KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Rabu, 27 April 2016

Revitalisasi Kawasan Kebun Binatang Surabaya




By: Veronika Silaban

                                                                                              114 130 176

Kebun Binatang Surabaya (KBS) adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia dan terletak di Surabaya. KBS merupakan kebun binatang yang pernah terlengkap se-Asia Tenggara, di dalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa yang berbeda yang terdiri lebih dari 2.806 binatang. Termasuk di dalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, dan Pisces. Namun beberapa tahun belakangan ini banyak sekali permasalahan yang sangat mengejutkan sampai disebut sebagai “ Death Zoo Surabaya “ (Prayogi, 2012)
Permasalahan yang timbul antara lain :
1.      Habitat atau tempat tinggal satwa dengan rona lingkungan  abiotic, biotic dan culture yang kurang baik.
2. Perawatan dan pemeliharaan infrastruktur oleh pengelola yang tidak loyal dan bertanggungjawab.
3.   Banyak satwa yang terserang penyakit akibat pencemaran lingkungn sampai pada kematian satwa sehingga berkurangnya satwa langka.
4.  Para pengunjung memberi makan maupun membuang sampah sembarangan di Kebun Binatang Surabaya.
5.      Tenpat parkir yang kurang memadai menyebabkan macetnya lalu lintas kendaraan.

Beberapa contoh gambar kondisi KBS :


    


Seorang pakar satwa Dave Morgan dari organisasi Wild Welllife berasal dari Afrika Selatan mengatakan bahwa tidak ada kebun binatang di dunia ini yang sempurna, tetapi yang paling penting adalah pihak pengelola harus terus berbenah untuk lebih baik lagi. Habitat adalah lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat hidup dan berkembang secara alami (UU RI nomor 5 tahun 1990, bab 1, pasal 1, ayat 5). Oleh karena itu perlunya revitalisasi kawasan KBS (Kebun Binatang Surabaya) yaitu sebagai berikut :
1.      Mencari donatur dari berbagai perusahaan, lembaga untuk menghidupkan kembali KBS menjadi lebih baik dan tidak lupa ketersediaan dana dari Pemerintah Kota.
2.       Memperbaiki infrastruktur KBS yang ada dengan cara memperkuat, memperindah rona lingungan dan sebagainya.
3.      Menjaga kebersihan dan pemeliharaan dengan jangka waktu harian, mingguan dan bulanan dan selalu ada laporan untuk perkembangan.



4.      Pendidikan lebih mendalam kepada pengelola dan pegawai yang mengawasi untuk tidak sekedar memasukan satwa ke kandang dan memberikan makan tetapi adanya pelatihan khusus pada satwa agar kesehatan tetap terjaga sehingga satwa yang kebun binatang kuatnya tidak berbeda saat di hutan.
5.      Menjadi tempat wisata edukasi baik itu pengetahuan mengenai satwa maupun daya dukung lingkungan setiap spesies dengan sarana dan prasarana yang baik.

6.      Memanfaatkan sampah atau kotoran hewan dari Kebun Binatang Surabaya misalnya pupuk organik dan energy alternativ yaitu biogas.
7.      Memanfaatkan lahan parkir sebagai energi untuk pembangkit listrik.
8.       Membuat situs web khusus mengenai KBS dan dilengkapi adanya kritik dan saran demi kemajuan KBS menjadi lebih baik.

Taman margasatwa merupakan sarana yang vital dari program pelestarian alam disamping fungsi-fungsi yang lain, diantaranya sebagai sarana untuk memberikan kesempatan yang luas dalam bidang pendidikan, penelitian dan rekreasi. Dengan demikian, kebun binatang atau taman margasatwa merupakan sarana penghubung satu-satunya antara masyarakat dan satwa liar, karena itu di tempat ini dapat melihat berbagai jenis dan perilaku dari satwa liar (Departemen Kehutanan, 1990). Lima prinsip dibawah, diuraikan dengan jelas untuk memeberikan rangka kerja didalam praktek kebun binatang. Kelima dasar prinsip ini dari “ Lima kebebasan ”, Yaitu:
1.      Bebas rasa lapar dan haus
2.      Bebas rasa tidak nyaman
3.      Bebas dari sakit dan luka
4.      Bebas berprilaku liar alami
5.      Bebas rasa takut dan stress
Beberapa contoh gambar yang diharapkan :
    
                       



DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pemerintah Republik
Indonesia. Jakarta.
            Prayogi, Subekti. 2012. Keadaan Kebun Binatang Surabaya. Surabaya : Jurnal Terkini.

            Departemen Kehutanan dan Lingkungan Hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan