Minggu, 05 Juni 2016

JAWABAN SOAL UTS PENATAAN DAN REVITALISASI KAWASAN 1

REVITALISASI KAWASAN TAMBANG BREKSI

Kemala Oktaviani Yohan

NIM 114130036

Konsep yang akan saya buat untuk merevitalisasi kawasan ini adalah konsep GEOHERITAGE EDUPARK, yaitu integrasi antara kekayaan geologi tambang breksi dari hasil endapan gunungapi purba dan taman edukasi wisata bagi masyarakat baik lokal maupun domestik. Kawasan ini akan saya buat dengan setting outdoor ditambah beberapa plataran pandang diatas tebing breksi untuk melihat panorama dataran Yogyakarta dari atas tebing breksi tersebut.

Untuk pengembangannya, karena di lokasi yang telaha da sekarang sudah dibuat amphitheater terbuka maka akan ditambahkan dengan penanaman pohon-pohon rindang dan rumput-rumput di bawah tebing breksi tersebut agar lebih sejuk dan nyaman. Disisi bagian atas plataran akan ditambahkan bangunan yang berisi papan informasi interaktif dengan ilustrasi dan gambar bagi pengunjung mengenai sejarah kawasan ini, informasi geologi asal muasalnya terbentuk tebing ini dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat sehingga pengunjung nantinya tidak hanya akan berwisata menikmati keindahan alam tetapi juga menambah wawasan akan kekayaan alamnya.

Saat ini restaurant yang mengusung konsep outdoor dan eagle view dari tempat yang tinggi 'disuguhi' panorama alam sedang digandrungi masyarakat, dengan tidak menganggu tebing breksi ini maka akan dibuat pula kantin makanan yang pengelolaannya diserahkan pada warga lokal agar warga dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi wisata ini. Warung atau kantin akan diletakan di samping plataran pandang dengan kursi serta meja kayu yang mobile (mudah dipindah) serta payung pelindung. Bagian atas tebing ini akan digunakan sepenuhnya untuk plataran pandang, kantin, dan papan edukasi informasi karena dipastikan akan banyak pengunjung yang naim keatas plataran dan menikmati panorama, sehingga papan informasi dan kantin akan sangat cocok untuk melengkapi pengalaman wisata pengunjung ditemani secangkir teh hangat atau kopi. Untuk antisipasi saat hujan turun, plataran diatas tebing breksi ini akan dilengkapi dengan atap transparan agar pada siang hari tetap terasa terbuka dan juga akan ditambahkan pathwalk (jalur jalan setapak) dyang akan disusun sedemikian rupa.

Bagi pengunjung yang tidak kuat untuk naik ke atas tebing ini, dapat menunggu dibawah tebing breksi sambil bersantai, bagi anak-anak akan disediakan taman bermain, rest area bagi pengunjung berbentuk gazeboo serta kantin-kantin penjual makanan dan souvenir bagi wisatawan yang berkunjung. Bagian depan (area lapangan) di daerah tebing breksi akan dibuat bangunan sebagai akses masuk (ticketing), mushola, toilet, serta pusat informasi bagi wisatawan yang datang.

Dikarenakan konsep ini merupakan konsep integrasi, tidak lupa saya akan menghubungkan wisata tebing breksi ini dengan candi ijo yang berada tidak jauh diatasnya. Candi ijo yang berlokasi di ketinggian menjadikan candi ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, peninggalan sejarah dan suguhan panorama senja di dataran Yogya yang indah menjadi nilai tambah untuk dikembangkannya wisata ini. Karena kurangnya informasi dan pengembangan candi ijo tidak begitu ramai dikunjungi masyarakat, oleh karena itu integrasi akan dilakukan seperti di kawasan wisata candi prambanan dan ratu boko dengan menggunakan tiket terusan dan penyediaan shuttle bus bagi pengunjung. Sehingga, tidak hanya wisata tambang breksi saja yang akan berkembang tetapi juga wisata candi ijo yang keindahannya masih terpendam dan jarang diketahui masyarakat akan muncul menjadi wisata baru di Daerah Istimewa Yogyakarta. Diharapkan konsep integrasi edupark dan kawasan kekayaan geologi masa lampau akan menambah nilai revitalisasi dan keinginan masyarakat untuk berkunjung.

PERTANYAAN UTS SOAL NO.2

11. Apa rencana anda selain menghidupkan kembali terminal Tasikmalaya agar masyarakat dan perusahaan bus tertarik menggunakan fasilitas ini ?

(Dari Rizky Ramadyanza)

Jawab :

Rencana yang akan dilakukan adalah dengan membangyn mall serta hotel yang terhubung langsung dengan terminal bus Tasikmalaya, mengingat lahan di sekitar terminal bus ini masih sangat luas dan pendatang yang masuk ke daerah Tasikmalaya pun banyak dari berbagai kota. Selain untuk menarik minat masyarakat rencana ini juga di konsepkan untuk meratakan pembangunan dan keramaian kota Tasikmalaya agar tidak hanya terpusat di satu titik (Jl.Khz Mustafa) sehingga menurut saya rencana pembangunan mall dan hotel sudah sangat baik untuk turut serta menghidupka kembali fungsi terminal Tasikmalaya yang berada di areal pusat perkantoran pemerintah.

22. Menurut anda konsep integrasi terminal dengan mall dan hotel apakah sudah efektif? Akan kah timbul masalah lain seperti kemacetan?

(Dari Hadi Wahyu Wibisana)

Jawab :

Ditinjau dengan keadaan sekarang ini, konsep ini sudah sangat efektif untuk merevitalisasi kawasan terminal Tasikmlaya yang sangat luas ini. Pemerataan pembangunan dan keramaian menjadi faktor utama dalam rencana ini. Terminal bus dan adanya hotel akan memudahkan pengunjung dan pendatang untuk mengakses penginapan dan trasnportasi dan mall akan mendukung untuk meramaikan kawasan ini. Masalah kemacetan akan sangat mudah diuraikan karena sudah diperkirakan matang-matang, tersedianya jalan protokol yang sangat besar dan 2 arah dengan pembatas, serta tersedia empat jalan alternatif bagi yang ingin menuju ke pusat kota Tasikmalaya atau meneruskan perjalanan ke Bandung.

1 komentar:

revitalisasikawasan-upn.blogspot.com5 Juni 2016 pukul 18.47
Soal Jawab sendirinya mana? perlu segera disusulkan!
BalasHapus
Balasan

Tambahkan komentar

Revitalisasi Kawasan

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Solusi Penataan dan Revitalisasi Kawasan

Selanjutnya, dalam menentukan solusi Penataan dan Revitalisasi Kawasan dapat dilakukan analisis dengan metode TRIZ yang digunakan dalam upaya untuk perbaikan terhadap variabel yang menjadi prioritas perbaikan kawasan penataan.

Triz adalah Solusi Terbaik Pemecahan Masalah

Konsep ini diperkenalkan oleh Genrich Saulovich Altshuller pada tahun 1946. Triz berasal dari bahasa Rusia, yaitu Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac. Triz adalah salah satu metode pemecahan masalah berdasarkan logika dan data, yang mempercepat kemampuan tim dalam memecahkan masalah secara kreatif.

Seperti definisinya, tujuan Triz adalah menciptakan masalah secara kreatif. Konsep dasarnya sendiri terdiri dari kontradiksi, idealistis, dan level of inventation. “Kontradiksi” berarti pertentangan. Hal ini biasanya muncul ketika kita melakukan peningkatan pada salah satu parameter, namun menyebabkan parameter yang lain menjadi turun. Kontradiksi sendiri terbagi menjadi 2, yaitu kontradiksi teknis dan kontradiksi fisik.

Kontradiksi teknis adalah kontradiksi yang membahas mengenai proses dari suatu sistem. Kontradiksi fisik adalah kontradiksi yang membahas mengenai bentuk suatu elemen dari sistem. Idealistis berarti, hasil akhir ideal tercapai setelah kontradiksi terselesaikan.

ADA (atur dan awasi) menjadi ADS (Atur diri sendiri)

Proses demokratisasi pengelolaan lingkungan hidup harus terus bergulir. Sistem PLH yang berubah dari ADA (atur dan awasi) menjadi ADS (Atur diri sendiri) terus menguat.

Masyarakat madani dengan aktif dan berprakarsa menyusun kode praktik pengelolaan lingkungan hidup. Kelenturan memberi peluang untuk ber-evolusi dengan dinamis seiring perkembangan lingkungan hidup fisik dan sosial ekonomi budaya. Pengalaman keberhasilan dan kegagalan diolah dan dijadikan masukan untuk mengoreksi dan menyempurnakan proses evolusi kode praktik pengelolaan lingkungan hidup. Dalam kehidupan sehari hari, perilaku pro lingkungan dan pro sosial makin menguat. Instrumen suasif makin berkembang terutama dengan memberdayakan masyarakat untuk dengan terus menerus mencari dan memproses informasi baru.

Ilmu dan teknologi pun terlepas dari belenggu dan bergerak maju dengnan dinamis. Penerapan pembukuan llingkungan hidup, eko-efisiensi dan ekologi industri makin mendapat tempat dikalangan para pelaku usaha. Hasilnya profit per unit produk makin meningkat, sementara biaya pembangunan dan dampak lingkkungan hidup per-unit produk semakin menurun.Antara petani, buruh, pekerja dan industri besar hidup bersimbiosis dalam proses ekologi industri dan bersinergi meningkatkan kinerja lingkungan hidup dan ekonomi. Pembangunan ramah lingkungan pun makin melaju. Sesuai keperluannya, masyarakat menentukan pilihannya dengan bijaksana apakah naik sepeda, mobil, pesawat, kereta api dsb. Semua diberi kesempatan dengan adil, tak ada lagi anak emas dan tak ada lagi anak tiri.

Budaya silih asah, silih asih dan silih asuh (saling menyayangi, saling memberdayakan dan salling mengasuh) dengan vitalitas tinggi untuk maju. Maka baldatun thoyyibatun warobbun gofur insya Allah tercapai. Inilah tatapan ke masa depan dan harapan masa depan dari tinjauan lingkungan hidup yang selaras.

(dikutip dari buku OttoSoemarwoto, 2001, Atur Diri Sendiri. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta)

Atur Diri Sendiri (ADS).

Instrumen pengaturan dan pengawasan (atur dan awasi-ADA). Tujuannya adalah mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup, misalnya dengan zonasi, preskripsi teknologi tertentu dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup. Pemerintah membuat peraturan dan mengawasi kepatuhan pelaksanaannya. Hal ini dikenal dengan sistem Atur dan Awasi (ADA) atau command and control (CAC).

Instrumen Ekonomi. Tujuannya ialah mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan memberikan insentif-disinsentif ekonomi. Contohnya adalah pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat yang hemat energi, pemungutan retribusi limbah dan denda untuk pelanggaran peraturan.

Instrumen Persuasif yaitu mendorong masyarakat secara persuasif, bukan paksaan. Tujuannya untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup ke arah memperbesar untung relatif terhadap rugi. Instrumen ini terdiri atas pendidikan, pelatihan, penyebaran informasi melalui media cetak dan elektronik serta ceramah umun dan dakwah agama.

Atur Diri Sendiri (ADS). Maknanya adalah tanggung jawab menjaga kepatuhan dan penegakkan hukum banyak ditanggung oleh masyarakat.

Pendekatan ini dipelopori oleh dunia usaha yang sadar akan lingkungannya.

Hal ini karena adanya dorongan kuat dari masyarakat terhadp para pelaku usaha untuk berlaku ramah lingkungan, sehingga para pelaku usaha mengembangkan kode praktik pengelolaan lingkungan sukarela (voluntary environmental practice code).

Atur-Diri-Sendiri

Atur-diri-sendiri: paradigma baru pengelolaan lingkungan hidup : pembangunan ramah lingkungan : berpihak pada rakyat, ekonomis, berkelanjutan

by Otto Soemarwoto

Kesadaran lingkungan hidup masyarakat belum naik sesuai dengan harapan. Maka, orang pun bertanya, bagaimana sesungguhnya mengelola lingkungan hidup secara tepat?

Mengelola lingkungan hidup bergulir, yaitu mengatur diri sendiri. Sebelum sampai pada cara mengatur diri sendiri tersebut, bagaimana kondisi lingkungan hidup mutakhir dan apa makna sistem pengelolaan lingkungan hidup.

Masyarakat lah yang berperan mengatur sikap dan perilakunya sendiri. Meminjam istilah Bapak Prof. Otto Soemarwoto (alm), pendekatan alternatif dalam pengelolaan lingkungan hidup ini lebih tepat disebut pendekatan Atur Diri Sendiri (ADS).

Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Hukum yang mengatur hubungan timbal balik antara manusia dengan .... Prinsip Keadilan Dalam Satu Generasi. Prinsip ini disebut pula keadilan intragenerasi.

Environment, its management and impact analysis related to development in Indonesia.

Penataan dan Revitalisasi Kawasan

Adalah rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang cenderung mati, meningkatkan nilai-nilai vitalitas yang strategis dan siginifikan dari kawasan yang masih mempunyai potensi serta pengendalian lingkungan kawasan. Penataan dan Revitalisasi Kawasan dilakukan melalui pengembangan kawasan tertentu yang layak untuk direvitalisasi baik dari segi setting (bangunan dan ruang kawasan), kualitas lingkungan, sarana, prasarana dan utilitas kawasan, sosio-kultural, sosio-ekonomi dan sosio-politik. Masalah utama yang timbul di kawasan bekas tambang adalah perubahan lingkungan. Untuk itu diperlukan adanya revitalisasi kawasan sebagai upaya pelestarian lingkungan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Upaya revitalisasi dapat ditempuh dengan cara merehabilitasi ekosistem yang rusak dan penataan kawasan menjadi produktif dan mensejahterakan warga.

Tahapan stabilisasi Pembangunan ekonomi lokal daerah yang sesuai pada Penataan dan Revitalisasi Kawasan, baik di kawasan maupun kabupaten, pulau, pesisir, pertambangan dapat ditangani dengan strategi dan kondisi setempat (sesuai dengan kebutuhan) yang didukung dengan upaya peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan sarana dan prasarana, pengembangan aksesibilitas kawasan; peningkatan integrasi sistem sarana, prasarana dan utilitas yang ada pada kawasan, serta saling pemberdayaan komunitas dan kelembagaan lokal.

Kajian Lingkungan Strategis terhadap kawasan bekas tambang terevitalisasi menjadi penting untuk realisasi. Kajian Lingkungan Strategik (KLS) atau Strategic Environmental Assessment (SEA) pada Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) Kawasan bekas tambang adalah kajian lingkungan hidup pada tahap yang sangat awal dalam penataan dan revitalisasi kawasan, yaitu pada waktu proses pengambilan keputusan tentang KRP yang sedang direncanakan. Karena KRP merupakan penentu kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan, KLS menempati kedudukan yang strategic untuk dipelajari.

PENTINGNYA PENATAAN DAN REVITALISASI KAWASAN

Penataan dan Revitalisasi Kawasan penting sebagai rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang cenderung mati, meningkatkan nilai-nilai vitalitas yang strategis dan siginifikan dari kawasan yang masih mempunyai potensi serta pengendalian lingkungan kawasan. Penataan dan Revitalisasi Kawasan dilakukan melalui pengembangan kawasan tertentu yang layak untuk direvitalisasi baik dari segi setting (bangunan dan ruang kawasan), kualitas lingkungan, sarana, prasarana dan utilitas kawasan, sosio-kultural, sosio-ekonomi dan sosio-politik.

Penataan dan Revitalisasi Kawasan penting agar dapat memahami visi, misi dan strategi serta program pembangunan konservasi kawasan strategis yang terdegradasi terutama dalam era desentralisasi dan bagaimana penyesuaiannya dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Perlu kesiapan dalam tahapan stabilisasi pembangunan ekonomi lokal yang sesuai dengan konsep penataan dan revitalisasi kawasan, baik di kawasan pertambangan, kepulauan, pesisir, urban dan rural sehingga dapat ditangani secara bijak dengan strategi dan kondisi setempat yang didukung dengan upaya peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan sarana dan prasarana, pengembangan aksesibilitas kawasan; peningkatan integrasi sistem sarana, prasarana dan utilitas kawasan, adanya saling pemberdayaan komunitas dan kelembagaan pengelola sampai dengan menjual produk kawasan.

Konsep dan strategi diperlukan untuk mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi lokal yang terintegrasi dengan ekosistem kawasan.

Penting untuk mewujudkan integrasi kawasan, mempertahankan dan melestarikan aset warisan budaya, serta strategi perkuatan kelembagaan atau institusi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

Seluruh kebijakan penataan dan revitalisasi kawasan diarahkan dalam rangka pengembangan ekonomi lokal untuk keseimbangan dan kemandirian daerah sehingga dapat diwujudkan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainability).