Oleh; Arthur Pradinata
Saat ini pembangunan terjadi sangat pesat dan telah menjamur di mana-mana
dari kota kecil hingga kota besar, masuk nya pasar global di Indonesia
memicu daerah-daerah
tersebut untuk
berlomba-lomba
memajukan daerahnya masing-masing dengan mengupayakan
pembangunan semaksimal mungkin dengan lahan yang sangat terbatas. Oleh sebab itu
tidak
jarang juga pembangunan tersebut memicu pro dan kontra dari masyarakat sekitar. Tentu
saja pembangunan yang menguntungkan masyarakat akan menimbulkan
pro dan sebaliknya jika pembangunan ini merugikan atau membuat masyarakat tidak
nyaman maka pembangunan tersebut pasti menimbulkan kontra di masyarakat. Banyak
pembangunan
yang dibuat dan dimaksudkan untuk memajukan daerahnya dan
memajukan masyarakat malah justru menimbulkan paradigma berbeda di
masyarakat
itu sendiri. ini terjadi karena sudah banyak hal semacam itu terjadi
di Indonesia,
maka tugas
untuk pemerintah setempat adalah memberlakukan sebagai mana
pembangunan itu dibuat sesuai dengan fungsi dan tujuan yang telah
direncanakan sesuai dengan rancangan awal . Dan sekarang sudah
banyak sekali pembangunan yang dibuat tetapi malah terbengkalai begitu
saja, bangunan yang dulu ditujukan untuk difungsikan kembali malah menjadi bangunan tua yang tak terawat,
kumuh dah terkesan menyeramkan. Oleh karena itu untuk mencegah hal tersebut
terjadi sudah selayaknya bagian dari pembanguan tersebut di manfaatkan sebaik-baiknya
sehingga nantinya dapat
mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan.
Bagi
pemerintah seharusnya bersama-sama mengajak masyarakat
untuk merancang pemberdayaan desa wisata Giwang Elok dengan bentuk membudidayakan
potensi daerah yang telah ada. Potensial yang
terdapat pada kawasan Giwang Elok yaitu adanya kawasan peninggalan dari sejarah
Mataran Kuno dibentaran sungai Gajah Wong, kebudayaan yang berada di daerah
tersebut, serta kawasan sungai Gajah Wong. Melihat
banyaknya kawasan
yang tidak dirawat oleh
pemerintah, maka warga disepanjang bantaran sungai Gajah Wong ingin menjadikan
kawasan tersebut sebagai tempat wisata, karena daerah tersebut memilik potensi
untuk membuat suatu wisata ekoturisme. Lahan yang ada disekitar
kawasan Giwang Elok seperti peninggalan kerajaan Mataran Kuno akan dijadikan
sebagai cagar budaya, karena pada daerah tersebut terdapat umbul lanang, umbul
wadon, umbul rojo, dan umbel nogo (kepala naga) yang dulunya digunakan sebagai
pintu gerbang kerajaan Mataram Kuno. Sungai Gajah Wong memiliki arus yang deras
dan tidak deras, yang bermula dari mata air yang kecil. Dari situlah kawasan
sungai tersebut dapat dijadikan tempat wiasata permainan air. Dalam penataan
kawasan desa wisata Giwang Elok pada sungai Gajah Wong ini berpotensi untuk
dibuatnya suatu wahana permainan air, contohnya seperti adanya tempat
pemancinga,, rafting, kolam renang atau waterpark untuk anak-anak kecil dan
wahana-wahana air lainnya. Kawasan sungai Gajah Wong juga rencananya
akan dijadikan
sebagai pusat
kuliner di daerah Giwangan, dengan konsep yang memunculkan makanan
tradisional khas dari daerah tersebut. Selain itu untuk
memajukan ekonomi warga di kawasan sungai Gajah Wong, tata
tempat pada kawasan sungai Gajah
Wong akan dijadikan seperti
kawasan tempo dulu. Salah satunya seperti dengan membuat penginapan yang
difasilitasi oleh rumah-rumah warga di sekitar kawasan tersebut bagi pengunjung
yang ingin menginap. Selain itu pengunjung juga dapat menyaksikan
sejarah dari sungai Gajah Wong melalui pemutaran video yang akan diputar di
pendopo Gajah Wong. Desa wisata Giwang Elok juga mempunyai
terminal Giwangan sebagai penunjang alat transportasi untuk masyarakat dan juga
pasar Giwangan yang merupakan pasar induk yang menjual berbagai kebutuhan dari
sayuran hingga buah-buahan dengan target
audiens yaitu semua kalangan, dari kalangan bawah maupun kalangan menengah
atas. Jarak dari kedua lokasi tersebut juga cukup dekat dengan kawasan yang
akan di revitalisasi, sehingga menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan yang
sangatlah strategis.
Dari penjelasan di
atsa maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya Penataan lokasi di desa wisata Giwang Elok dapat lebih
diperhatikan lagi oleh pemerintah daerah, selain itu juga dapat
membantu mengupayakan kawasan desa wisata menjadi lebih bermanfaat lagi bagi
masyarakat setempat, sehingga penataan lokasi dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan pemerintah. Serta
untuk kawasan sungai Gajah Wong ini nantinya dapat dijadikan sebagai daerah
wisata untuk membantu dan memajukan
perekonomian di masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay., 1995. Hidrologi & Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada Univ Press,
Yogyakarta.
Kodoatie,
Robert J. Dan Sjarief, Roestam., 2010. Tata Ruang Air. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Rachmawati, Rini. 2009. Dasar-dasar Tata Ruang