KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Senin, 11 April 2016

PENGEMBANGAN KAWASAN LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA MENJADI KAWASAN WISATA

 EKA AFFRIANTY SIJABAT
   114130049

Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumberdaya alam adalah kegiatan pertambangan  dan sampai saat ini kegiatan tersebut merupakan salah satu sektor  penyumbang devisa negara terbesar. Menurut Soemarno (2006) bahwa keberadaan pertambangan secara signifikan menjadi sektor yang sangat strategis dan sentral dalam kerangka pembangunan nasional. Kondisi suatu kawasan sebelum adanya kegiatan penambangan pada umumnya merupakan daerah yang terisolir, memiliki perputaran ekonomi yang lambat, infrastruktur yang buruk, jumlah penduduk sedikit, pendatang hampir tidak ada, jumlah SDM berpendidikan tinggi sedikit, aksesibilitas rendah, dan sumberdaya alam kurang termanfaatkan.
Salah satu kegiatan pertambangan yang ada di Indonesia yaitu pertambangan batubara yang terdapat di pulau sumatera dan kalimantan. Bekas tambang dari kegiatan tambang mineral bukan logam dan batuan umumnya tidak memungkinkan dapat kembali karena apabila bekas tambangnya ditutup maka memerlukan penggalian dari lokasi lain yang akhirnya akan terjadi gali lubang dan tutup lubang, mengingat sistem dari pertambangan tersebut adalah sistem terbuka (open pit)  maka akan dijumpai banyak sekali masalah tersebut. Menurut Bradshaw (1983), masalah-masalah yang dijumpai pada kegiaan pertambangan batubara dengan sistem terbuka adalah masalah fisik, kimia, dan biologi. Masalah fisik bekas galian tambang batubara akan meninggalkan lubang hitam besar, lubang besar tersebut jika didiamkan terlalu lama maka akan terisi oleh air hujan dan  akhirnya membentuk danau. Banyak sekali danau bekas galian bahan tambang yang ada disana, mengingat luasnya areal tambang di Kalimantan khususnya Samarinda cukup luas, maka ada banyak terbentuknya danau  yang terabaikan keberadaannya.
Salah satu danau bekas tambang yang ada di Loa Bakung, Samarinda adalah Danau Biru, danau biru selama beberapa pekan terakhir menjadi topik pembicaraan karena keindahan danau ini yang memberikan pemandangan yang indah. Danau biru ini sangat tepat bila dijadikan tempat wisata karena masyarakat samarinda memerlukan tempat wisata yang indah, akan tetapi, akses jalan yang buruk dan palang petunjuk membuat kebanyakan orang sering kesasar ketika berpergian kesana. Padahal posisi danau biru ini tidak jauh dari Samarinda kota yaitu hanya berjarak 1 KM dari jalan Jakarta dan 500 M dari perumahan daksa. Fasilitas umum yang terdapat di daerah tersebut sama sekali belum menunjang seperti tidak adanya toilet, tidak adanya tempat sampah mebuat kebanyakan orang untuk memilih buang sampah sembarangan, hal ini lah yang akan merusak pemandangan di tempat yang indah ini.
  

GAMBAR 1. DANAU BIRU, LOA BAKUNG-SAMARINDA

Jika daerah ini dikembangkan dengan baik, sebenarnya wilayah ini bisa jadi tempat wisata yang memberikan pemasukan ekonomi bagi masyarakat sekitar danau dan Pemerintah Kota Samarinda. Adanya danau yang sangat luas tersebut dapat dijadikan tempat rekreasi air seperti perahu bebek-bebekan untuk mengelilingi danau melihat pemandangan yang indah karena dipinggir-pinggir danau biru ini banyak pohon-pohon yang pada siang hari akan terpantul di permukaan danau biru. Selain itu, jika ditanami berbagai jenis tanaman yang sesuai maka tempat tersebut akan terlihat semakin menarik. Fasilitas umum seperti toilet, musholla, harus dibangun untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, dan juga disediakannya tempat sampah setiap 100 meter agar terjaga kebersihannya juga sangat diperlukan. Membuat tempat peristirahatan seperti pendopo dan rumah pohon juga diperlukan agar wisatawan dapat menikmati pemandangan dan bisa digunakan sebagai tempat piknik keluarga. Pembangunan warung-warung kecil yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menjajahkan makanan, minuman serta souvenir khas samarinda seperti gelang dan kalung manik-manik. Selain dibangunnya fasilitas tersebut, pos pengamanan dan petugas kebersihan juga sangat membantu untuk mendukung fasilitas di tempat tersebut. Pembuatan palang dipinggir danau untuk menghimbau pengunjung tidak berenang dan juga membuang sampah sembarangan sangat diperlukan untuk menjaga kawasan sekitar danau biru ini.
Jalan untuk mencapai danau biru juga harus diperbaiki dan diberi petunjuk untuk memasuki kawasan danau biru ini karena seringnya masyarakat yang nyasar ketika berkunjung. Jika pengelolaan tersebut berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin daerah yang tadinya minim akan tempat rekreasi, menjadi sangat potensial. Hal ini dapat menambah pemasukan ekonomi daerah, masyarakat disekitar daerah tersebut juga ikut terlibat sehingga pengagguran disekitar daerah tersebut berkurang, dan mensejahterakan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Sitorus, S.R.P. 1998 . Evaluasi Sumberdaya Lahan, Penerbit Tarsito, Bandung.
Soemarno., W. S. 2006. Pertambangan Sebagai Aset Bangsa Indonesia. Indonesian Journal For Sustainable Future Vol. 2 No. 4 Desember 2006.

Wahyunengsih, Andi. 2005. Revegetasi lahan bekas tambang batubara di area PT Mahakam sumber jaya, Kalimantan timur. Laporan kerja praktek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan