NIM : 114100017
Kelas : A
Bagi mereka yang tinggal di kawasan Banua Enam (Enam
Kabupaten ) Utara Provinsi Kalimantan Selatan, mungkin begitu mudah menentukan
arah Kota Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong.
Pasalnya bila malam hari kota Tanjung mudah
dikenali arahnya karena di kota ini ada obor api menjulang tinggi memancarkan
cahaya memerah yang berasal dari gas yang keluar dari tambang minyak bumi,
sehingga menjadi ciri khas kota Tanjung sebagai Kota Bersinar.
Tugu Api ini
terletak di pertigaan yang biasa disebut sebagai segitiga emas, karena
merupakan persimpangan yang merupakan akses yang menghubungkan tiga provinsi,
yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Dalam rangka
penataan kota di Kabupaten Tabalong, maka dilakukan pengembangan wilayah ke
daerah Tugu Api Mabuun ini. Pusat pemerintahan yang awalnya berada di Kecamatan
Tanjung akan dipindahkan ke daerah ini. Pembenahan infrastruktur salah satu yang sudah dikerjakan adalah pembangunan Islamic Center dengan
konsep pembangunan persembahan oleh PT Adaro Indonesia. Proyek dibangun di atas
lahan milik Pemkab Tabalong seluas 8 hektare.
Gambar 2. Kondisi Kota Tanjung
Gambar 3. Daerah Tugu Api dan
sekitarnya
Gambar 4. Islamic Center yang
telah selesai di bangun
Pembangunan berikutnya adalah relokasi
Rumah Sakit Umum Daerah H Badarudin yang akan dilakukan di Maburai. Dimana
sudah dalam tahap awal alokasi dana anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD) sebesar Rp 30 miliar.
Pelebaran jalan dari Tugu Api Mabuun
sampai tugu batas kota Maburai menambah daftar pembangunan lainnya. Karena
semua bangunan tersebut membutuhkan daya listrik yang lumayan besar,
pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan kapasitas 2 x 30
megawatt yang dikerjakan PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) diusahan dapat
menyalurkan bantuannya.
Perbaikan infrastruktur lain yang juga sedang dilakukan
adalah pelebaran jalan dari tugu mabuun ke arah simpang pengajian Guru Danau
yang sudah pada tahap pemasangan tiang listrik dan lampu jalan.
Gambar 5. Pelebaran
jalan yang sedang dilakukan
Karena
adanya pengembangan wilayah di daerah ini maka pembangunan bangunan-bangunan milik
warga juga mula bermunculan. Ruko-ruko mulai menjamur, tidak ketinggalan juga
warung-warung kecil serta para pedagang kaki lima (PKL) yang membuka lapaknya
ditempat-tempat strategis yang kadang tidak tepat untuk berjualan dan bahkan
dapat membahayakan keselamatan mereka. Sudah berbagai upaya yang dilakukan
seperti dilakukan penertiban, tetapi mereka masih saja berjualan ditempat itu.
Gambar 6. Denah Lokasi Rencana
Revitalisasi
Melihat
fenomena seperti ini maka menurut saya pemerintah diharapkan perlu menyediakan
tempat kuliner atau memberi arahan untuk mereka berjualan yang tentunya tepat
dan strategis, yang tentunya sesuai dengan nilai estetikanya. Karena di sana
sebagian besar mereka mendirikan bangunan semi permanen di atas tanah milik
mereka sendiri, hanya saja kurang tertata baik sehingga terlihat berantakan dan
kumuh.
Gambar 7. Contoh konsep tempat kuliner
yang dapat diterapkan
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Revitalisasi Kawasan