KENALKAH JENIS KONSERVASI ?

Rabu, 02 November 2011

REVITALISASI DAN PERANSERTA MASYARAKAT


Peranserta masyarakat bukan sekedarkeikut-ikutan sertaatau untuk mendukung aspek formalitas yang
  memerlukan adanya kata partisipasi masyarakat semata.
Peranserta yang didukung pemahaman yang mendalam tentang persoalan revitalisasi dan konservasi.
Pemahaman yang dimulai dari pengetahuan aspek kesejarahan yang terkandung di kawasan, atau nilai  
  berharga yang dimiliki hingga apa yang perlu mereka lakukan saat ini dan nanti
Mekanisme untuk melibatkan mereka perlu dipersiapkan dengan jelas. Perlu dicatat di sini, masyarakat 
  yang terlibat bisa jadi tidak hanya yang berada di kawasan revitalisasi. Mereka yang memiliki hubungan  
  emosi atau kepedulian dengan tempat tersebut akan menuntut haknya sebagai orang yang perlu dilibatkan 
  pula.

Untuk itu, penggunaan teknologi informasi dalam mengelola keterlibatan banyak pihak (stakeholders) ini sanggat diperlukan. Termasuk mendukung semangat konservasi yang harus mampu mengelola perubahan, dokumentasi sumber daya budaya dari waktu ke waktu penting disebarluaskan untuk dipahami semua pihak.

Berkaitan proses learning by doing  melalui saling pembelajaran dalam desain revitalisasi kawasan upaya 
untuk mengembalikan serta menghidupkan kembali vitalitas yang pernah ada pada kawasan kota yang 
mengalami degradasi, melalui intervensi fisik dan nonfisik (rehabilitasi ekonomi, rekayasa sosial-
budaya serta pengembangan institusional), maka perlu disimak tingkatan partisipasi masyarakat:
 
1.tingkat saling mengerti, penting untuk memahami fungsi dan sikap masing-masing guna  
   mengembangkan  kerjasama;
2.tingkat penasehatan/pemberian saran, berlangsung setelah saling mengerti;
3.tingkat otoritas, menentukan keputusan pelaksanaan kegiatan setelah pertimbangan terhadap gagasan 
    yang timbul dari peserta partisipasi.
 
Jenjang Partisipasi
 
Proses revitalisasi sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik dan aspek ekonomi dari bangunan 
  maupun ruang publik.

Revitalisasi fisik merupakan strategi jangka pendek yang dimaksudkan untuk mendorong terjadinya 
  peningkatan kegiatan ekonomi jangka panjang. 
Revitalisasi fisik diyakini dapat meningkatkan kondisi fisik (termasuk juga ruang-ruang publik), namun tidak 
  untuk jangka panjang. Untuk itu, tetap diperlukan perbaikan dan peningkatan aktivitas ekonomi  
  (economic revitalization) yang merujuk kepada aspek sosial-budaya serta aspek lingkungan  
  (environmental objectives).
 
Hal tersebut mutlak diperlukan karena melalui pemanfaatan yang produktif, diharapkan akan terbentuklah 
  sebuah mekanisme perawatan dan kontrol yang langgeng terhadap keberadaan fasilitas dan infrastruktur 
  kawasan.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalisasi Kawasan