OLEH
: RIZKY RAMADYANZA/114130074
Kota
Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak
59 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di
tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya
21,56 km², namun kini telah berkembang menjadi 118,50 km² dan jumlah
penduduknya 1.030.720 jiwa (2014). Kota Bogor merupakan salah satu kota
penyangga ibu kota dengan kondisi alam yang relatif lebih nyaman dibandingkan
kota penyangga lainnya sehingga menjadi alternatif permukiman bagi penduduk,
baik yang datang dari sekitar Bogor maupun dari daerah lainnya. Selain itu Kota
Bogor merupakan kota wisata dan kota penghubung antara daerah seperti Cianjur,
Sukabumi, Depok dan Jakarta.
Gambar 1.1 Kondisi Eksisting Terminal Baranagsiang Bogor. 2016 |
Namun pada kenyatannya,
kondisi terminal baranangsiang saat ini sangat memprihatinkan, terminal yang
seharusnya menjadi penunjang untuk aktifitas masyarakat tampak terlihat tidak
layak, hal ini dibuktikan dengan banyaknya aspal yang bolong, bangunan yang
kumuh dan hampir rubuh, sampah berserakan, dan bau tidak sedap yang tentunya
sangat mengganggu kenyamanan penumpang. Disisi lain juga hal tersebut
berpeluang menjadikan terminal menjadi tempat tidak aman seperti tempat berkumpulnya
preman, gelandangan yang berdampak pada kegiatan kejahatan.
Revitalisasi terminal sangat
diperlukan untuk penyegaran dan peningkatan fasilitas terminal. Revitalisasi
ini berguna untuk menata ulang terminal baranangsiang yang diharapkan dampaknya
akan sampai terhadap masyarakat, pengusaha dan pemerintah baik dari aspek
ekonomi, aspek sosial dan aspek fisik. Kondisi yang lebih baik akan membuat
terminal menjadi nyaman untuk digunakan bagi penumpang yang akan berpergian.
Revitalisasi adalah upaya
untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah
vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Skala
revitalisasi ada tingkatan makro dan mikro. Proses revitalisasi sebuah kawasan
mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial.
Sebagai sebuah kegiatan yang sangat kompleks, revitalisasi
terjadi melalui beberapa tahapan dan membutuhkan kurun waktu tertentu serta
meliputi hal-hal berikut:
1. Aspek fisik, fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan secara bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang terbuka kawasan (urban realm).
1. Aspek fisik, fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan secara bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang terbuka kawasan (urban realm).
2. Aspek Ekonomi
Revitalisasi yang diawali dengan proses peremajaan artefak urban harus
mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi formal maupun informal (local
economic development) sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi daerah yang bersangkutan.
3. Aspek sosial atau
institusional
Revitalisasi tidak hanya sekedar fisik tetapi juga
harus memberi dampak positif bagi dinamika dan kehidupan sosial masyarakat yang
harus didukung dengan pengembangan institusi yang baik. Dalam hal ini unsur
budaya juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan
revitalisasi sebuah daerah.
Pada
revitalisasi Terminal Baranangsiang ini konsep yang digunakan adalah Transit Oriented Develoment atau pengembangan terminal diarahkan kepada suatu aktifitas
terintegrasi dengan mengawinkan terminal dengan kegiatan bisnis retail,
perhotelan dan perkantoran. Hal ini dipertimbangkan dari lokasi yang strategis
dan juga perkembangan zaman. Rencana tersebut diantaranya adalah pembangunan
terminal dengan fasilitas yang modern, pembangunan mall yang dikhusukan untuk
kegiatan UKM dan perkantoran dan juga pembangunan hotel untuk penunjang
pariwiasata di Kota Bogor.
Terminal Baranangsiang ini nantinya
akan dibuat 2 lantai yang mana lantai 1 dibuat untuk keberangkatan keluar kota
dan lantai 2 digunakan untuk keberangkatan dalam kota. Selain itu juga akan di
buat parkiran dengan 2 lantai yang mana dapat digunakan penumpang untuk
menyimpan kendaraannya dan diharapkan masyarakat menjadi gemar menggunakan
tranportasi umum untuk bekerja atau berpergian dengan fasilitas yang baik
seperti rencana ini.
Keuntungan dari
Revitalisasi terminal Baranangsiang diantaranya adalah :
1. Terciptanya
ketertiban lalu lintas dan mengurangi kemacetan.
3. Meningkatkan
pendapatan asli daerah dan terciptanya pemberdayaan pedangang dan pekerja di
bidang tranportasi
4. Menyerap
tenaga kerja karena selain terminal juga terdapat pusat bisnis dan hotel
5. Pengusaha
dan supir bus sangat terbantu dengan adanya revitalisasi ini karena penumpang
menjadikan terminal sebagai pusat kegiatan yang berkaitan dengan transportasi
darat.
6. Mengubah
budaya masyarakat beralih menggunakan transportasi publik.
DAFTAR
PUSTAKA
Ibrahim, Adam. 2010. Revitalisai Administrasi Pembangunan. Jakarta : Alfabeta.
Khairunisa. 2011. Analisa Potensi Wilayah Kecamatan
Bogor. Bogor : IPB
Khozaini,
Muhammad. 2015. Memaknai Optimalisasi
Terminal Barangsiang. Bogor : Heibogor.com
Nasution,
M.N. 2008. Manejemen Transportasi.
Jakarta : Ghalia Indonesia.