KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Selasa, 10 Desember 2013

Revitalisasi Kawasan Wisata Gunung Kendil Desa Ponjong Gunung Kidul


Oleh : Chelsea Afrillini
Nim : 114100061
Kelas : A

Wisata Gunung Kendil terletak di Padukuhan (Dusun) Ponjong, Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul,Yogyakarta kurang lebih sebelas km ke arah timur laut kota Wonosari.  Koordinat GPS: S7°58'47" E110°43'14" (lihat peta). Disebut juga sebagai Taman Kyai Moyo karena lokasi Gunung Kendil pertama kali dibuka dan dikelola oleh Mbah Moyo Retno. Terdapat sebuah sumber mata air melimpah yang keluar dari batu besar di atas bukit. Gunung Kendil merupakan tempat wisata ritual yang cukup dikenal diwilayah ini.

Foto 1: Gerbang obyek wisata Gunung Kendil

          
    Kawasan Gunung Kendil dulu merupakan perbukitan atau gunung batu dengan banyak ditumbuhi pohon jati. Orang mungkin tidak akan mengira bahwa di atas bukit berbatu ini terdapat mata air yang debitnya luar biasa besar. Sekitar tahun 2008, Mbah Moyo Retno melakukan pengeboran, bukan di tempat yang biasa tetapi di sebuah batu besar. Pengeboran dilakukan sampai kedalaman sekitar tujuh puluh dua meter hanya menggunakan satu mata bor hingga berhasil mengeluarkan air yang ada di dalam tanah. Tepat di batu besar itulah air mengalir deras yang dialirkan keluar dengan pipa pralon untuk dimanfaatkan warga dan pendatang yang membutuhkan. Pancuran air juga dimanfaatkan untuk terapi kesehatan. Air Gunung Kendil bisa langsung diminum dan menjadi sarana penyembuhan penyakit karena mengandung mineral tinggi dan biomagnetik. Hal ini didukung oleh hasil pengujian laboratorium yang menyatakan air bersih Gunung Kendil sangat layak untuk dikomsumsi sebagai air minum.

Foto 2: Mata air dari bongkahan batu

            Di obyek wisata Gunung Kendil ini terdapat 1 kolam renang ukuran kecil untuk anak-anak di sebelah timur sumber air atau selatan Pendopo. Sedangkan 2 kolam renang untuk remaja dan dewasa di sebelah Barat dan Utara Pendopo. Gunung Kendil merupakan salah satu obyek wisata Gunungkidul yang unik, bisa digolongkan wisata tirta karena terdapat sumber air yang melimpah beserta sarana kolam renang. Termasuk juga  wisata religi dan wisata rohani karena terdapat pondok pesantren dan masjid untuk beribadah atau memperdalam ilmu agama serta manfaat air untuk terapi penyembuhan penyakit. Pengunjung  juga bisa medapatkan ARDO, air minum Gunung Kendil yang telah disterilkan agar lebih hiegenis sekaligus telah dikemas dalam botol.

Foto 3: kolam renang dan air ARDO
   Adapun sasaran pengunjung pada obyek wisata Gunung Kendil ini yaitu, wisata air dan wisata rohani dimana terdapat 1 kolam berenang ukuran kecil untuk anak-anak di sebelah timur sumber air atau selatan Pendopo. Sedangkan 2 kolam renang untuk remaja dan dewasa di sebelah Barat dan Utara Pendopo. Gunung Kendil merupakan salah satu obyek wisata Gunungkidul yang unik, bisa digolongkan wisata tirta karena terdapat sumber air yang melimpah beserta sarana kolam renang. Termasuk juga  wisata religi dan wisata rohani karena terdapat pondok pesantren dan masjid untuk beribadah atau memperdalam ilmu agama serta manfaat air untuk terapi penyembuhan penyakit. Pengunjung  juga bisa medapatkan ARDO, air minum Gunung Kendil yang telah disterilkan agar lebih hiegenis sekaligus telah dikemas dalam botol.

            Mengembangkan dan memanfaatkan sumber air yang melimpah dan keindahan bentuk fisik kawasan wisata gunung Kendil adalah upaya untuk menarik jumlah jumlah pengujung. Akan tetapi dalam perkembangan suatu kawasan pariwisata seringkali mengabaikan kondisi fisik lingkungan, flora-fauna dan lainnya, sehingga pada akhirnya harus menanggung beban akibat perubahan kawasan itu sendiri. Padahal pariwisata sebagai kegiatan ekonomi dapat dikembangkan hanya dalam beberapa keterbatasan, sehingga memberikan keseimbangan yang harus tetap dipelihara di antara kenampakan alami lingkungan geografi (Jerzy Kozlowski, 1997:120). Untuk itu, strategi yang digunakan untuk mengembangan kawasan wisata gunung Kendil dilakukan melalui revitalisasi dan penataan kawasan, dengan cara pemugaran dan konservasi (pelestarian) lingkungan.
            Obyek wisata gunung Kendil ini tempatnya sangat mudah untuk dicapai karena berada ditepi jalan raya di kota kecamatan ponjong dan di dukung sarana jalan yang sangat mulus. Akan tetapi obyek wisata gunung Kendil ini terhitung sebagai obyek wisata baru yang ada di gunung Kidul sehingga banyak wisatawan yang belum mengetahui lokasi tempat wisata ini. Oleh karena itu perlu disediakan sarana angkutan umum yang memadai dari kota Wonosari dan plang-plang penunjuk jalan untuk menuju obyek wisata ini. Karena dengan adanya pola jalan yang baik maka penataan bidang tanah dan bangunan akan mengikuti menjadi baik (Mulyono Sadyohutomo, 2009:141).


            Dengan lokasi yang memadai dan dikelilingi oleh perbukitan dan pemandangan alam tentunya akan sangat mendukung bila dilengkapi arena untuk berkemah ( camping Ground), arena out bond yang tentunya dengan berbagai fasilitas penunjang lainnya seperti MCK, tempat parkir, dan area bermain. Banyaknya pengunjung yang berasal dari luar kota tentunya membutuhkan tempat istirahat yang nyaman, sehingga dibutuhkan tempat penginapan atau sejenisnya sehingga akan semakin melengkapi Obyek Wisata Gunungkendil. Sebagai pelengkap lokasi wisata di Gunung Kendil juga harus menyediakan fasilitas rumah makan yang enak, nyaman dan bervariasi, sehingga pengunjung yang datang akan dapat pelayanan yang lebih lengkap selain kolam renang, kolam terapi dan pemandangan alam. Kawasan sekitar gunung Kendil harus diciptakan tetap menarik dan nyaman untuk dikunjungi. Untuk tetap menambah keasrian gunung Kendil dan memanfaatkan lahan karst yang ada untuk dibudidayakan  dapat ditanami jenis vegetasi seperti pohon jati dan mahoni,  serta menjadi pemandangan alami. Keberadaan budaya masyarakat juga harus diperhatikan dan dipadukan dengan pengelolaan lingkungan, didukung dengan kesadaran masyarakat untuk tetap melindungi/mempertahankan keutuhan fisik kawasan wisata gunung kendil..
              
                    Ada beberapa konsep revitalisasi yang akan dilakukan, konsep pertama yaitu obyek wisata gunung Kendil ini tempatnya sangat mudah untuk dicapai karena berada ditepi jalan raya di kota kecamatan ponjong dan di dukung sarana jalan yang sangat mulus. Akan tetapi obyek wisata gunung Kendil ini terhitung sebagai obyek wisata baru yang ada di gunung Kidul sehingga banyak wisatawan yang belum mengetahui lokasi tempat wisata ini. Oleh karena itu perlu disediakan sarana angkutan umum yang memadai dari kota Wonosari dan plang-plang penunjuk jalan untuk menuju obyek wisata ini. Karena dengan adanya pola jalan yang baik maka penataan bidang tanah dan bangunan akan mengikuti menjadi baik (Mulyono Sadyohutomo, 2009:141).
            Konsep yang kedua yaitu dengan lokasi yang memadai dan dikelilingi oleh perbukitan dan pemandangan alam tentunya akan sangat mendukung bila dilengkapi arena untuk berkemah ( camping Ground), arena out bond yang tentunya dengan berbagai fasilitas penunjang lainnya seperti MCK, tempat parkir, dan area bermain. Banyaknya pengunjung yang berasal dari luar kota tentunya membutuhkan tempat istirahat yang nyaman, sehingga dibutuhkan tempat penginapan atau sejenisnya sehingga akan semakin melengkapi Obyek Wisata Gunungkendil. Sebagai pelengkap lokasi wisata di Gunung Kendil juga harus menyediakan fasilitas rumah makan yang enak, nyaman dan bervariasi, sehingga pengunjung yang datang akan dapat pelayanan yang lebih lengkap selain kolam renang, kolam terapi dan pemandangan alam.
            Hasil uji dari dinas kesehatan Kabupaten Gunung kidul, air dari puncak Gunung Kendil sangat layak dan bisa digunakan untuk sumber air minum, karena kandungan E Collinya adalah 0 ( hasil uji ada di Gunung Kendil). Pengelolan Obyek Wisata Gunung Kendil berusaha memberikan sesuatu yang lebih hygeinis melalui proses sterilisasi ozon dahulu. Masyarakat saat ini sudah bisa menikmati ARDO ( Air Minum Doa) air tersebut dikemas dalam kemasan gallon, botol 1500 ml, 600 ml dan cup. Konsep yang ketiga yaitu akan lebih baik dan bermanfaat jika dibuat koperasi desa yang bertugas untuk penyebaran penjualan air ARDO ini sehingga air ARDO ini tidak hanya bisa didapatkan di desa Ponjong saja akan tetapi dapat ditemukan di tempat lain, dan ada nya koperasi ini dapat membantu juga dalam perekonomian masyarakat desa Ponjong.
            Dalam kegiatan reivitalisasi ini perlu dilakukan pendekatan dengan masyarakat yang bertujuan agar masyarakat setempat mau ikut berpartisipasi dengan rencana kegitan revitalisasi ini. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengadakan pertemuan dengan masyarakat setempat untuk membicarakan tentang kegiatan revitalisasi ini, agar masyarakat mau ikut berpartisipasi contohnya dengan membuka rumah makan, menyediakan tempat penginapan di rumah masyarakat sendiri yang bertujuan untuk memajukan perekonomian masyarakat setempat. Selain mengadakan pertemuan, pendekatan lain yang dilakukan adalah menghimbau masyarakat agar membuat organisasi yang terkait dengan rencana revitalisasi ini dan memajukan obyek wisata gunung Kendil.
            Revitalisasi sebuah kawasan ini juga mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek social (Jusuf Susanto, 2006) . Hal yang dimaksud dari aspek fisik, ekonomi dan sosial merupakan kegiatan yang diawali secara fisik, revitalisasi yang dilakukan secara bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau dan  sistem penghubung.  Aspek ekonomi merupakan revitalisasi yang diawali dengan proses peremajaan artefak urban harus mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi. Aspek sosial merupakan keberhasilan revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan lingkungan yang menarik. Sudah menjadi sebuah tuntutan yang logis, bahwa kegiatan perancangan dan pembangunan suatu kawasan untuk menciptakan lingkungan sosial yang berjati diri. Maka pengembangan ini bertujuan hanya untuk pengembangan masyarakat menuju masyarakat yang sejahtera.


 Daftar pustaka :
Kozlowski, Jerzy. 1997. Pendekatan Ambang Batas dalam Perencanaan Kota, Wilayah dan Lingkungan. UI-Press : Jakarta.
Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah Bumi Aksara : Jakarta.
Susanto Jusuf, 2006. Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peradaban, UIN-Press : Jakarta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan