untuk mengoptimalkan kembali potensi yang dimiliki, sehingga dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas kehidupan masyarakat (Danisworo, 2000).
Revitalisasi
kawasan Tambang Freeport direncanakan untuk dilakukan pembangunan yang
bermanfaat bagi makhluk hidup sekitarnya, sehingga ada keseimbangan ekologis
yang dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar. Pembangunan
suatu daerah selalu didasarkan kepada pemanfaatan suatu sumberdaya alam. Makin
banyak suatu daerah mempunyai sumberdaya alam dan makin efisien pemanfaatan
sumberdaya alam tersebut, makin baiklah harapan tercapainya keadaan kehidupan
ekonomi yang baik dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjamin kelangsungan
pembangunan ekonomi, maka perencanaan pembangunan, pengelolaan, dan
penyelamatan sumberdaya perlu dilakukan dengan lebih cermat, dengan
memperhitungkan hubungan-hubungan ekologis yang berlaku untuk mengurangi
akibat-akibat yang merugikan kelangsungan pembangunan secara menyeluruh
(Soerjani. Moh, 1987). Selain di revitalisasi, daerah bekas tambang Freeport
juga harus di revegetasi dengan berbagai vegetasi yang mampu untuk memperbaiki
kualitas lingkungan di area bekas tambang tersebut.
Proses penambangan,
khususnya pada tambang permukaan, akan menghilangkan semua vegetasi di lokasi
yang akan ditambang, seperti pohon, semak-belukar, perakaran tanaman, benih,
mikroorganisme, termasuk berpindahnya hewan liar. Proses ini tentunya akan
menghilangkan fungsi-fungsi kawasan bervegetasi tersebut, seperti menyediakan
berbagai hasil hutan, tempat hidup hewan liar, pangan, dan kawasan penyerap air
atau sumber air, dan lain-lain. Vegetasi termasuk komponen biotik yang
berfungsi antara lain sebagai pelindung permukaan tanah dari daya perusak
butir-butir hujan yang jatuh, dan dapat menahan derasnya aliran permukaan
(Barrow,1991). Setiadi (1999), mendefinisikan revegetasi sebagai suatu usaha
manusia untuk memulihkan lahan kritis di luar kawasan hutan dengan maksud agar
lahan tersebut dapat kembali berfungsi secara normal.
Konsep Revitalisasi Lahan Bekas Tambang di PT.
Freeport
a. Hotel
Bintang 5 bagian atas dan Kolam Renang atas Permukaan
Bahan
galian tambang merupakan sumber daya mineral yang tidak dapat diperbaharui
sehingga dijumpai kerusakan lingkungan pada lahan bekas penambangannya,
sehingga revitalisasi sangat dianjurkan untuk memperbaiki lahan bekas tambang
tersebut untuk memberikan nilai ekonomis. Tambang
Freeport memiliki bekas tambang terbuka atau open-pit dan bekas tambang bawah
tanah atau underground. Revitalisasi
kawasan adalah rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang cenderung
mati, dan mengembangkan kawasan untuk mengoptimalkan kembali potensi yang
dimiliki, sehingga dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan, yang pada
akhirnya berdampak pada kualitas kehidupan masyarakat (Danisworo, 2000). Rencana
Revitalisasi pertama adalah konsep Hotel bintang 5 dengan berbagai Fasilitasnya
untuk area bekas tambang terbuka. Void atau lubang bekas tambang terbuka akan
dibangun Hotel yang berkonsep ramah lingkungan, serta dilengkapi dengan sarana
kolam renang atas permukaan. Untuk hotel diatas bekas tambang void ini belum di
lakukan oleh Freeport karna proses penambangan Freeport masih berlangsung, maka
dari itu konsep hotel bintang 5 ini di anjur kan sekali untuk lubang bekas
tambang Freeport nantinya.
b. Hotel
bawah tanah di bekas tambang Underground
Tambang bawah tanah di PT. Freeport
memberikan bekas tambang berupa lorong-lorong, lorong-lorong bekas tambang
tersebut dapat revitalisasi menjadi hotel bawah tanah dengan konsep bawah
tanah. Sehingga daerah tambang bawah tanah tersebut dapat bernilai ekonomis dan
bernilai jual tinggi. Konsep hotel tersebut adalah hotel bintang 5 dengan model
kamar yang masih asli seperti bekas tambang nya. Selain hotel bawah tanah, maka
diberi juga sarana peribadahan dan rumah makan mewah. Di bekas tambang
underground tersebut juga diberikan fasilitas taman diatas air,ini di bangun di
atas lahan bekas tambang bawah tanah yang tergenang air.
c. Ekowisata
seperti museum sebagai sarana pembelajaran
Disekitar hotel bawah tanah tersebut dibuat
juga museum bawah tanah, museum tersebut dijadikan sebagai tempat ekowisata.
Sarana untuk pembelajaran bagi pengunjung hotel di PT. Freeport tersebut. Dimuseum
tersebut masih dalam keadaan alami dari bekas tambang bawah tanahnya, hanya
diberi ornament-ornamen dan tambahan barang peraga seperti jenis mineral yang
didapatkan ditambang bawah tanah tersebut.
d. Revegetasi
lahan disekitar bekas tambang Freeport
Untuk revegetasi
lahan, Pt. Freeport telah melakukan revegetasi. Revegetasi sangat dianjurkan di
lahan bekas tambang PT. Freeport tersebut. Ekosistem dataran tinggi terbentuk
oleh kondisi-kondisi lingkungan yang ekstrem, yang mencakup suhu malam hari yang
sangat rendah, radiasi matahari tinggi selama siang hari dengan periode
fotosintesis yang pendek, kabut tebal, curah hujan tinggi, dan tanah yang
miskin hara. Tanaman yang hidup di sini sangat istimewa; melewati evolusi untuk
bertahan dalam kondisi hidup yang keras. Banyak di antara spesies ini, termasuk
rumput lokal dan beberapa spesies rhododendron dan lumut, telah diketahui
sesuai untuk dipakai dalam reklamasi terasering batuan penutup. Revegetasi
lahan sangat dianjurkan di bekas lahan tambang, lahan tersebut selain ada
tumbuh-tumbuhan yang mampu memperbaiki lahan tersebut, juga direncanakan ada
taman-taman hijau diatas permukaan tanah hotel tersebut.
C.
KESIMPULAN
Kawasan
bekas tambang PT Freeport di Tembaga Pura, Papua yang telah menjadi lubang atau
belum terrevitalisasi. Daerah bekas tambang tersebut sebaiknya dikembangkan kembali
menjadi daerah ekonomi seperti Hotel, museum, dan ekowisata dengan sarana
penunjang yang akan memberikan uang kepada Negara dan daerah tersebut. Selain
menjadi daerah yang ekonomis, area tersebut telah direvegetasi dibeberapa
tempat oleh PT.Freeport, sehingga kawasan nya hijau dan asri.
DAFTAR
PUSTAKA
Barrow, C.J, 1991. Degradarion of Tropical Rain Forest, Tropical/Sub Tropical Seasonally
Organisme ang Tropical/Sub Tropical Upland Forest, Woodlands and Saruglands.
Land Degradatioan Development and Breakdown of Terrestrial Environment.
Cambridge-UK.
Danisworo, Muhammad. 2000. Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan
Pemanfaatan Kawasan Kota, Jakarta: Urban and Regional Development Institute
Setiadi Y.2006. Teknik Revegetasi untuk merehabilitasi Lahan Pasca Tambang. Seminar
Nasional PKRLT Fakultas Pertanian UGM. 11 Febuari 2006. Yogyakarta.
Soerjani, Moh, Dkk. 1987. Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: UI Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Revitalisasi Kawasan