•Peranserta masyarakat bukan sekedar “keikut-ikutan serta” atau untuk mendukung aspek formalitas yang
memerlukan adanya kata partisipasi masyarakat semata.
•Peranserta yang didukung pemahaman yang mendalam tentang persoalan revitalisasi dan konservasi.
•Pemahaman yang dimulai dari pengetahuan aspek kesejarahan yang terkandung di kawasan, atau nilai
berharga yang dimiliki hingga apa yang perlu mereka lakukan saat ini dan nanti.
•Mekanisme untuk melibatkan mereka perlu dipersiapkan dengan jelas. Perlu dicatat di sini, masyarakat
yang terlibat bisa jadi tidak hanya yang berada di kawasan revitalisasi. Mereka yang memiliki hubungan
emosi atau kepedulian dengan tempat tersebut akan menuntut haknya sebagai orang yang perlu dilibatkan
pula.
Untuk itu, penggunaan teknologi informasi dalam mengelola keterlibatan banyak pihak (stakeholders) ini sanggat diperlukan. Termasuk mendukung semangat konservasi yang harus mampu mengelola perubahan, dokumentasi sumber daya budaya dari waktu ke waktu penting disebarluaskan untuk dipahami semua pihak.
Berkaitan proses learning by doing melalui saling pembelajaran dalam desain revitalisasi kawasan upaya
untuk mengembalikan serta menghidupkan kembali vitalitas yang pernah ada pada kawasan kota yang
mengalami degradasi, melalui intervensi
fisik dan nonfisik (rehabilitasi ekonomi, rekayasa sosial-
budaya
serta pengembangan institusional), maka perlu disimak tingkatan partisipasi masyarakat:
1.tingkat saling mengerti,
penting untuk memahami fungsi dan sikap masing-masing guna
mengembangkan kerjasama;
2.tingkat penasehatan/pemberian saran, berlangsung setelah saling mengerti;
3.tingkat otoritas,
menentukan keputusan pelaksanaan kegiatan setelah pertimbangan terhadap gagasan
yang timbul dari peserta partisipasi.
Jenjang Partisipasi
•Proses
revitalisasi sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik dan aspek ekonomi dari bangunan
maupun ruang publik.
•Revitalisasi fisik merupakan strategi jangka pendek
yang dimaksudkan untuk mendorong terjadinya
peningkatan kegiatan ekonomi jangka
panjang.
•Revitalisasi
fisik diyakini dapat meningkatkan kondisi fisik (termasuk juga ruang-ruang
publik), namun tidak
untuk jangka panjang. Untuk itu, tetap diperlukan
perbaikan dan peningkatan aktivitas ekonomi
(economic revitalization)
yang merujuk kepada aspek sosial-budaya serta aspek lingkungan
(environmental objectives).
•Hal
tersebut mutlak diperlukan karena melalui pemanfaatan yang produktif,
diharapkan akan terbentuklah
sebuah mekanisme perawatan dan kontrol yang
langgeng terhadap keberadaan fasilitas dan infrastruktur
kawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Revitalisasi Kawasan