KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Rabu, 10 Desember 2014

Elemen Pembentuk Citra Kawasan

Sejarah Kota
Transformasi dari hutan menjadi kota
Tumbuh secara terencana dan organik
Gabungan antara bangunan, ruang terbuka dan vegetasi
Civic center berkembang terintegrasi
Civic center berkembang dengan alokasi etnis berdampingan
Civic center berkembang secara berkesinambungan (yang baru tumbuh tanpa mematikan yang lama)
Belakangan pembangunan kurang terkendali

Kerusakan terjadi karena: alami, ketidaktahuan, kesengajaan.

Sosial Budaya
Bangunan Cagar Budaya menjadi bagian dari dinamika sosial budaya masyarakat dengan beberapa relasi:
Rasa Handarbeni menjadikan masyarakat berpartisipasi melestarikan

BCB memiliki nilai mistik yang membuat masyarakat menghargai

BCB memiliki nilai sosial sebagai milik bersama

BCB memiliki nilai ekonomi untuk memberi kemanfaatan yang lebih langsung kepada masyarakat


Cagar Budaya dan dinamika masyarakat di Malioboro
(foto: Christian Breijer)


Hukum
PERATURAN VERTIKAL
Undang-undang No II Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya
Peraturan Daerah Istimewa no 1 tahun 2013 tentang Kewenangan dalam Urusan Keitimewaan DIY
PERATURAN HORISONTAL
Peraturan Gubernur nomor 62 tahun 2013 tentang Pelestarian Cagar Budaya
Peraturan Gubernur No 40 tahun 2014 tentang Panduan Arsitektur Banguanan Baru Bernuansa Budaya Daerah
Peraturan Gubernur nomor 54 tahun 2014 tentang Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya
Peraturan Gubernur nomor 55 tahun 2014 tentang Pengelolaan Cagar Budaya.


Elemen Pembentuk Citra Kawasan
JALUR (path)

KARAKTERISTIK
Elemen linear yang berperan sebagai jalur perlintasan baik aktual maupun potensial; Elemen perangkai beberapa elemen lain.

WUJUD
Jalan, lorong, gang, trotoir, pedestrian, kanal, rel kereta,

STRATEGI PENGUATAN
·Kesinambungan (continuity)
·Keterarahan (directionality)
·Keberadaan penanda awal dan akhir
·Penguatan tepian yang melingkupi kedua sisinya



Elemen Pembentuk Citra Kawasan
TEPIAN (edge)

KARAKTERISTIK
Elemen linear yang tidak berperan sebagai jalur perlintasan; seringkali berupa pembatas dua area; 

WUJUD
Tembok, benteng, pantai, pagar, railing, fasad, jajaran pohon, jajaran lampu jalan dsb.

STRATEGI PENGUATAN
Secara visual mencolok
Ritmis
Menerus
Tak dapat ditembus


Elemen Pembentuk Citra Kawasan
DISTRIK(district)

KARAKTERISTIK
Elemen ruang berskala menengah sampai besar yang memiliki keserupaan karakter di semua bagiannya dan dapat dikenali dengan memasukinya

WUJUD
Kampung, Alun-alun, perumahan, permukiman, pemakaman,

STRATEGI PENGUATAN
Kemenerusan
Keserupaan karakter
Pembedaan karakter dengan sekitarnya



Elemen Pembentuk Citra Kawasan
TENGARAN (landmark)

KARAKTERISTIK
penanda yang bersifat eksternal dan berjarak dari pengamat; bersifat tunggal dengan bentuk yang khas;
WUJUD
Tugu, monumen, minaret, menara air, pencakar langit, dsb
STRATEGI PENGUATAN
Kejelasan sosok dan bentuk
Kontras dengan latar belakangnya
Kemudahan dilihat dari jauh


Elemen Pembentuk Citra Kawasan
SIMPUL (node)

KARAKTERISTIK
Tempat perjumpaan, ketibaan, keberangkatan, persimpangan yang mengharuskan kita menentukan pilihan untuk langkah berikutnya, Dapat bersifat introvert atau ekstrovert.

WUJUD
Simpang jalan, pelataran, alun-alun, plasa, entrance, gerbang, stasiun, bandara, terminal.

STRATEGI PENGUATAN
Penanda tujuan
Penanda pilihan
Penanda persimpangan
Memorable & imegeable space.


Identifikasi
Elemen Pembentuk Citra Kawasan dan Perumusan Arahan Pelestarian
Perumusan arahan pelestarian berorientasi dalam rangka pembentukan CITRA KAWASAN dengan berfokus pada bangunan, struktur dan situs CAGAR BUDAYA dan warisan budaya.

Kawasan dibagi menjadi sejumlah sub-kawasan berdasar karakter visualnya agar dapat dirumuskan arahan pembangunan secara relevan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan