KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Minggu, 05 Januari 2014

REVITALISASI KAWASAN SUNGAI GAJAH WONG MENJADI DAERAH PARIWISATA DI YOGYAKARTA

                                                                               Oleh; Arthur Pradinata

Saat ini  pembangunan terjadi sangat pesat dan  telah menjamur di mana-mana dari kota kecil hingga kota besar, masuk nya pasar global di Indonesia memicu daerah-daerah tersebut untuk berlomba-lomba memajukan daerahnya masing-masing dengan mengupayakan pembangunan semaksimal mungkin dengan lahan yang sangat terbatas. Oleh sebab itu tidak jarang juga pembangunan tersebut memicu pro dan kontra dari masyarakat sekitar.  Tentu saja pembangunan yang menguntungkan masyarakat akan menimbulkan pro dan sebaliknya jika pembangunan ini merugikan atau membuat masyarakat tidak nyaman maka pembangunan tersebut pasti menimbulkan kontra di masyarakat. Banyak pembangunan yang dibuat dan  dimaksudkan untuk memajukan daerahnya  dan memajukan masyarakat malah justru menimbulkan paradigma berbeda di masyarakat itu sendiri. ini terjadi karena sudah banyak hal semacam itu terjadi di Indonesia, maka tugas untuk pemerintah setempat adalah memberlakukan sebagai mana pembangunan itu dibuat sesuai dengan fungsi dan tujuan yang telah direncanakan sesuai dengan rancangan awal . Dan sekarang sudah banyak sekali pembangunan yang dibuat tetapi malah terbengkalai begitu saja, bangunan yang dulu ditujukan untuk difungsikan kembali  malah menjadi bangunan tua yang tak terawat, kumuh dah terkesan menyeramkan. Oleh karena itu untuk mencegah hal tersebut terjadi sudah selayaknya bagian dari pembanguan tersebut di manfaatkan sebaik-baiknya sehingga nantinya dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Bagi pemerintah seharusnya bersama-sama  mengajak masyarakat untuk merancang pemberdayaan desa wisata Giwang Elok dengan bentuk membudidayakan potensi daerah yang telah ada. Potensial yang terdapat pada kawasan Giwang Elok yaitu adanya kawasan peninggalan dari sejarah Mataran Kuno dibentaran sungai Gajah Wong, kebudayaan yang berada di daerah tersebut, serta kawasan sungai Gajah Wong. Melihat banyaknya kawasan yang tidak dirawat oleh pemerintah, maka warga disepanjang bantaran sungai Gajah Wong ingin menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat wisata, karena daerah tersebut memilik potensi untuk membuat suatu wisata ekoturisme. Lahan yang ada disekitar kawasan Giwang Elok seperti peninggalan kerajaan Mataran Kuno akan dijadikan sebagai cagar budaya, karena pada daerah tersebut terdapat umbul lanang, umbul wadon, umbul rojo, dan umbel nogo (kepala naga) yang dulunya digunakan sebagai pintu gerbang kerajaan Mataram Kuno. Sungai Gajah Wong memiliki arus yang deras dan tidak deras, yang bermula dari mata air yang kecil. Dari situlah kawasan sungai tersebut dapat dijadikan tempat wiasata permainan air. Dalam penataan kawasan desa wisata Giwang Elok pada sungai Gajah Wong ini berpotensi untuk dibuatnya suatu wahana permainan air, contohnya seperti adanya tempat pemancinga,, rafting, kolam renang atau waterpark untuk anak-anak kecil dan wahana-wahana air lainnya. Kawasan sungai Gajah Wong juga rencananya akan dijadikan sebagai pusat kuliner di daerah Giwangan, dengan konsep yang memunculkan makanan tradisional khas dari daerah tersebut. Selain itu untuk memajukan ekonomi warga di kawasan sungai Gajah Wong, tata tempat pada kawasan sungai Gajah Wong  akan dijadikan seperti kawasan tempo dulu. Salah satunya seperti  dengan membuat penginapan yang difasilitasi oleh rumah-rumah warga di sekitar kawasan tersebut bagi pengunjung yang ingin menginap. Selain itu pengunjung juga dapat menyaksikan sejarah dari sungai Gajah Wong melalui pemutaran video yang akan diputar di pendopo Gajah Wong. Desa wisata Giwang Elok juga mempunyai terminal Giwangan sebagai penunjang alat transportasi untuk masyarakat dan juga pasar Giwangan yang merupakan pasar induk yang menjual berbagai kebutuhan dari sayuran hingga buah-buahan  dengan target audiens yaitu semua kalangan, dari kalangan bawah maupun kalangan menengah atas. Jarak dari kedua lokasi tersebut juga cukup dekat dengan kawasan yang akan di revitalisasi, sehingga menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan yang sangatlah strategis. 

Dari penjelasan di atsa maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya Penataan lokasi  di desa wisata Giwang Elok dapat lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah daerah, selain itu juga dapat membantu mengupayakan kawasan desa wisata menjadi lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat setempat, sehingga penataan lokasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan pemerintah. Serta untuk kawasan sungai Gajah Wong ini nantinya dapat dijadikan sebagai daerah wisata untuk membantu dan  memajukan perekonomian di masyarakat sekitar.



DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay., 1995. Hidrologi & Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada Univ Press,
Yogyakarta.  
Kodoatie, Robert J. Dan Sjarief, Roestam., 2010. Tata Ruang Air. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Rachmawati, Rini. 2009. Dasar-dasar Tata Ruang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan