- Fawzan Syah Ismail114140167, Kelas AJurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi MineralUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran”YogyakartaKecamatan Kemalang Kabupaten Klaten merupakan salah satu daerah penambangan pasirdan batu hasil erupsi Gunungapi Merapi di sepanjang Kali Woro. Masyarakat yang tinggal dibeberapa desa yang berada di radius puncak Gunungapi Merapi bermata pencaharian sebagaipenambang pasir dan batu. Erupsi Gunungapi Merapi yang terjadi pada tanggal 26 Oktober hingga6 November Tahun 2010 merupakan siklus erupsi besar dengan luncuran awan panas mencapai 18km mempengaruhi dinamika pertambangan pasir dan batu, terutama bagi masyarakat.begitu puladengan dampak yang ditimbulkan akibat adanya material berupa pasir dan batu yang memiliki nilaiekonomis untuk dijadikan sebagai bahan tambang yang mempengaruhi kondisi fisik, sosial-budayadan ekonomi pada lokasi ini sehingga perlu dilakukan revitalisasi.Kata Kunci : Revitalisasi, Kali Woro, Erupsi, MateriSelama ini masyarakat umum mengenal Gunungapi Merapi bukan karena potensisumberdaya alam yang mampu diberikan untuk penghidupan dan keberlangsungan kehidupanmasyarakat di sekitarnya, tetapi lebih dikarenakan oleh bencana alam yang ditimbulkan baikberupa guguran lava pijar, awan panas (wedus gembel), ataupun aliran laharnya. Potensisumberdaya alam di wilayah Gunungapi Merapi cukup tinggi untuk mendukung kehidupanmanusia, (bisa mencapai 33,040 milyar rupiah per tahun) sehingga menjadi daya tarik bagipenduduk untuk berdomisili (Sutikno, dkk. 2007).Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau kelangkaansumberdaya alam berlangsung dalam tiga cara menurut Mitchell, : pertama, jika sumberdayadieksploitasi dengan tingkat kecepatan yang melebihi daya pulihnya; kedua, kelangkaansumberdaya disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, dan ketiga, akses terhadap lingkungan dansumberdaya alam yang tidak seimbang (Mitchell dkk, 2000)
- Keterangan:: lokasiGambar 1. Peta rawan bencana gunung merapiGunungapi Merapi memberi potensi kekayan alam bentuk kesuburan tanah, kekayaanbahan galian (pasir dan batu), wisata dan budaya sehingga menjadi daya tarik yang kuat bagipenduduk untuk berdomisili di sekitar lereng gunungapi. Pasir gunungapi merupakan bahan lepasmengukur pasir yang dihasilkan pada saat gunung api meletus. Erupsi gunungapi Merapimempengaruhi activities pertamba ngan yang menjadi matapencaharian masyarakat terutama diwilayah sekitar Sungai Woro. Akibat dari penambangan sayani banyak b yang terjadi padaKali Woro maupun Kecamatan Kemalang Mulai Dari perubahan Fisik, sosial Dan Ekonomi.Revitalisasi perlu dilakukan karena adanya ketentuan dari sebelumnyaG am b ar 2 . K pada d i s i lokasi tambangPerubahan fisik yang ditimbul kan ANTARA lain Adalah perubahan Bentuk Lahan Yangdikaibatkan oleh cara menambang yang tidak benar hal ini dilakukan oleh penambang yang berijinatau tidak, penambangan yang dilakukan Kali Woro tidak mempertimbangkan lebar danKedalaman sungai karena hal yang terpenting adalah pengambilan pasir dan batu yang ada padalokasi tersebut. Penambangan pasir dan batu yang dilakukan memanglah penting untuk mencegahretracement banjir lahan hujan kompilasi musim peghujsebuah, sehingga bahan pasir dan batu hasil darierupsi gunung Merapi tidak meluas ke luar sungai dan membahayakan masyarakat yang tinggal didekat sungai. Penambangan yang dilakuakn di tebing sungai juga mengakibatkan rindu sehinggaganti benar penambang. Lokasi tambang yang berada di sungai beresiko tinggi
- akan retracement banjir dan aliran sungai yang deras sehingga ganti keselamatan parapenambang.Kondisi sosial masyarakat yang menjadi penambang di Kaliworo, Kemalang antara lainyaitu tingkat pendidikan penambang pasir dan batu ini rata-rata rata-rata tergolong rendah dari SD hinggaSMA, dan tidak memiliki keterampilan yang lain. Penambangan pasir yang dilakukan pada lokasiini memiliki beberapa risiko mulai dari potensi banjir lahar hujan yang terjadi, Longoran tebingsungai sehingga perlu pengetahuan akan cara penambangan yang benar sehingga adilhasilnya. Kondisi sosial yang lain adalah Mengenai selai kerja para penambang yang bekerja hinggaNuansa malam dengan kondisi penerangan yang minimal akan membahayakan penambang.Tempat ekonomi untuk warga yang berada di kecamatan kemalang tidak begitudiuntungkan dengan adanya potensi bahan galian tambang golongan batu yang melimpah disungai woro, lingkaran warga yang sehari hari menambang di daerah i ni tidaklah gede.Pendapatan rata-rata rata-rata perhari pekerja tambang pasir dan batu ini adalah Rp. 30.000-Rp. 50.000 perhari.Dilihat dari ketiga aspek ini sehingga perlu dilakukan upaya kembalivitalisasi. Upaya tersebutantara lain:Keterangan: zonasi sungai: z o n asi reklamasiPerencanaan revitalisasi Yang dilakuykan ANTARA lain .: mengadakan dialog Mengenai Rencanarevitalisasi dengan pengusaha tambang, pekerja tambang dan masyarakat di kecamatan Kemalang.Hal hal yang perlu disela antara lain:Sebuah. Rencana pelaksanaan penambangan yang baikb. Pengembangan potensi kawasan yang duimiliki selain sektor pertambangan.c. Rencanaintegrasi aktivitas semu sektor yang direvitalisassaya dengan sistem mitigasi bencanaGunung Merapi.Upaya yang dilakukan setelah tahapan tahapan perlu dulakuakn hal sebagai berikut:
- Sebuah. Penambangan pasir dan batu di sungai harus disesuaikan lebar dan kedalaman sungaiawalb. Penambangan pasir dan batu pada daerah non sungai direklamasi menjadi berkemahtanah.c. Perlu adanya EWS (Awal PERINGATAN System) dalam rangka mitigasi dan benarpekerja tambang terhadap keberadaan dan upanya penyelamatan dirid. Pengoptimalan potensi kesuburan tanah yang ada di daerah ini dengan cara bukapeternakan sapi.e. Perbaikan berkala akse s jalan baik sebagai jalur trnsportasi kendaraan tambangjuga jalur evakuasi karena daerah ini termasuk daerah rawan bencana.f. Meningkatkankesadaran masyarakat akan bencana gunung Merapi membangun pusatpendidikan masyarakat yang berkonsep menggunakan kebencanaanRevitalisasi yang dilakukan diharapkan terwujudnya hal hal sebagai berikut:Sebuah. Peningkatan ekonomi di sektor peternakanb. Meminimalkan kerusakan sungai dan fungsi sungaic. Meningklatkatnya kesiapsiagaan akan bencana Merapi baik Sekunder maupun primerd. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang bencanaRevitalisasi kawasan Pertambangan pasir dan batu di Kali Woro, Kecamatan kemalangperlu dilakukan dengan m eningkatkan potensi dan pengaturan regulasi dan perubahanKebiasaan yang buruk bagi nilai-nilai penting yang dibangun oleh daerah.DAFTAR PUSTAKAMitchell, B; Setiawan, B; Rahmi, HD 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan.Gajah Mada Unipersity Press, Yogyakarta.Sutikno, Widiyanto, Langgeng W.S, Andri K, dan Taufik H.P. 2007. Kerajan Merapi,Potensi dan Sumberdaya Alam Gunungapi Merapi. Yogyakarta: Fakultas Geografi BPFGV
Merupakan rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang cenderung mati, meningkatkan nilai-nilai vitalitas yang strategis dan siginifikan dari kawasan yang masih mempunyai potensi serta pengendalian lingkungan kawasan. Dilakukan melalui pengembangan kawasan tertentu yang layak untuk direvitalisasi baik dari segi setting (bangunan dan ruang kawasan), kualitas lingkungan, sarana, prasarana dan utilitas kawasan, sosio-kultural, sosio-ekonomi dan sosio-politik.
KENALKAH JENIS KONSERVASI ?
Kamis, 17 Mei 2018
REVITALISASI KAWASAN PERTAMBANGAN PASIR DAN BATU DIKALIWORO, KABUPATEN KLATEN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Revitalisasi Kawasan