ARDIN
114120044
Provinsi
Sulawesi Barat adalah salah satu provinsi dengan ibukotanya Mamuju , dan
mempunyai banyak sekali obyek wisata antara lain Wisata Alam, Wisata
Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Minat Khusus, Wisata Kuliner, Wisata Olah Raga,
Wisata Belanja , dari sekian banyak Obyek wisata
Sulawesi Barat yang sangat terkenal yaitu Wisata Alam
Pantai Dato Majene. Pantai Dato Majene ini adalah salah satu wisata bahari yang
jarang tersentuh oleh wisatawan. Pantai Dato Majene sendiri berjarak kurang
lebih 7 km dari pusat kota Majene. Untuk menuju ke lokasi Pantai Dato Majene
dapat ditempuh dengan menggunakan
kendaraan darat pribadi atau carteran , kira 15 menit dari kota Majene.
Pantai Dato Majene ini mempunyai ciri yang
khas dan keindahan tersendiri dimana keindahan Pantai Dato Majene ini terbagi 2
bagian yaitu pantai yang berpasir putih halus dan pantai beralaskan
karang.Selain itu di Pantai ini juga terdapat karang yang menjorok kelaut atau
karang yang berlubang karena hantaran ombak menambah keunikan dan
keindahan pantai dato Majene. Diatas karang yang menjorok kelaut sangat indah
duduk santai menikmati hembusan angin laut, tempat memancing atau menikmati
liukan ikan kecil berwarna warni melalui air laut yang jernih dari atas batu
karang.
Pantai Dato Majene ini memiliki keunikan dan
keistimewaan tersendiri berbeda dengan pantai-pantai lain di wilayah Pulau
Sulawesi. Selain memiliki panorama alam pantai tropis yang sangat indah, pantai
ini juga tergolong masih alami dan terjaga dengan baik. Oleh karena itu, Pantai
Dato Majene ini menjadi salah satu lokasi berwisata keluarga yang banyak
dikunjungi oleh para wisatawan terutama pada saat akhir pekan dan hari libur. Bagi
wisatawan yang menginginkan untuk tinggal beberapa hari lagi di dekat kawasan
wisata ini, terdapat tempat menginap di hotel yang tidak jauh dari kawasan
wisata Pantai Dato Majene ini.
Selain dari potensi wisata, Pantai Dato Majene juga kaya akan budaya masyarakatnya salah satunya adalah Saiyyang Pattu’duq. Saiyyang Pattu’duq adalah tradisi mengarak menggunakan kuda yang dimiliki masyarakat Majene. Biasanya tradisi ritual ini dijumpai pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, anak-anak yang telah khatam Al-Qur;an akan diarak keliling kampung dengan tunggangan kuda tersebut. Selain itu, tunggangan Saiyyang Pattu’duq juga akan dijumpai pada saat penjemputan tamu kehormatan, karena adanya nadzar yang terkabulkan dari masyarakat dan pertunjukan untuk hiburan. Sehingga dengan adanya kekayaan budaya ini para wisatawan tidak hanya bisa menikmati pemandangan yang indah di Kabupaten Majene tetapi juga dapat sekalian berwisata budaya.
Begitulah sekilas
tentang gambaran Pantai Dato Majene beserta potensi-potensi
wisata alam khususnya wisata pantainya yang bagus dan kebudayaan yang ada. Namun
sangat disayangkan wisata bahari ini seperti Pantai Dato Majene kurang
mendapat perhatian oleh pemerintah Kabupaten Majene. Rencana revitalisasi kawasan
wisata Pantai Dato Majene
dengan membuat kawasan wisata ini lebih terpadu dan lebih menarik lagi untuk
menjadi kawasan yang vital akan membuka akses jalan menuju tempat wisata
tersebut.
Menurut Joyosuharto (2000)
bahwa pengembangan pariwisata memiliki tiga fungsi, yaitu: 1) menggalakkan
ekonomi, 2) memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan mutu
lingkungan hidup, 3) memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa. Untuk menjalankan
ketiga fungsi tersebut maka diperlukan pengembangan obyek wisata dan daya tarik
wisata, meningkatkan dan mengembangan promosi dan pemasaran, serta meningkatkan
pendidikan dan pelatihan kepariwisataan. Harus diakui kawasan
wisata ini kurang berkembang disebabkan informasi yang masih sangat miim serta kurang
tereksplornya keindahan wisata pantai Dato Majene ini Selain itu, hal
lain yang menyebabkan kurang berkembangnya wisata Pantai Dato Majene ini adalah sangat
terbatasnya fasilitas yang disediakan di tempat wisata ini sehingga tidak dapat memenuhi apa yang diinginkan
para pengunjung. Menurut (Pendit,
1999) unsur-unsur
yang terlibat dalam industri pariwisata meliputi hal-hal sebagai berikut
akomodasi tempat tinggal, jasa boga dan restoran, transportasi dan jasa
angkutan, atraksi wisata, cinderamata (souvenir).
Sementara itu yang terjadi di Pantai Dato Majene sangat terbatas baik dari segi akomodasi tempat tinggal, jasa boga dan restoran, transportasi
dan jasa angkutan, atraksi wisata, cinderamata (souvenir). Untuk sekarang ini
di kawasan wisata Pantai Dato Majene masih sedikit tempat penginapan bagi para wisatawan yang ingin bermalam di Pantai Dato Majene.. Selama ini para wisatawan hanya bermalam di rumah bapak
kepala desa Teluk tamiang. Selain itu, di Teluk tamiang juga tidak ada petunjuk
jalan ke arah wisata. Untuk mendukung kemajuan kawasan suatu wisata diperlukan
fasilitas-fasilitas pendukung untuk menunjang kawasan wisata tersebut sehingga
diperlukan sebuah revitalisasi kawasan Teluk Tamiang dan pulau di sekitarnya
yang kurang berkembang dan sangat kurang mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Majene.
Sangat disayangkan ditengah banyaknya potensi yang ada di
seperti Terumbu karang,
pasir pantai yang putih dan halus, batu-batu yang berukuran besar, karang-karang besar yang indah dan perkampungan nelayan tidak dilengkapi dengan sarana
pendukung untuk menikmati fasilitas yang ada di sana. Sudah seharusnya
pemerintah Kabupaten Majene memperhatikan potensi besar yang dimiliki kawasan Pantai Dato Majene ini dan menjadikan
tempat ini sebagai tujuan wisata yang menarik. Untuk membuat kawasan Pantai Dato Majene ini menjadi kawasan wisata yang menarik maka diperlukan
suatu rencana untuk merevitalisasi kawasan Teluk Tamiang ini. Rencana
revitalisasi tersebut adalah menyediakan dan membangun unsur-unsur pendukung
dalam sebuah pariwisata. Hal pertama yang dilakukan dalam merevitalisasi kawasan pantai Dato Majene ini adalah dengan membuat sebuah konsep wisata yang menarik dan melengkapi
fasilitas- fasilitas yang dibutuhkan wisatawan serta giat membuat film-film
documenter mengenai keindahan dan potensi yang dimiliki Pantai Dato Majene ini.
Untuk mengatasi masalah akomodasi tempat tinggal disana
akan dibangun penginapan-penginapan bagi wisatawan yang ingin bermalam.
Pembangunan penginapan-penginapan ini menjadi potensi yang besar dan dapat menambah pendapatan serta
membuka peluang bekerja bagi masyarakat sekitar Pantai Dato Majene sehinggadiharapkan dengan penginapan yang bagus para wisatawan
akan betah berlama-lama berwisata di Pantai Dato Majene ini. Selama ini para wisatawan yang datang dan ingin bermalam
hanya
terdapat penginapan yang sederhana dan belum dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas yang dapat memanjakan wisatawan.
Untuk
lebih mengembangkan kawasan wisata Teluk tamiang ini akan disediakan juga
peralatan untuk snorkling bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan terumbu
karang Pantai
Dato Majene. Selain paket wisata snorkling di
Teluk tamiang juga akan dibuat paket wisata wahana permainan air seperti banana
boot, jetski dan lain-lain. Selain wahana permainan air juga akan dibuat wahan
permainan untuk anak-anak seperi ATV dan Motor Trail kecil sehingga anak-anak
dapat berkeliling mengitari pantai. Untuk ibu-ibu di Pantai Di Pantai Dato Majene sendiri akan
dibina dan dibuatkan sebuah pelatihan untuk menambah pendapatan keluarga
mereka. Ibu-ibu disana akan dibina untuk membuka warung makanan di sekitar
pantai yang menyediakan makanan dan minuman yang khas daerah setempat. Selain
membuat warung makanan ibu-ibu disana juga akan diajarkan bagaimana caranya
membuat souvenir atau cinderamata untuk dijual kepada para wisatawan.
Begitulah rencana-rencana proses revitalisasi kawasan Pantai Dato Majene yang akan dilaksanakan. Tujuan dari revitalisasi kawasan Pantai Dato Majene ini adalah mengenalkan kepada orang-orang bahwa Pulau Sulawesi terutama di Kabupaten
Majene juga memiliki pantai pasir putih yang
indah serta terumbu karang yang indah dan berukuran raksasa yang memiliki potensi sangat
besar menjadi wisata Pantai yang menarik dank has di Sulawesi Barat. Selain itu, tujuan dari revitalisasi kawasan ini adalah
untuk menambah pendapatan daerah di sektor pariwisata dan membuka lapangan
kerja bagi masyarakat sekitar serta menambah pendapatan ibu-ibu di Pantai Dato Majene. Untuk masalah pengelolaan kawasan Pantai Dato Majene ini sepenuhnya akan diserahkan kepada masyarakat sekitar
untuk mengelolanya dengan terlebih dahulu,
masyarakat
sekitar Pantai Dato Majene terlebih dahulu
diberikan pelatihan-pelatihan oleh dinas terkait terutama dinas Pariwisata. Sehingga dengan adanya Revitalisasi ini memberikan dampak
positif bagi mereka baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya dan masyarakat
dapat terlibat langsung dalam pengelolaannya dan tidak menjadi penonton di
tempat mereka sendiri.
Referensi
Pendit, Nyoman. (1999). Ilmu
Parawisata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti