KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Selasa, 11 Desember 2012

Shades of Green Tourist Town Water, Fashions and Culinary “Selokan Mataram”



          Nama     : Intan Tri Pratiwi
          NIM      : 114090038
Kelas     : A
          Prodi Teknik Lingkungan
          FTM UPN “Veteran” Yogyakarta

Selokan Mataram yang semula bernama Kanal Yoshiro merupakan kanal irigasi yang menghubungkan antara Sungai Progo didaerah Dusun Ancol, Kabupaten Magelang (hulu) dengan Sungai Opak di daerah Kalasan (hilir). Selokan Mataram yang memiliki panjang ± 30 km ini membentang luas dari barat ke timur membelah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selokan Mataram ini dibangun pada tahun 1944, tepatnya pada masa pendudukan Jepang. Selokan Mataram memiliki fungsi yang fital dalam bidang pertanian yaitu sebagai saluran pengairan (irigasi). Hal ini seharusnya menjadikan sebuah pertimbangan bagi masyarakat serta Pemerintah daerah Yogyakarta untuk menjadikan Selokan Mataram sebagai salah satu ikon kebanggaan Yogyakarta karena memiliki arti sejarah yang sangat penting pada zamannya sehingga perlu dilestarikan kembali keberadaan serta fungsinya.
Dilihat dari kondisi Selokan Mataram saat ini, membuktikan bahwa kurangnya kepedulian masyarakat dan Pemerintah daerah Yogyakarta dalam melestarikannya. Banyaknya sampah (organik dan non organik) yang berserakan di dalam Selokan Mataram dan sekitarnya merupakan hal yang sangat memprihatinkan dan menjadi tugas untuk seluruh masyarakat dan Pemerintah daerah Yogyakarta untuk menghidupkan kembali Selokan Mataram tersebut agar memiliki fungsi serta nilai ekonomis bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan. Maka dari itu perlu dilakukannya penataan ruang yaitu pemanfaatan lahan untuk berbagai kepentingan dari berbagai sektor yang mengacu pada potensi fisik lahan, faktor sosial, dan kondisi sosial budaya setempat serta sistem legalitas tentang lahan (Subroto, 2003). Penataan ruang ini dilakukan bertujuan untuk menciptakan hubungan yang serasi antara berbagai kegiatan pada wilayah-wilayah agar tercipta hubungan yang harmonis dan serasi sehingga akan mempercepat proses tercapainya kemakmuran dan terjaminnya kelestarian lingkungan hidup (Tarigan, 2004).    
            Selokan Mataram termasuk dalam daerah yang cukup strategis khususnya pada daerah seturan yang dapat dilihat dari banyaknya rumah penduduk, hotel, ruko, rumah makan, cafe maupun beberapa universitas yang terletak disekitar Selokan Mataram. Banyaknya mahasiswa di Yogyakarta serta turis domestik maupun mancanegara yang memilih tempat ini menjadi salah satu tempat alternatif untuk belanja dan makan ataupun sekedar nongkrong. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar karena dapat menambah penghasilan sehari-hari masyarakat yang memiliki usaha rumah makan maupun toko. Namun, hal ini dapat memberikan dampak yang merugikan yaitu daerah ini menjadi daerah yang cukup padat. Akan tetapi, kurangnya lahan untuk parkir, lahan untuk pejalan kaki, dan kurang lebarnya jalan yang berada di daerah Selokan Mataram serta kurangnya kepedulian masyarakat dan Pemerintah daerah Yogyakarta terhadap kebersihan sehingga masih banyak sampah yang berserakan di dalam ataupun di sekitar Selokan Mataram menjadi permasalahan yang sangat vital.
            Berkaitan dengan penataan dan revitalisasi kawasan tentang Selokan Mataram , maka diusunglah sebuah judul yaitu Shades of  Green Tourist Town Water, Fashions and Culinary “Selokan Mataram”. Judul Shades of  Green Tourist Town Water, Fashion and Culinary “Selokan Mataram” memiliki makna yaitu Nuansa Hijau Kota Wisata Air, Mode dan Kuliner tepatnya di daerah Selokan Mataram tersebut. Shades of Green dapat diwujudkan dengan tanaman hijau yang akan ditanami di area sebelah utara dan selatan Selokan Mataram yang akan digunakan sebagai tepat khusus pejalan kaki untuk menikmati suasana yang asri dan membuat pejalan kaki merasa nyaman dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan antara lain ( Devas and Rakodi, 1993) :
a)      Meminimalisasi risiko akibat adanya perubahan – perubahan  terhadap bumi, seperti lapisan ozon, pemanasan global yang disebabkan emisi karbon dioksida, perubahan iklim lokal yang disebabkan banjir, kekeringan, penebangan liar.
b)      Meminimalisasi polusi udara, air dan tanah.
c)      Adanya jaminan dan pembangunan yang berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.
Foto 1. Kondisi Selokan Mataram Saat Ini
venice+city+italy+nice+good+beauty+suasana+kota
Foto 2. Rencana Revitalisasi                          Foto 3. Rencana Revitalisasi Kondisi Taman
  Kondisi Selokan Mataram                                     Selokan Mataram (Sebelah Utara)
                                                                                                       untuk pejalan kaki

Tanaman yang dipilih untuk ditanami ialah tanaman yang dapat bermanfaat untuk mengurangi polusi udara yang menjadi salah satu permasalahan di Selokan Mataram ini. Beberapa tanaman yang dapat mengurangi polusi udara antara lain pohon kelengkeng, pohon mahoni, tanaman sirih belanda, tanaman sansevieria, tanaman aloe vera (lidah buaya) dan pohon trembesi. Di sekitar Selokan Mataram ini, diperlukan penambahan tanaman seperti pohon mahoni yang berfungsi sebagai tanaman penghijauan di kota-kota besar yang mamapu menyerap polutan udara seperti timbal dan pohon trembesi yang mampu menyerap karbodioksida dalam jumlah yang cukup besar.

 
     Foto 4. Pohon Mahoni Sebagai Salah Satu            Foto 5. Pohon trembesi Sebagai Salah Satu
Tanaman yang Akan Ditambah                             Tanaman yang Akan Ditambah
         di Selokan Mataram (Sebelah Selatan)                   di Selokan Mataram (Sebelah Selatan)

Selain itu juga perlu penambahan tanaman hias seperti tanaman sirih belanda yang berfungsi menyerap formaldehida dan benzena, tanaman sansevieria (lidah mertua) yang berfungsi mampu menyerap polusi udara, asap rokok (nikotin) serta radiasi nuklir sehingga cocok dijadikan tanaman penyegar, dan tanaman aloe vera (lidah buaya) yang mampu menyaring emisi gas dari bahan berbahaya beracun.
    
      Foto 6. Daun Sirih Belanda                 Foto 7. Sansevieria                            Foto 8. Aloe Vera
             Sebagai Salah Satu                        Sebagai Salah Satu                          Sebagai Salah Satu
  Tanaman Hias                               Tanaman Hias                                  Tanaman Hias 
           yang Akan Ditambah                     yang Akan Ditambah                      yang Akan Ditambah
     di sekitar Selokan Mataram         di sekitar Selokan Mataram           di sekitar Selokan Mataram

Tourist Town Water dapat diwujudkan dengan memanfaatkan Selokan Mataram itu sendiri sebagai sarana dan prasarana dari wisata air dengan menggunakan perahu kano. Perahu kano merupakan perahu kecil dan panjang serta sempit, ujung haluan dan buritannya tajam (untuk memudahkan mengubah haluan), biasanya terbuat dari batang pohon yang dilubangi seperti lesung. Selain itu, biasanya perahu kano digerakkan oleh tenaga manusia dengan cara dikayuh . Alat yang digunakan untuk mengayuh biasanya berbahan dasar kayu.

Foto 9. Perahu Kano Sebagai Alat Transportasi Alternatif yang Dapat Digunakan di Selokan Mataram

Fashion and Culinary dapat diwujudkan dengan ruko-ruko dan rumah makan yang telah tersedia di area sekitar Selokan Mataram tepatnya di sebelah selatan dari Selokan Mataram. Penempatan ruko-ruko dan rumah makan harus tertata dengan baik dan memiliki keunikan dari bangunan itu sendiri yang mencerminkan kota Yogyakarta sehingga bangunan-bangunan tersebut memliki nilai estetika dan ciri khas Kota Yogyakarta.

  venice+city+italy+nice+good+beauty+suasana+kota+4
Foto 10. Kondisi Rumah makan                                   Foto 11. Rencana Revitalisasi
          di Selokan Mataram                                                     Kondisi Rumah Makan
      di Selokan Mataram

 venice+city+italy+nice+good+beauty+suasana+kota+10
 Foto 12. Kondisi Jembatan di Selokan Mataram    Foto 13. Rencana Revitalisasi Kondisi Jembatan
     di Selokan Mataram

Semua ini dilakukan semata-mata untuk mengembalikan dan melestarikan keindahan lingkungan dari Selokan Mataram itu sendiri dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Selokan Mataram serta menambah pendapatan Daerah Istimewa Yogyakarta berupa pariwisata dan menjadi salah satu icon dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang bersifat  ramah lingkungan. Hal ini dapat menyadarkan dan meningkatkan kepedulian baik masyarakat maupun Pemerintah daerah Yogyakarta terhadap lingkungan agar lingkungan itu tetap asri dan terhindar dari isu lingkungan (global warming) yang saat ini marak diperbincangkan.
Dalam mendukung serta mewujudkan adanya penataan dan revitalisasi kewasan Selokan Mataram (Shades of  Green Tourist Town Water, Fashions and Culinary “Selokan Mataram”) ini, perlu peran serta masyarakat sekitar agar daerah ini menjadi daerah eko-wisata yang dapat menjadi nilai-(atau filsafat-) sarat pendekatan untuk pariwisata, bertujuan untuk lingkungan keberlanjutan. (Bromberek,2009). Eko-wisata yang mampu menarik peminat baik dari dalam maupun luar negeri. Eko-wisata didasarkan atas peran serta masyarakat dengan masyarakat setempat sebagai pelaku dan sasaran utama pembangunan, sehingga dapat membantu menanggulangi kemiskinan pada tingkat lokal. Pariwisata yang dikembangkan dengan dasar pro-rakyat miskin dapat memberi sumbangan yang berarti pada usaha penanggulangan kemiskinan (Cezayirli, 2003).
Kawasan Selokan Mataram  merupakan daerah permukiman  dan pertokoan maka sudah seharusnya kawasan ini difasilitasi dengan tempat sampah yang sesuai dengan pemilahannya agar masyarakat serta pengunjung tidak mencemari lingkungan dengan membuang sampah sembarangan baik di jalan maupun di Selokan Mataram itu sendiri. Penempatan sampah (sesuai dengan jenisnya) ini diletakkan di daerah tempat pejalan kaki dan di depan ruko-ruko serta rumah makan. Banyaknya sampah yang berserakan di Selokan Mataram dan sekitarnya perlu dilakukan pembersihan untuk menunjang dan mendukung pembangunan Shades of  Green Tourist Town Water, Fashions and Culinary “Selokan Mataram”. Selain itu, penataan kembali ruko-ruko dan pelebaran jalan serta penambahan lahan parkir khusus perlu dilakukan. Hal ini sangat berkaitan dengan padatnya kendaraan di area sekitar Selokan Mataram karena sempitnya jalan dan kurangnya lahan untuk parkir sehingga pengunjung dari rumah makan dan ruko-ruko memilih jalan sebagai tempat untuk parkir dan menyebabkan jalan di daerah tersebut menjadi  macet.

Daftar Pustaka

Subroto, 2003. Perencanaan Pengembangan Wilayah. Fajar Gemilang: Samarinda.

Tarigan, Robinson. 2004. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Bumi Aksara: Jakarta.

Kusuma, Erwin. 2011. Sejarah Selokan Mataram Yogyakarta.

Bromberek, Zbigniew. 2009. Eco-Resort: Planning and Design for the Tropic. Architectural Press: Burlington.

Devas, N. and Rakodi, C. 1993. Managing Fast Growing Cities New Approaches to Urban Planning and Management in The Developing World Longman. Harlow, UK.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan