KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Rabu, 23 Desember 2015

Mengeksplor Keindahan Pantai Dato Majene Sulawesi Barat dengan Revitalisasi

ARDIN
114120044

         
Provinsi Sulawesi Barat adalah salah satu provinsi dengan ibukotanya  Mamuju , dan mempunyai banyak sekali obyek wisata antara lain Wisata Alam, Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Minat Khusus, Wisata Kuliner, Wisata Olah Raga, Wisata Belanja , dari sekian banyak Obyek wisata Sulawesi Barat yang sangat terkenal yaitu  Wisata Alam Pantai Dato Majene. Pantai Dato Majene ini adalah salah satu wisata bahari yang jarang tersentuh oleh wisatawan. Pantai Dato Majene sendiri berjarak kurang lebih 7 km dari pusat kota Majene. Untuk menuju ke lokasi Pantai Dato Majene dapat ditempuh dengan  menggunakan kendaraan darat pribadi atau carteran , kira 15 menit dari kota Majene.


Pantai Dato Majene ini mempunyai ciri yang khas dan keindahan tersendiri dimana keindahan Pantai Dato Majene ini terbagi 2 bagian yaitu pantai yang berpasir putih halus dan pantai beralaskan karang.Selain itu di Pantai ini juga terdapat karang yang menjorok kelaut atau karang yang berlubang karena hantaran ombak menambah keunikan dan keindahan pantai dato Majene. Diatas karang yang menjorok kelaut sangat indah duduk santai menikmati hembusan angin laut, tempat memancing atau menikmati liukan ikan kecil berwarna warni melalui air laut yang jernih dari atas batu karang.
Pantai Dato Majene ini memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri berbeda dengan pantai-pantai lain di wilayah Pulau Sulawesi. Selain memiliki panorama alam pantai tropis yang sangat indah, pantai ini juga tergolong masih alami dan terjaga dengan baik. Oleh karena itu, Pantai Dato Majene ini menjadi salah satu lokasi berwisata keluarga yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan terutama pada saat akhir pekan dan hari libur. Bagi wisatawan yang menginginkan untuk tinggal beberapa hari lagi di dekat kawasan wisata ini, terdapat tempat menginap di hotel yang tidak jauh dari kawasan wisata Pantai Dato Majene ini.


 Selain dari potensi wisata, Pantai Dato Majene  juga kaya akan budaya masyarakatnya salah satunya adalah Saiyyang Pattu’duq. Saiyyang Pattu’duq adalah tradisi mengarak menggunakan kuda yang dimiliki masyarakat Majene. Biasanya tradisi ritual ini dijumpai pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, anak-anak yang telah khatam Al-Qur;an akan diarak keliling kampung dengan tunggangan kuda tersebut. Selain itu, tunggangan Saiyyang Pattu’duq juga akan dijumpai pada saat penjemputan tamu kehormatan, karena adanya nadzar yang terkabulkan dari masyarakat dan pertunjukan untuk hiburan. Sehingga dengan adanya kekayaan budaya ini para wisatawan tidak hanya bisa menikmati pemandangan yang indah di Kabupaten Majene tetapi juga dapat sekalian berwisata budaya.

Begitulah sekilas tentang gambaran Pantai Dato Majene beserta potensi-potensi wisata alam khususnya wisata pantainya yang bagus dan kebudayaan yang ada. Namun sangat disayangkan wisata bahari ini seperti Pantai Dato Majene kurang mendapat perhatian oleh pemerintah Kabupaten Majene. Rencana revitalisasi kawasan wisata Pantai Dato Majene dengan membuat kawasan wisata ini lebih terpadu dan lebih menarik lagi untuk menjadi kawasan yang vital akan membuka akses jalan menuju tempat wisata tersebut. 

Menurut Joyosuharto (2000) bahwa pengembangan pariwisata memiliki tiga fungsi, yaitu: 1) menggalakkan ekonomi, 2) memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup, 3) memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa. Untuk menjalankan ketiga fungsi tersebut maka diperlukan pengembangan obyek wisata dan daya tarik wisata, meningkatkan dan mengembangan promosi dan pemasaran, serta meningkatkan pendidikan dan pelatihan kepariwisataan. Harus diakui kawasan wisata ini kurang berkembang disebabkan informasi yang masih sangat miim serta kurang tereksplornya keindahan wisata pantai Dato Majene ini Selain itu, hal lain yang menyebabkan kurang berkembangnya wisata Pantai Dato Majene ini adalah sangat terbatasnya fasilitas yang disediakan di tempat wisata ini sehingga tidak dapat memenuhi apa yang diinginkan para pengunjung. Menurut (Pendit, 1999) unsur-unsur yang terlibat dalam industri pariwisata meliputi hal-hal sebagai berikut akomodasi tempat tinggal, jasa boga dan restoran, transportasi dan jasa angkutan, atraksi wisata, cinderamata (souvenir).
            Sementara itu yang terjadi di Pantai Dato Majene sangat terbatas baik dari segi akomodasi  tempat tinggal, jasa boga dan restoran, transportasi dan jasa angkutan, atraksi wisata, cinderamata (souvenir). Untuk sekarang ini di kawasan wisata Pantai Dato Majene masih sedikit tempat penginapan bagi para wisatawan yang ingin bermalam di Pantai Dato Majene.. Selama ini para wisatawan hanya bermalam di rumah bapak kepala desa Teluk tamiang. Selain itu, di Teluk tamiang juga tidak ada petunjuk jalan ke arah wisata. Untuk mendukung kemajuan kawasan suatu wisata diperlukan fasilitas-fasilitas pendukung untuk menunjang kawasan wisata tersebut sehingga diperlukan sebuah revitalisasi kawasan Teluk Tamiang dan pulau di sekitarnya yang kurang berkembang dan sangat kurang mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Majene.
            Sangat disayangkan ditengah banyaknya potensi yang ada di seperti Terumbu karang, pasir pantai yang putih dan halus, batu-batu yang berukuran besar, karang-karang besar yang indah dan perkampungan nelayan tidak dilengkapi dengan sarana pendukung untuk menikmati fasilitas yang ada di sana. Sudah seharusnya pemerintah Kabupaten Majene memperhatikan potensi besar yang dimiliki kawasan Pantai Dato Majene  ini dan menjadikan tempat ini sebagai tujuan wisata yang menarik. Untuk membuat kawasan Pantai Dato Majene ini menjadi kawasan wisata yang menarik maka diperlukan suatu rencana untuk merevitalisasi kawasan Teluk Tamiang ini. Rencana revitalisasi tersebut adalah menyediakan dan membangun unsur-unsur pendukung dalam sebuah pariwisata. Hal pertama yang dilakukan dalam merevitalisasi kawasan pantai Dato Majene ini adalah dengan membuat sebuah konsep wisata yang menarik dan melengkapi fasilitas- fasilitas yang dibutuhkan wisatawan serta giat membuat film-film documenter mengenai keindahan dan potensi yang dimiliki Pantai Dato Majene ini.
            Untuk mengatasi masalah akomodasi tempat tinggal disana akan dibangun penginapan-penginapan bagi wisatawan yang ingin bermalam. Pembangunan penginapan-penginapan ini menjadi potensi yang besar dan dapat menambah pendapatan serta membuka peluang bekerja bagi masyarakat sekitar Pantai Dato Majene sehinggadiharapkan dengan penginapan yang bagus para wisatawan akan betah berlama-lama berwisata di Pantai Dato Majene ini. Selama ini para wisatawan yang datang dan ingin bermalam hanya terdapat penginapan yang sederhana dan belum dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang dapat memanjakan wisatawan.     
Untuk lebih mengembangkan kawasan wisata Teluk tamiang ini akan disediakan juga peralatan untuk snorkling bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan terumbu karang Pantai Dato Majene. Selain paket wisata snorkling di Teluk tamiang juga akan dibuat paket wisata wahana permainan air seperti banana boot, jetski dan lain-lain. Selain wahana permainan air juga akan dibuat wahan permainan untuk anak-anak seperi ATV dan Motor Trail kecil sehingga anak-anak dapat berkeliling mengitari pantai. Untuk ibu-ibu di Pantai Di Pantai Dato Majene sendiri akan dibina dan dibuatkan sebuah pelatihan untuk menambah pendapatan keluarga mereka. Ibu-ibu disana akan dibina untuk membuka warung makanan di sekitar pantai yang menyediakan makanan dan minuman yang khas daerah setempat. Selain membuat warung makanan ibu-ibu disana juga akan diajarkan bagaimana caranya membuat souvenir atau cinderamata untuk dijual kepada para wisatawan.
            Begitulah rencana-rencana proses revitalisasi kawasan Pantai Dato Majene yang akan dilaksanakan. Tujuan dari revitalisasi kawasan Pantai Dato Majene ini adalah mengenalkan kepada orang-orang bahwa Pulau Sulawesi terutama di Kabupaten Majene juga memiliki pantai pasir putih yang indah serta terumbu karang yang indah dan berukuran raksasa yang memiliki potensi sangat besar menjadi wisata Pantai yang menarik dank has di Sulawesi Barat. Selain itu, tujuan dari revitalisasi kawasan ini adalah untuk menambah pendapatan daerah di sektor pariwisata dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar serta menambah pendapatan ibu-ibu di Pantai Dato Majene. Untuk masalah pengelolaan kawasan Pantai Dato Majene ini sepenuhnya akan diserahkan kepada masyarakat sekitar untuk mengelolanya dengan terlebih dahulu, masyarakat sekitar Pantai Dato Majene terlebih dahulu diberikan pelatihan-pelatihan oleh dinas terkait terutama dinas Pariwisata. Sehingga dengan adanya Revitalisasi ini memberikan dampak positif bagi mereka baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya dan masyarakat dapat terlibat langsung dalam pengelolaannya dan tidak menjadi penonton di tempat mereka sendiri.

Referensi
Pendit, Nyoman. (1999). Ilmu Parawisata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti

Joyosuharto, S., 2000. Aspek Ketersediaan dan Tuntutan Kebutuhan Dalam Pariwisata, dalam Dasar-dasar Manajemen Kepari-wisataan Alam, (Editor: CH. Fandeli), Yogyakarta: Liberty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan