KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Senin, 07 November 2016

Jawaban Soal UTS Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 Penataan dan Revitalisasi Kawasan




 By: Annisa Luthfia
114150020

1.      Membuat soal dan jawaban sendiri berdasarkan materi
a.       Apa latar belakang pemerintah kota Sawahlunto melakukan revitalisasi lahan bekas tambang di kota tersebut ?

Jawab :
1)  Alasan sosial, Hindia Belanda menginvestasikan 5,5 juta gulden untuk menggarap tambang batu bara Ombilin, Sawahlunto.  Selama puluhan tahun lamanya, perekonomian Sawahlunto sangat bergantung pada aktivitas penambangan batu bara. Banyak pendudukan Sawahlunto yang berprofesi sebagai penambang batu bara. Namun sikap ketergantungan ini berdampak kurang baik pada perekonomian Sawahlunto pada beberapa tahun terakhir ini. Harga batu bara di pasaran internasional di tahun 2012 turun hingga 25%. Hal ini menyebabkan  PT Bukit Asam Unit Penambangan Ombilin sebagai perusahaan tambang batu bara satu-satunya di Sawahlunto mengalami kerugian belasan hingga puluhan miliar rupiah pertahun. PT Bukit Asam bahkan memutuskan untuk menutup tambang dan melakukan PHK secara bertahap. Akibatnya, Kota Sawahlunto menjadi seperti kota mati dan terjadi pengangguran secara besar-besaran. Revitalisasi pada kawasan ini diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Sawahlunto.

2)   Bentang alam dan pemandangan yang indah di Sawahlunto. Hal ini mengakibatkan Sawahlunto memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan kota wisata dengan bentang alam yang indah sebagai salah satu asetnya. Potensi ini dapat terus digali dan ditingkatkan agar dapat membawa pemasukan bagi pemerintah dan masyarakat.

3)      Terdapat banyak bangunan peninggalan Belanda yang bernilai historis sangat tinggi. Menurut Goodchild (1990), lanskap sejarah perlu dilestarikan karena memiliki arti penting, yaitu:
-          Menjadi bagian penting dan bagian integral dari warisan budaya.
-          Menjadi bukti fisik dan arkeologis dari warisan sejarah.
-          Memberi kontribusi bagi keberlanjutan pembangunan kehidupan berbudaya.
-          Memberi kenyamanan publik (public amenity).
-          Memberikan nilai ekonomis dan dapat mendukung pariwisata.

b.      Bagaimanakah strategi yang dijalankan pemerintah kota Sawahlunto untuk melakukan revitalisasi lahan bekas tambang di Sawahlunto beserta nilai-nilai historis yang ada di dalamnya?

Jawab :
1)      Mencari mitra kerja kajian pemetaan dan revitalisasi bangunan cagar budaya.
Pemerintah kota Sawahlunto membuat kajian mengenai revitalisasi bangunan bersejarah kota dengan cara mengundang tokoh Peter Van Dun, ahli perencanaan konservasi terpadu dari Belanda dengan program PUM. Selain itu, juga menjalin kerja sama dengan Badan Warisan Sumatera Barat (BWSB). BWSB merupakan LSM yang peduli terhadap bangunan dan benda-benda bersejarah di wilayah Sumatera Barat.

2)      Membentuk tim revitalisasi bangunan dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlunto  yang berperan  sebagai leading sector atau dinas yang bertanggung jawab. Dinas ini dibantu oleh SKPD lain, seperti Dinas PU, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, Koperasi dan Tenaga Kerja; Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga; Dinas Kesehatan dan Sosial; Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; Dinas Pertanian dan Kehutanan; Bappeda; BLH; Badan Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana; kecamatan dan kelurahan.

3)      Menetapkan beberapa kebijakan yaitu :
-          Menetapkan dan memantapkan fungsi kawasan cagar budaya melalui Perwal maupun Perda.
-          Mengkonservasi dan merehabilitasi kawasan cagar budaya.
-          Memberikan insentif pada bangunan tua, bangunan bernilai sejarah dan/atau bernilai tinggi.
-          Meningkatkan fungsi bangunan tua, bangunan bernilai sejarah dan/atau bernilai tinggi, serta potensi sosial budaya masyarakat yang memiliki nilai sejarah sebagai obyek wisata budaya.

c.       Bagaimanakah cara pemerintah kota Sawahlunto merealisasikan 4 kenijakam yang telah ditetapkan sebagai bentuk upaya revitalisasi lahan bekas tambang batu bara dan jelaskan hasilnya !

Jawab :
-          Kegiatan yang dilakukan pemerintah kota Sawahlunto adalah :
·    Melakukan kajian tentang upaya peningkatan dan perbaikan kawasan kota lama.
·        Melakukan sosialisasi program ke masyarakat secara terus menerus melalui berbagai media yang ada di Sawahlunto,
· Melakukan pelatihan,lokakarya dan workshop mengenai pentingnya revitalisasi kota kepada jajaran aparat pemkot.
· Melakukan studi banding tentang revitalisasi bagi pegawai pemkot khususnya bidang perencanaan dan teknis ke kota-kota di Indonesia maupun di luar negeri.

·   Berdasarkan inventaris yang telah dilakukan sejak tahun 2001 dan 2002, maka pemerintah kota mulai melakukan peningkatan  kawasan pedestrian, pembangunan kawasan bermain dan RTH, mulai merenovasi bangunan-bangunan bersejarah, serta membangun tempat-tempat penunjang kegiatan wisata, seperti gedung info box, IPTEK center, water boom dan kebun binatang.

-          Hasil dari program-program tersebut adalah :
·   Lubang Mbah Soero, merupakan obyek wisata yang didalamnya terdapat tunnel panjang. Tunnel ini digunakan untuk proses penggalian dan pengangkutan batu bara pada zaman pemerintahan Belanda
·         Museum Goedang Ransoem, didalamnya dapat dilihat perlengkapan masak yang digunakan pada zaman dahulu dengan ukuran yang tidak biasa.
·         Musem kereta api, dulunya stasiun kereta api yang dibangun Belanda pada tahun 1918. Sehingga, setelah direvitalisasi pengunjung dapat merasakan sensasi naik kereta api kuno.
·    Hotel Ombilin, merupakan saksi bisu kejayaan Sawahlunto di masa lalu. Hotel Ombilin adalah hotel dengan arsitektur Belanda yang dulunya sering digunakan sebagai tempat penginapan tamu-tamu Belanda.

2.      Kajian Lingkungan Strategis pada Revitalisasi Lahan Bekas Tambang Kota Sawahlunto
Pada uraian sebelumnya telah dipaparkan Kebijakan, Rencana, dan Program yang ada dalam Revitalisasi Lahan Bekas Tambang Kota Sawahlunto. Oleh karena itu, dapat dikaji mengenai kajian lingkungan strategisnya adalah sebagai berikut :

a.       Kebijakan :
1)      Dampak Positif :
-      Kebijakan yang telah dibuat pemerintah kota Sawahlunto sangat berpihak kepada lingkungan karena selain menjadikan lahan yang telah berubah bentuk karena pertambangan diolah kembali, juga mempertahankan keasrian lingkungan dan bentang alam yang ada di Sawahlunto.
-    Upaya konservasi dan rehabilitasi cagar budaya sangat baik untuk pembangunan pariwisata dan pelestarian lingkumgan.
-       Masalah sosial tertangani karena pembukaan pariwisata membuka banyak lapangan kerja baru.
-    Meminimalisir gedung-gedung dan bangunan kosong yang tidak terawat dengan merevitalisasinya dan menjadikan obyek wisata.

2)      Dampak Negatif :
-  Terlalu terpusat pada pembangunan kota dan bangunan-bangunan bersejarah, sehingga pada pengembangan bentang alam dan pemandangan alam kurang diperhatikan yang seharusnya dapat diolah untuk wisata alam
-  Kurang mengajak masyarakat dalam perannya untuk ikut serta membentuk kebijakan.

b.      Rencana
1)      Dampak Positif
-   Menambah ilmu dan mempercepat proses transfer ilmu pada pemerintah kota Sawahlunto karena mengadakan banyak studi banding dan mendatangkan ahli dari luar.
-        Berpikir jauh ke depan karena terdapat pelatihan-pelatihan dan kajian yang sangat matang sebelum pembangunan benar-benar dilakukan.

2)      Dampak Negatif
-    Terlalu banyak studi banding dan kajian oleh pihak luar sehingga terkesan boros biaya pada awal tahap revitalisasi
-  Kurangnya kajian terhadap pihak internnal itu sendiri atau masyarakat asli Sawahlunto yang tinggal dan hidup di sana.
-       Terlalu banyak mengkaji dan mendatangkan ahli bangunan, sedangkan porsi untuk pengembangan wisata berbasis alam sanhat minim sekali.

c.       Program
1)      Dampak Positif
-          Kesejahteraan rakyat meningkat
-          Pengangguran mulai menurun
-          Bangunan dan tempat-tempat yang hampir mati mulai bangkit kembali
-          Pembangunan wisata yang meningkat drastis
-          Kondisi alam, lingkungan, kota, tata ruang, bangunan lebih terawat
-          Menjadi salah satu peran dalam Tour de Singkarak 2012
-          Melestarikan budaya dan mengembangkan ekonomi lokal

2)      Dampak negatif
 Terlalu fokus terhadap masalah bangunan dan kota, potensi alam kurang ditingkatkan
-          Kurang mengajak masyarakat Sawahlunto untuk terjun langsung dalam perumusan program

-    Harus bekerja keras untuk menjadikan bagian ekowisata di Sawahlunto masih sangat kurang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan