NAMA : SADAM HUSIN
NIM : 114110051
Dimensi wilayah itu sangat penting dan
merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam menganalisis dan menentukan
dimana suatu program atau proyek diletakkan dalam perencanaan pembangunan
revitalisasi kawasan. Wilayah dikonotasikan dengan lokasi suatu kegiatan
pembangunan atau kegiatan-kegiatan ekonomi seperti industri atau pabrik,
perusahaan, dan fasilitas pelayanan, dengan demikian kelangsungan
kegiatan-kegiatan tersebut. jika penentuan lokasinya dilakukan dengan tepat,
maka diharapkan kegiatan tersebut akan berlangsung secara produktif dan
efisien, tetapi dapat pula sebaliknya yaitu pemilihan lokasi yang salah akan
mengakibatkan kegiatan tersebut tidak produktif dan efisien, oleh karena itu
pemilihan lokasi dari setiap kegiatan usaha harus dipertimbangkan secara cermat
dan tepat. Penentuan lokasi suatu industri atau yunit produksi pada umumnya
dikaitkan dengan lokasi sumber bahan mentah dan wilayah pasarnya. Kriteria yang
digunakan dapat bermacam-macam, minyalnya biaya transportasi yang terendah,
tersedianya sumber tenaga kerja dalam jumlah yang relatif banyak dan murah,
tersedianya sumberdaya airdan energi yang cukup besar, ataupun daya tarik lainnya
berupa penghematan lokasional (locational economies) dan penghematan
aglomerasai (agglomaration economies).
Menurut
salah satu teori lokasi yang dikemukakan oleh Van Thunen (1826) yaitu berbagai
jenis produksi pertanian seperti menghasilkan bahan pangan, susu, kehutanan dan
berbagainya ditentukan oleh kaitan antara harga komoditas-komoditas yang dijual
dipasar perkotaan dan jarak antara daerah produksi dengan pasar penjual.
Alfred
weber (1909) telah mengembangkan analisis penentuan lokasi optimum yaitu lokasi
yang mempunyai biaya produksi yang terendah yang berarti orientasi transportasi
dan orientasi tenaga kerja dianggap sebagai kekuatan lokasional primer.
Pasar tradisional
teluk lingga sangatta utara ini berada pada kabupaten sangatta (Kutim)
Kalimantan Timur. Pasar tradisional teluk lingga ini secara posisi kawasannya
terlihat tidak bagus karena letak pasar tradisional ini berada dikedua sisi
jalan utama kota kab. Sangatta utara tersebut. Pasar tradisional ini juga
berada dekat dengan kawasan pemukiman warga kab. Sangatta utara. Kawasan pasar
tradisional ini terlihat sangat kumuh dan kotor ditambah lagi dengan parkiran
yang ada dipinggir kedua badan jalan utama sangatta utara tersebut, yang
menambahkan kesan negatif untuk pasar tradisional ini. Lokasi pasar tradisional
yang dekat dengan permukiman warga memberikan beberapa dampak tersebut, seperti
bau-bau yang tidak enak dari pasar dan kebisingan yang ditimbulkan pasar
tradisional teluk lingga, sangatta utara trsebut.
Secara ekonomi
Pasar tradisional ini sejatinya sangat disenangi oleh ibu-ibu yang senang
berbelanja bahan pokok makanan untuk keluarganya, karena pasar tradisional ini
memiliki beragam kebutuhan dari sembako, beberapa daging ternak yang sehat
(sapi dan kambing), ikan laut, ikan rawa, sayuran segar hingga pakaian pun ada.
Kelebihan dari pasar ini adalah mudahnya mendapatkan bahan-bahan pokok tersebut
karena bahan perkebunan dan perikanan dapat diperoleh karena dekat dengan
pesisir dan lagi didalam wilayah kab. Sangatta utara adalah kawasan rawa.
Tetapi pasar
tradisional ini apabila dilihat dari perkembangan kota akan ada pengurangan
peminat untuk berkunjung karena pasar tradisional ini yang semakin lama
terlihat kumuh dengan dimakannya umur dan tidak ada perawatan pasar yang
berkelanjutan, dan dengan adanya pasar-pasar modern yang makin bermunculan
menambahkan kesan negatif untuk pasar tradisional ini. Selain itu juga banyak
permasalahan yang lebih berdampak oleh pengguna jalan utama kab. Sangatta utara
tersebut, seperti mengganggu para pejalan kaki yang ingin melintasi pasar
tradisional ini karena trotoar (fasilitas para pejalan kaki) yang ada dipinggir
jalan digunakan sebagai tempat tambahan lapak dari pasar dan juga seringkali
mengakibatkan kemacetan pada jalan utama saat ingin dilewati oleh beberapa
kendaraan yang ingin melewati pasar tradisional ini, karena setengah dari badan
jalan juga digunakan oleh para juru parkir untuk para pengunjung pasar yang
mengakibatkan kemacetan tersebut.
Gambar
1. Badan jalan digunakan sebagai area parkir
Bisa dilihat
dari gambar diatas (gambar 1) adalah permasalahan utama kondisi dari badan
jalan yang digunakan oleh juru parkir pasar karena kurangnya lahan untuk parkir
para pengunjung pasar tradisional teluk lingga yang mengakibatkan kemacetan
para pengguna jalan tersebut.
Gambar
2. Polisi lalulintas turun langsung untuk mengatasi kemacetan
Dilihat dari
gambar 2. Seringkali adanya polisi lalulintas yang langsung turun untuk
mengatasi kemacetan yang ada dijalan
utama kab. Sangatta utara dikarenakan setengah badan jalan yang digunakan
sebagai lahan parkir. Pasar tradisional teluk lingga ini sebenarnya seringkali
didatangi oleh rajia satpol pp (satuan polisi pamong peraja) karena pasar
tradisional melanggar, menyalah gunakan lahan tata kab. Sangatta utara dengan
adanya trotoar digunakan untuk menambah lahan lapak pasar. Bukan pemerinta kab.
Sangatta utara tidak ada upaya untuk mengatasi hal tersebut, sudah dikenakan
biaya pelanggaran bagi penggunaan trotoar tersebut tetapi masih saja tidak ada
titik jeranya.
Untuk mengatasi
permasalahan pasar tradisional teluk lingga kab. Sangatta Utara ini dengan
adanya kegiatan revitalisasi kawasan. Kegiatan revitalisasi kawasan ini
bertujuan untuk menambah nilai-nilai pasar tradisional. Kegiatan revitalisasi
kawasan juga bisa dikatakan sebagai proses, cara, dan pembuatan menghidupkan
atau meningkatkan kembali berbagai program kegiatan apapun. Dapat disimpulakan
bahwa kegiatan revitalisasi kawasan pasar tradisional teluk lingga, kab.
Sangatta Utara harus dapat menaikan nilai tambah dari pasar itu sendiri, proses
kegiatan revitalisasi kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi,
dan aspek social.
Pendekatan
kegiatan revitalisasi kawasan harus mampu mengenali dan manfaat potensi
lingkungan. Kegiatan revitalisasi
kawasan sendiri bukan suatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan
fisik saja, tapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya
serta pengalaman budaya yang ada. Secara fisik pasar tradisional teluk lingga
kab. Sangatta utara harus lebih terarah dalam penataaan bangunan pasar
tradisional nantinya, sehingga tidak mengganggu aktifitas lalulintas yang ada.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah keseluruhan bentuk pasar tradisional
yang ada menjadi pasar tradisional yang bersih, rapi dan tidak mengganggu jalur
transportasi umum yang ada seperti sebelumnya.
Konsep
Pasar Tradisional Teluk Lingga kab. Sangatta Utara
Secara
ekonomi para pedagang perlu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya
kebersihan, berkaitan dengan jumlah konsumen yang datang berbelanja. Karena
dengan pasar yang bersih dan nyaman, secara tidak langsung dapat meningkatkan
jumlah pengunjung sehingga transaksi jual beli yang terjadi pun meningkat,
otomatis omset pedagang pun akan naik. Bukan hanya itu saja, dalam peningkatan
aspek ekonomi, pemerintah pun harus mendukung dengan memberikan penyuluhan
tentang betapa pentingnya meningkatkan ekonomi dalam perdagangan di pasar
tradisional.
Secara
social, pasar tradisional teluk lingga ini harus memberikan nilai tambah bagi
hubungan bermasyarakat yang humanis, yaitu dalam hal transaksi jual beli yang
tetap memberikan kesan social yang dalam terjadinya proses tawar menawar harga
yang tidak dapat ditemui dipasar modern, ini merupakan interaksi social
mendasar yang perlu dipertahankan dipasar tradisional teluk lingga kab.
Sangatta utara.
Gambar 3. Impian
bangunan kegiatan revitasi kawasan
Bisa dilihat
pada gambar 3 tersebut adalah gambaran rekonstruksi kegiatan revitalisasi
kawasan untuk pasar tradisional teluk lingga, kab. Sangatta utara. Tidak perlu
memindah pasar tradisional tersebut untuk membangun bangunan pasar tradisional
yang baru, karena pasar tradisional sebelunya lahannya cukup luas hanya saja
kurang dikelola dengan baik. Dengan adanya kegiatan revitalisasi kawasan ini
diharapkan menjadi pasar tradisional seperti digambar yang mana bentuk bangunan
adalah panjang bertingkat dan memiliki lahan parkir yang luas, yang tidak
mengganggu para pengguna jalan utama kab. Sangatta yang ingin melintasi pasar
tradisional tersebut. Dengan adanya dukungan mekanisme control atau
pengendalian rencana kegiatan revitalisai kawasan harus mampu mengangkat
isu-isu strategis kawasan, baik dalam bentuk kegiatan atau aktifitas
social-ekonomi maupun karakter fisik kota yang harus diperbaharui sesuai dengan
perkembangan jaman. Kegiatan revitalisasi kawasan merupakan pengangkat
pengarahan dan pengendalian untuk mewujudkan lingkungan binaan yang akomodatif
terhadap tuntutan kebutuhan dan fungsi baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Revitalisasi Kawasan