KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Kamis, 25 Desember 2014

KEGIATAN REVITALISASI KAWASAN PASAR TRADISIONAL TELUK LINGGA SANGATTA UTARA, KALIMANTAN TIMUR

NAMA            : SADAM HUSIN
NIM                : 114110051

Dimensi wilayah itu sangat penting dan merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam menganalisis dan menentukan dimana suatu program atau proyek diletakkan dalam perencanaan pembangunan revitalisasi kawasan. Wilayah dikonotasikan dengan lokasi suatu kegiatan pembangunan atau kegiatan-kegiatan ekonomi seperti industri atau pabrik, perusahaan, dan fasilitas pelayanan, dengan demikian kelangsungan kegiatan-kegiatan tersebut. jika penentuan lokasinya dilakukan dengan tepat, maka diharapkan kegiatan tersebut akan berlangsung secara produktif dan efisien, tetapi dapat pula sebaliknya yaitu pemilihan lokasi yang salah akan mengakibatkan kegiatan tersebut tidak produktif dan efisien, oleh karena itu pemilihan lokasi dari setiap kegiatan usaha harus dipertimbangkan secara cermat dan tepat. Penentuan lokasi suatu industri atau yunit produksi pada umumnya dikaitkan dengan lokasi sumber bahan mentah dan wilayah pasarnya. Kriteria yang digunakan dapat bermacam-macam, minyalnya biaya transportasi yang terendah, tersedianya sumber tenaga kerja dalam jumlah yang relatif banyak dan murah, tersedianya sumberdaya airdan energi yang cukup besar, ataupun daya tarik lainnya berupa penghematan lokasional (locational economies) dan penghematan aglomerasai (agglomaration economies).
Menurut salah satu teori lokasi yang dikemukakan oleh Van Thunen (1826) yaitu berbagai jenis produksi pertanian seperti menghasilkan bahan pangan, susu, kehutanan dan berbagainya ditentukan oleh kaitan antara harga komoditas-komoditas yang dijual dipasar perkotaan dan jarak antara daerah produksi dengan pasar penjual.
Alfred weber (1909) telah mengembangkan analisis penentuan lokasi optimum yaitu lokasi yang mempunyai biaya produksi yang terendah yang berarti orientasi transportasi dan orientasi tenaga kerja dianggap sebagai kekuatan lokasional primer.
Pasar tradisional teluk lingga sangatta utara ini berada pada kabupaten sangatta (Kutim) Kalimantan Timur. Pasar tradisional teluk lingga ini secara posisi kawasannya terlihat tidak bagus karena letak pasar tradisional ini berada dikedua sisi jalan utama kota kab. Sangatta utara tersebut. Pasar tradisional ini juga berada dekat dengan kawasan pemukiman warga kab. Sangatta utara. Kawasan pasar tradisional ini terlihat sangat kumuh dan kotor ditambah lagi dengan parkiran yang ada dipinggir kedua badan jalan utama sangatta utara tersebut, yang menambahkan kesan negatif untuk pasar tradisional ini. Lokasi pasar tradisional yang dekat dengan permukiman warga memberikan beberapa dampak tersebut, seperti bau-bau yang tidak enak dari pasar dan kebisingan yang ditimbulkan pasar tradisional teluk lingga, sangatta utara trsebut.
Secara ekonomi Pasar tradisional ini sejatinya sangat disenangi oleh ibu-ibu yang senang berbelanja bahan pokok makanan untuk keluarganya, karena pasar tradisional ini memiliki beragam kebutuhan dari sembako, beberapa daging ternak yang sehat (sapi dan kambing), ikan laut, ikan rawa, sayuran segar hingga pakaian pun ada. Kelebihan dari pasar ini adalah mudahnya mendapatkan bahan-bahan pokok tersebut karena bahan perkebunan dan perikanan dapat diperoleh karena dekat dengan pesisir dan lagi didalam wilayah kab. Sangatta utara adalah kawasan rawa.
Tetapi pasar tradisional ini apabila dilihat dari perkembangan kota akan ada pengurangan peminat untuk berkunjung karena pasar tradisional ini yang semakin lama terlihat kumuh dengan dimakannya umur dan tidak ada perawatan pasar yang berkelanjutan, dan dengan adanya pasar-pasar modern yang makin bermunculan menambahkan kesan negatif untuk pasar tradisional ini. Selain itu juga banyak permasalahan yang lebih berdampak oleh pengguna jalan utama kab. Sangatta utara tersebut, seperti mengganggu para pejalan kaki yang ingin melintasi pasar tradisional ini karena trotoar (fasilitas para pejalan kaki) yang ada dipinggir jalan digunakan sebagai tempat tambahan lapak dari pasar dan juga seringkali mengakibatkan kemacetan pada jalan utama saat ingin dilewati oleh beberapa kendaraan yang ingin melewati pasar tradisional ini, karena setengah dari badan jalan juga digunakan oleh para juru parkir untuk para pengunjung pasar yang mengakibatkan kemacetan tersebut.


parkir.jpg
Gambar 1. Badan jalan digunakan sebagai area parkir

Bisa dilihat dari gambar diatas (gambar 1) adalah permasalahan utama kondisi dari badan jalan yang digunakan oleh juru parkir pasar karena kurangnya lahan untuk parkir para pengunjung pasar tradisional teluk lingga yang mengakibatkan kemacetan para pengguna jalan tersebut.


lalulintas.jpg
Gambar 2. Polisi lalulintas turun langsung untuk mengatasi kemacetan

Dilihat dari gambar 2. Seringkali adanya polisi lalulintas yang langsung turun untuk mengatasi  kemacetan yang ada dijalan utama kab. Sangatta utara dikarenakan setengah badan jalan yang digunakan sebagai lahan parkir. Pasar tradisional teluk lingga ini sebenarnya seringkali didatangi oleh rajia satpol pp (satuan polisi pamong peraja) karena pasar tradisional melanggar, menyalah gunakan lahan tata kab. Sangatta utara dengan adanya trotoar digunakan untuk menambah lahan lapak pasar. Bukan pemerinta kab. Sangatta utara tidak ada upaya untuk mengatasi hal tersebut, sudah dikenakan biaya pelanggaran bagi penggunaan trotoar tersebut tetapi masih saja tidak ada titik jeranya.
Untuk mengatasi permasalahan pasar tradisional teluk lingga kab. Sangatta Utara ini dengan adanya kegiatan revitalisasi kawasan. Kegiatan revitalisasi kawasan ini bertujuan untuk menambah nilai-nilai pasar tradisional. Kegiatan revitalisasi kawasan juga bisa dikatakan sebagai proses, cara, dan pembuatan menghidupkan atau meningkatkan kembali berbagai program kegiatan apapun. Dapat disimpulakan bahwa kegiatan revitalisasi kawasan pasar tradisional teluk lingga, kab. Sangatta Utara harus dapat menaikan nilai tambah dari pasar itu sendiri, proses kegiatan revitalisasi kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi, dan aspek social.
Pendekatan kegiatan revitalisasi kawasan harus mampu mengenali dan manfaat potensi lingkungan.  Kegiatan revitalisasi kawasan sendiri bukan suatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik saja, tapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengalaman budaya yang ada. Secara fisik pasar tradisional teluk lingga kab. Sangatta utara harus lebih terarah dalam penataaan bangunan pasar tradisional nantinya, sehingga tidak mengganggu aktifitas lalulintas yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah keseluruhan bentuk pasar tradisional yang ada menjadi pasar tradisional yang bersih, rapi dan tidak mengganggu jalur transportasi umum yang ada seperti sebelumnya.

Konsep Pasar Tradisional Teluk Lingga kab. Sangatta Utara
            Secara ekonomi para pedagang perlu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kebersihan, berkaitan dengan jumlah konsumen yang datang berbelanja. Karena dengan pasar yang bersih dan nyaman, secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah pengunjung sehingga transaksi jual beli yang terjadi pun meningkat, otomatis omset pedagang pun akan naik. Bukan hanya itu saja, dalam peningkatan aspek ekonomi, pemerintah pun harus mendukung dengan memberikan penyuluhan tentang betapa pentingnya meningkatkan ekonomi dalam perdagangan di pasar tradisional.
            Secara social, pasar tradisional teluk lingga ini harus memberikan nilai tambah bagi hubungan bermasyarakat yang humanis, yaitu dalam hal transaksi jual beli yang tetap memberikan kesan social yang dalam terjadinya proses tawar menawar harga yang tidak dapat ditemui dipasar modern, ini merupakan interaksi social mendasar yang perlu dipertahankan dipasar tradisional teluk lingga kab. Sangatta utara.


sangata-pasar.jpg
Gambar 3. Impian bangunan kegiatan revitasi kawasan

Bisa dilihat pada gambar 3 tersebut adalah gambaran rekonstruksi kegiatan revitalisasi kawasan untuk pasar tradisional teluk lingga, kab. Sangatta utara. Tidak perlu memindah pasar tradisional tersebut untuk membangun bangunan pasar tradisional yang baru, karena pasar tradisional sebelunya lahannya cukup luas hanya saja kurang dikelola dengan baik. Dengan adanya kegiatan revitalisasi kawasan ini diharapkan menjadi pasar tradisional seperti digambar yang mana bentuk bangunan adalah panjang bertingkat dan memiliki lahan parkir yang luas, yang tidak mengganggu para pengguna jalan utama kab. Sangatta yang ingin melintasi pasar tradisional tersebut. Dengan adanya dukungan mekanisme control atau pengendalian rencana kegiatan revitalisai kawasan harus mampu mengangkat isu-isu strategis kawasan, baik dalam bentuk kegiatan atau aktifitas social-ekonomi maupun karakter fisik kota yang harus diperbaharui sesuai dengan perkembangan jaman. Kegiatan revitalisasi kawasan merupakan pengangkat pengarahan dan pengendalian untuk mewujudkan lingkungan binaan yang akomodatif terhadap tuntutan kebutuhan dan fungsi baru.























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan